x

Iklan

Nuraz Aji

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Twelve Missions : Heracles, dan Teman-temannya

beberapa bulan lalu

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

hera mencekik leher singa nemea raksasa

dengan power tiga ribu naga

gigi dipakainya menguliti the skin of lion

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

hingga jubah tak perlu dicuri dari perjalanan-perjalanannya

 

hera membabat hydra sembilan kepala

agak payah memotong sirah yang tak abadi

tapi bisa membelah diri

ia mengubur makara dengan makar di bawah batu besar

 

setahun memburu rusa ceryneia membara

ketika restu dewi artemisu menjadi jaring perangkapnya

 

hera menggiring babi raksasa ke musim dingin

dengan tebal salju tingkat dewa dan menjebaknya

 

hera menyapu kotoran ribuan kuda dengan deras debit air sungai kali dua

mengadakan olympia untuk mengangkat topi pada zeus, ayahnya

 

lonceng ratu athena dipakai hera membuat burung-burung  stymphalian angkat kaki

bebal sinar matari terhalang kepergian mereka

dipanahnya sayap-sayap itu sampai senyap

 

menangkap banteng kreta iblis dengan pedang restu minos yang panjang nan tajam

 

memberi makan kuda-kuda betina daging tuannya sendiri

 

lika liku asmara dan gosip mengemis sabuk cinta hippolyta

 

melesatkan anak panah hydra ke kepala raksasa berbadan tiga dan menenteng ternaknya

 

menggantikan atlas yang memangku langit untuk apel hesperides, lari usai dapat

 

dua belas misi hera menebus kematian anak istrinya

 

2015
Gadis Spesial

 

matahari terhalang rimbun daun-daun

hangatnya tak sampai ke ubun-ubun

di bawah hijau pohon di tepi sawah

aku bertemu muka cantik lucu

dia masih putih menggemaskan

terlepas kelebihan apa yang diberikan tuhan

 

orang-orang memanggilnya putri

belasan juta tahun silam ia sekolah di sekolah khusus

bersama teman-teman khusus putri sering mencari ibunya

yang menjahit baju di sampingku

putri suka berebut tawa dengan rekan-rekanku

terbiar dari tawanya yang kehilangan h

hanya a a a a

 

putri tak jarang minta jajan pada juragan

selembar kertas dibelikannya sebotol minuman

kembalinya yang kertas juga dikembalikan lagi ke juragan

betapa sel-sel otaknya demikian terhubung dengan isyarat hati yang berterima kasih

 

meski ia tak pernah berkata dengan pita suara

ia berkata dengan tangannya

satu dua tiga empat lima

menunjuk-nunjuk mengepak-ngepak

menari-nari putri bisa semua gaya

dia pintar menirukan kelakuan siapa saja

 

Kla10

 

Sepanjang Ibu

: Ts Ruwaidah

 

bu, nyanyikan lagu sepanjang perjalanan yang membawaku kepada jantung semesta

seperti dulu kauputar sesuatu di perut bolamu

ajak sejenak anakmu membuka pintu masa lalu

mencari waktu detik-detik  aku dipotong dari plasentamu

ketika napasku digunting dari seberapa pendek talinya

betapa tetes darah keringat air mata kautukar untuk sebuah kelahiran-

 

ku yang kini buta kepalamu berapa

kantung mata yang tak lagi muda

rambut yang tak lagi gulita

katakan pinta pada pada anak tuli telinga

Dia Mahamendengar-mengampunkan bibirku jugakah yang kasar?

 

bu, piknikkanku sebentar ke kuburan

biar paham amsal tanah kepada tanah

biar takut pada hantu dari segala hantu terseram

kecuali kematian yang merajam urat nadi tanpa kecuali

 

jangan tutup pintu surga di telapakmu

kelak saksikan kelepas masa lajang di matamu

kauhibahkan semangkuk restu di hari spesial

hingga nanti balita terbata mengeja, nen-nek

sepiring kasih tumpah dalam gendonganmu

 

Kla10, 111215

Anak-anak Garmen
 
anak-anak itu bukan lagi anak-anak
wajah mereka ke atas remaja
tapi mereka gemar bermain api sebentar
sebelum terbakar menenteng cekris
membawanya pindah ke lembah
ke sungai ke gunung ke bukit ke betah
hobi hijrah setahun mungkin tiga empat kali
ke penarian wilayah profesi
 
2015
 
 
 
Sajak Kambing
 
ada kambing di tubuh siang
bulu-bulunya menghalangi terik berjalan
; ke arahmu
 
ada kambing sembahyang di awan
minta dedaunan tumbuh di sekelilingnya
 
ada kambing dalam kepalaku
teriak embek embek menyebut namamu
kerasnya menyaingi hening yang telah lama lazim
 
ada kambing dalam perjalanan kita
tanyakan apa maunya
 
2016
 
*peserta HUT Riau Realita 2016

Ikuti tulisan menarik Nuraz Aji lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB