x

Iklan

Abdul Manan

Jurnalis yang tertarik mengamati isu jurnalisme, pertahanan, dan intelijen. Blog: abdulmanan.net, email abdulmanan1974@gmail.com
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

CIA dan Senjata 'Boneka Mata Setan' Osama bin Laden

Proyek pembuatan boneka pada tahun 2005 ini untuk menciptakan kesan menakutkan tentang pemimpin Al-Qaeda itu.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Lebih dari satu dekade badan intelijen Amerika Serikat, Central Intelligence Agency (CIA) mengerahkan pesawat tanpa awak (drone), satelit, mata-mata, informan, dan perangkat pelacakan untuk memburu Al-Qaeda di Pakistan. Al-Qaeda diburu karena dianggap sebagai pelaku serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat yang menewaskan sekitar 3.000 orang.

Tapi, tak hanya itu yang dilakukan CIA untuk melemahkan Al-Qaeda. Menurut Washington Post edisi 20 Juni 2014, badan mata-mata itu juga pernah merencanakan memproduksi boneka untuk menciptakan gambaran yang menakutkan tentang Osama bin Laden, pemimpin Al-Qaeda.

Proyek ini dimulai sekitar tahun 2005, saat CIA diam-diam mengembangkan boneka Osam. Boneka tu dicat dengan bahan larut panas, yang dirancang untuk mengelupas sehingga terlihat wajah pemimpin Al-Qaeda itu berwarna merah dan tampak seperti setan, dengan tatapan mata hijau menusuk dan tanda-tanda hitam di wajahnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tujuan dari proyek, yang ternyata berumur pendek ini, sederhana: menakuti anak-anak dan orang tua mereka, dan membuatnya berpaling saat bertemu dengan Osama bin Laden yang sebenarnya.

Nama sandi untuk proyek pembuatan boneka Osama ini adalah "Devil Eyes". Untuk menjalankan program ini, CIA meminta bantuan kepada pemain ulung dalam bisnis mainan. Pembuat mainan yang dimintai tolong itu adalah Donald Levine, mantan eksekutif Hasbro, yang berperan penting dalam penciptaan mainan sangat populer GI Joe.

Ada dua kepentingan CIA dengan menggaet Levine. Selain dia memiliki intuisi tajam soal bisnis mainan, Levine juga memiliki jaringan luas di Cina, di mana boneka Osama bin Laden itu akhirnya diproduksi. Levine telah berbisnis mainan selama hampir 60 tahun dan memiliki sarana untuk mengembangkan dan memproduksinya secara diam-diam.

Levine meninggal Mei lalu pada usia 86 tahun setelah berjuang menghadapi kanker yang dideritanya. Menanggapi pertanyaan tentang karyanya berupa boneka mainan Osama, keluarganya dalam sebuah pernyataan mengatakan: "Don Levine adalah seorang patriot yang berdedikasi, dan veteran Perang Korea. Ketika dimintai bantuan, ia merasa terhormat untuk membantu negara ini."

Ada sejumlah pendapat soal berapa banyak boneka patung yang akhirnya diproduksi, dan dikirimkan ke negara sekutu AS seperti Pakistan dan Afganistan. Sumber Washington Post yang mengetahui proyek ini mengatakan, ada ratusan mainan yang sudah dibuat sebagai bagian dari pre produksi dan dikirim dengan kapal barang ke Kota Karachi, Pakistan, pada tahun 2006.

CIA tak membantah berita ini ini namun mengatakan proyek ini dihentikan tak lama setelah prototipe boneka itu dikembangkan. "Berdasarkan pengetahuan kami, hanya ada tiga boneka yang pernah dibuat, dan ini adalah hanya untuk menunjukkan seperti apa produk akhirnya," kata juru bicara CIA, Ryan Trapani. Setelah melihat hasilnya, CIA mengaku tak meneruskan rencana tersebut. CIA juga tidak tahu jika boneka itu diproduksi atau didistribusikan oleh orang lain.

Terlepas dari seberapa jauh proyek "Devil Eyes" itu akhirnya berlanjut, ini adalah salah satu contoh tentang adanya operasi "merebut pengaruh" oleh intelijen. Sebagai bagian dari program aksi rahasianya, CIA telah mencoba selama beberapa dekade untuk merebut hati dan pikiran penduduk lokal atau mengubah pandangan mereka terhadap ideologi tertentu.

Selama Perang Dingin, misalnya, CIA diam-diam menerbitkan literatur Barat dan Rusia untuk distribusikan di Negara Tirai Besi itu. Salah satunya adalah novel "Doctor Zhivago" karya Boris Pasternak. CIA juga membuat Radio Free Europe dan Radio Liberty, mensubsidi majalah intelektual, mendanai konser dan pameran seni, dan membiayai seminar akademik.

CIA juga pernah menggunakan provokator muda untuk mengganggu festival pemuda partai komunis dan menjatuhkan selebaran propaganda dari balon udara. Semua itu dirancang untuk melemahkan pengaruh Uni Soviet dan negara satelitnya atau meningkatkan dukungan kepada Amerika Serikat di negara-negara penting di seluruh dunia.

Upaya tersebut berlanjut setelah berakhirnya Perang Dingin. Sebelum AS melakukan invasi ke Haiti tahun 1994, misalnya, CIA mendistribusikan bola untuk menunjukkan kemurahan hati AS. "Itu membuat mereka punya pikiran baik tentang Amerika," kata seorang mantan pejabat CIA. "Kami berada di sana sebagai upaya untuk mempersiapkan jalan bagi militer."

Sedikit yang diketahui tentang jenis operasi semacam ini yang dilakukan CIA sejak peristiwa serangan 11 September 2001, sebagai bagian dari perang luas melawan al-Qaeda dan ekstremisme Islam. Pembuatan boneka Osama adalah bagian dari rencana untuk memberi penduduk di negara sekutunya ateri yang bisa diberikan kepada anak-anak untuk menunjukkan niat baik AS. Hadiah yang biasanya diberikan termasuk mainan, perlengkapan sekolah seperti pensil dan buku catatan.

CIA mengatakan, pihaknya memutuskan untuk tidak meneruskan operasi merebut pengaruh dengan boneka "Wajah Setan" Osama ini. Salah satu dari boneka berwajah Osama itu kini masih tersimpan di markas CIA di Langley, Virginia, Amerika Serikat.

Osama bin Laden akhirnya tewas dalam penyerbuan oleh pasukan khusus AS, Navy SEALs ke kediamannya di Abboatabad, Pakistan, 2 Mei 2011. Butuh waktu hampir satu dekade bagi AS untuk menemukan orang nomor satu Al-Qaeda itu, yang posisinya kini digantikan oleh wakilnya, Ayman Al-Zawahiri.

Ikuti tulisan menarik Abdul Manan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler