x

Iklan

Thamrin Dahlan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Ketika Buku PRABOWO PRESIDENKU Dijajakan Tukang Koran di Lampu Merah

Sejuta perasaan melanda hati ketika menyaksikan buku karya ke -6 Prabowo Presidenku dijajakan tukang korann di lampu merah.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Seorang sahabat memberikan informasi bahwa dia melihat buku awak dijajakan di lampu merah.  Buku tersebut berjudul Prabowo Presidenku merupakan karya awak yang ke - 6 yang diterbitkan akhir tahun 2013.   Awak terkejut menerima informasi itu.  Terkejut diantara perasaan senang dan perasaan lainnya yang melanda perasaan nan paling dalam. 

Awak bergegas ingin melihat dengan mata kepala sendiri buku diedarkan di tempat umum. Menurut para pengamat buku, biasanya buku yang diedarkan dilampu merah adalah buku-buku yang menurut penjaja buku sebagai buku yang banyak dicari orang.  Intuisi dagang para profesional buku jalanan ini  menilai buku awak layak untuk dijual sehubungan dengan semakin meningkatknya elektabilitas Prabowo.

Sesampai di lampu merah perempatan Ratu Plaza di bawah tugu kemerdekaan, awak menawar buku yang dihargai dengan satu lembar uang kertas berwarna merah.  Setelah tawar menawar maka buku itu awak miliki dengan nilai tukar Rp. 60.000.  Cover buku sangat bagus dibungkus rapi dengan plastik. Betapa awak terkejut setengah hidup ketika mulai melihat isi buku. Kualitas buku jauh dari harapan bila dibandingkan dengan buku aslinya.  Yes buku awak Prabowo Presidenku telah dibajak.  Kertas koran dan gambar yang kabur tersebar helai demi helai di buku karyaku. Ya sudahlah, sesuai dengan pesan Buya Hamka, biarlah tulisan itu mengikuti  takdirnya, apakah dia dibajak atau tidak namun yang penting buku ananda telah banyak dibaca orang.  Apalagi buku tersebut merupakan buku yang secara tidak langsung akan memberikan informasi positif kepada pembaca tentang sosok Pribadi  Prabowo Subianto calon Presiden Republik Indonesia 2014-2019.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Inilah buku tentang politik awak pertama sebagai bentuk kontribusi seorang purnawirawan polisi. Buku awak sebelumnya lebih banyak membahas masalah sosial, budaya, pendidikan, olahraga dan beberapa artikel yang terkait dengan perkembangan politik dalam negeri. Sehubungan tahun 2014 sebagai tahun politik, maka awak berupaya menyampaikan reportase, opini dan terkadang fiksi terkait dengan dinamika pemilihan umum.  Di pertengahan tahun 2014 awak telah terbit pula buku ke 7 bertajuk KETIKA BAITULLAH BERSAKSI  dan buku ke 8 berjudul PRABOWO PRESIDEN KITA sebagi lanjutan dariu buku Prabowo Presidenku.

Buku Prabowo Presidenku telah dilaunching awal tahun 2014 bersama pembahas oleh pakar kuliner Bapak Bondan (Maknyus) Winarno di Kalibata City. Kemudian buku setebal 206 halaman ini beredar di toko buku seluruh Indonesia. Sementara itu beberapa sobat penulis yang magang di kompasiana.com seperti Pak Dosen Muhammad Armad dan Bapak Rifki Feriandi menuliskan RESENSI sebagai apresiasi terhadap terbitnya buku Prabowo Presidenku.  Banyak masukan yang awak terima yang pada intinya menyambut baik tulisan yang objektif tentang sosok Prabowo Subianto.

Inilah kontribusi dari seorang purnawirawan setelah 4 tahun memasuki dunia pensiun sebagai warga sipil biasa, menulis adalah salah satu cara ampuh untuk menunda kepikunan.  Melatih rasa dan olah pikir yang bermanfaat dalam bentuk tulisan adalah cara ampuh untuk membunuh wakti luang yang begitu banyak bagi para pensiunan.  Awak merasakan nikmatnya kerja  menulis sehingga tanpa terasa sudah berada di level  mania menulis.  Paling tidak satu tulisan dilayangkan dalam sehari atau biar keren di singkat menjadi ODOP (ONE DAY ONE POSTING).  Berbekal motto penasehat, penakawan dan penasehat, awak menulis mengalir saja dan berupaya seoptimal mungkin mempedomani kaedah kaedah jurnalis.  Dengan demikian Alhamdulillah sudah hampir 1500 artikel di posting di kompasiana dan indosiana dalam bentuk opini, reportase dan fiksi (puisi).

Yes biarlah setiap tulisan yang bermuara menjadi sebuah buku mengikuti takdirnya.  Buya Hamka menambahkan lagi " Perhatikan dengan seksama dan tunggulah pasti tulisanmu itu akan membela dirinya sendiri" .  Teruslah menulis, toh bila tulisan itu mendapat apresiasi  maka dengan sendirinya sang penulis mengikuti dari belakang. Yes buku Prabowo Presidenku telah dibajak. memberikan penghidupan bagi komunitas pecinta buku, memberikan pencerahan bahwa sesuatu itu biralah terjadi mengikuti takkdirnya masing masing.  Paling tidak semakin banyak warga yang mendapat informasi tentang calon presiden Prabowo maka semakin mudah dan lancar bagi Prabowo Hatta menerima amanah menjadi  Pemimpin Nasional 2014 -2019.

Salam Buku

 

Ikuti tulisan menarik Thamrin Dahlan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB