x

Iklan

TD Tempino

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Shalat Jum'at di Monas Kehujanan

Allah Akbar semangat itu takkan luluh, Kami tetap bertahan di bawah guyuan hujan sampai Shalat Jum’at di tuntaskan

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

 

Malam Jumat awak menerima pesan berantai.  Pesan berantai nan mengusik hati terkait undangan ke Monas.   Segera saja pesan itu awak  share jejaring Facebook dan Whats-app.  Ajakan tersebut suatu himbauan ajakan halus kiranya sobat berkenan hadir di moment Membela Islam Jilid 3.  Diri  ini memang telah beniat akan hadir seperti ketika Aksi Bela Islam 411.  Ada baiknya awak sampaikan  pesan lengkap tersebut dengan judul Berangkatlah Kawan sebagai berikut :

Berangkatlah Kawan,   meski iman kita tipis, banyak dosa maksiat.. jangan malu kepada manusia, tetapi malulah kepada ALLAH yg telah memberi kesempatan utk kita menolong Islam. (QS. As-Saff: 10-14)..  .

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 Berangkatlah Kawan.  karena bisa jadi ini kesempatan terakhirmu.. dan ALLAH tidak akan lagi memberi kesempatan kepadamu utk membela agama-Nya.. serta memperoleh kemenangan yg agung..

 Berangkatlah Kawan,   pamit kepada keluarga, tinggalkan harta terbaik utk mereka, bawa sekedarnya utk bekal perjalanan antum di Jakarta..

Berangkatlah Kawanbukan uang yg akan antum dapatkan disana, namun air mata dan jiwa yg bergetar hebat saat jamaah bersama bertakbir..

 Berangkatlah Kawan. libur sejenak dari rutinitas duniawi, Insyha  ALLAH tidak akan merugi, karena ALLAH  telah mengatur jalan rezeki..

Aku tidak pantas mendapatkan surga mengingat maksiatku dan aku tidak sanggup melih neraka  inilah yang bisa kuperbuat untuk agamaku..

Ungkapan itu merupakan cerminan himbauan penguat agar umat Islam bersengaja menyediakan  jiwa membela islam dengan menghadirkan raganya di Monas. Sebenarnya tanpa ungkapan itupun warga Ciamis ikhlas berjalan kaki menuju 212.  Menempuh perjalaan muhibah puluhan kilometer  Dan kemudian enttah karena viral himbauan tersebut menyerabutkan jutaan umat hadir di Monas.

Seorag santri dari Solo hadir karena sangat menyesal tidak bisa hadir di acara 411.  Saya harus membalas kelalaian itu, Alhamdulillah saya di izinkan Allah tiba di Monas.  Semoga kehadiran saya hari ini menjadikan sebab musabab kekuatan pembeda antara ke akuan saya sebagai seorang moslem.

2 Orang shohib sangat menyesal tidak bisa hadir padahal jauh jauh hari telah menyiapkan diri.  Namun apa daya keluarga dekat Ibu Farida Lubis wafat di Medan sehingga Beliau Jum’at  pagi terbang ke Sumatera Utara.  Demikian pula dengan Dr Irsyal Rusyad menatakan mohon maaf tidak bisa hadir di Tim Kesehatan 212 berhubung Pamannya wafat di Pekanbaru.  Inilah Ghirah, dua sobat saya sudah tercatat niat kuat akan emmbela islam jilid 3, namun apa daya Takdir berkata lain/

Entahlah sobat, bisa jadi Presiden Jokowi hadir bersebab dengan pengakuan Beliau sebagai mukmin sejati. Entahlah, namun paling tidak Presdien telah membuktikan keberpihakan kepada yang benar.  Membela yang benar sesuai dengan tuntunan Ulama ulama  dimana kesejukan dan kedamaian  bisa terwujud ketika Pimpinan mendengarkan suara rakyat.

Bersama jamaah Masjid Jami An Nur Polsek Ciracas Kelurahan Rambutan Jakarta Timur, bada menegakkan shalat subuh kami mulai berangkat.  Kami tiba di kawasan Monas pukul 05.30.  Disepanjang jalan Thamrin tampak sudah mulai banyak jamaah yang berjalan kaki menuju tempat acara.   Belum juga sampai di tempat shlat Jumat kami ditawari begitu banyak makanan dan minuman.  Subhanallah saudaraku, sepotong hati ini tersentuh dan terharu inilah ghirah Islam nan sejati.

 Disepanjang lokasi tersedian fasilitas umum berupa tempat wudhu dan toilet,  Salut disampaikan kepada Muspida Jakarta yang telah menyiapkan segala keperluan hajad umat. 5 Jam  hadir di cuaca nan sangat bersahabat.  Tidak terlalu panas.  Sementara jamaaah semakin banyak berdatangan, Awak bersama Pak Sugeng memilih di bagian taman nan sejuk.  Dari panggung terdengar tausyah para Ulama dan juga Kapolri. Luar biasa kami di beri kekuatan tetap hadir tanpa rasa gelisah. Ada rasa nyaman di hati ini, Apakah ini yang dinamakan ikhlas ketika tidak ada lagi hitung hitungan untung rugi dunia, entahlah.

30 menit sebelum tiba waktu shalat Jumat jamaah mulai mengambil wudhu.  Mungkin wudhu itu disempurnakan saja mengingat waktu yang cukup lama menunggu.  Awakpun mengambil wudhu dengan menggunakan air mineral.  Inilah wudhu dalam keadaan darurat namun di yakini bisa memenuhi syarat dengan adanya niat dan air secukupnya.

10 menit menjlelang azan, tiba tiba turun hujan. Tidak terlalu deras namun lambat laun membasahi tubuh ini.  Bebrapa jamaah menggunakan mantel sedangkan awak mulai ikut berdiri dengan mengenakan kantong plastic yang di kenakan di kepala,  Demikian juga dengan jamaah lain saling menyesuiakan diri atas kehadiran hujan.

Positif thingking atas kehadiran hujan yang pasti atas kehendak Allah SWT.  Alangkah sayangnya Tuhan kepada kami .  Hujan baru diturunkan ketika Shalat akan segera di tegakkan.  Air hujan membasahi tubuh sebagai karunia  penyempurnaan wudhu kami di areal terbuka.  Sekali lagi inilah salah satu jalan Allah agar Shalat kami diterima dengan wudhu yang sempurnakan.  Biarlah awak berpendapat begini dengan selalu berprasangka baik terhadap Allah Tuhan Yang Maha Kuasa.  Wallahu Alam.

Allah Akbar semangat itu takkan luluh, Kami tetap bertahan di bawah guyuan hujan sampai Shalat Jum’at di tuntaskan.  Tidak ada satupun jamaah yang goyang dalam artian meninggalkan tempat. Shalat Jumat dengan doa qunut nan panjang.  Ada getaran hati disini, suasana syahdu dalam keyakinan ketika alam pun bersama kami dalam  doa nan dilantunkan akan di ijabah Allah SWT. Amin Ya Rabb.

Point yang ingin awak sampaikan disini adalah bahwa 212 adalah catatan sejarah baru bagi Umat Islam Dunia.  Tidak perlu lagi pengakuan rekor dunia kehadiran orang yang sebegitu banyak pada satu tempat dan pada satu kesempatan.  Barlah ahli sejarah membandingkan peristiwa 212 dengan peristiwa peristiwa lainnya sepanjang kehadiran manusia di muka bumi ini.  Palin tidak kami pun telah mempunyai alibi dengan dokumentasi photo dan pengakuan sahabat yang bersama hadir. 

 

Salamsalaman

TD 

 

 

                                                                         

 

Ikuti tulisan menarik TD Tempino lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB