x

Iklan

Pevi Revina

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Bolehkan Ibu Hamil dan Menyusui Berpuasa Selama Ramadhan ?

Ibu hamil yang mempunyai beberapa riwayat penyakit disarankan agar tidak berpuasa penuh sebulan selama Ramadhan, untuk ibu yang sedang menyusui pun demikian agar tidak berpuasa sebulan penuh

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, ampunan serta rahmat yang di turunkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa di bulan ini sangatlah banyak dan tak terhitung. Bahkan limpahan pahala akan dilipatgandakan jika beribadah di bulan Ramadhan ini. Di bulan Ramadhan ini seluruh umat islam yang sudah baligh (dewasa) diwajibkan untuk menjalankan puasa selama satu bulan. Menahan hawa nafsu, menahan makan minum di pagi, siang sampai adzan maghrib berkumandang baru dibolehkan untuk berbuka puasa. Hanya sebagian orang yang tidak diwajibkan puasa seperti orang yang sakit, orang gila, orang yang sedang haid dan lain-lain. Bahkan ibu hamil serta ibu yang sedang menyusui anaknya pun mendapat keringanan untuk tidak berpuasa.

Namun, ada beberapa ibu hamil dan menyusui yang memaksakan diri untuk tetap melakukan puasa selama sebulan penuh. Alasan mereka adalah malas untuk mengqadha (berpuasa lagi selain di bulan Ramadhan) dan lain-lain. Padahal resiko yang harus ditanggung oleh ibu hamil dan menyusui jika mereka tetap berpuasa sangatlah besar jika kondisi kesehatannya tidak memungkinkan. Bahkan tak sedikit air susu ibu (ASI) menjadi kering karena berpuasa. Bukankah selama menyusui harus memperoleh nutrisi yang banyak agar air susu ibu terus mengalir banyak untuk menyusui anaknya. Untuk itu, perlu dipertimbangkan kembali bagi ibu yang sedang menyusui anaknya untuk berpuasa penuh selama bulan Ramadhan. Usahakanlah untuk tidak berpuasa penuh selama sebulan. Kasihan anak yang sedang disusui. Bukankah sang anak juga mempunyai hak untuk mendapatkan ASI dari ibunya ?? Bukankah sang ibu pun wajib untuk memberikan makan pada anaknya ?? Sedangkan ASI adalah makan terbaik yang dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa untuk para ibu agar diberikan pada anaknya ?? Kalau pun ingin berpuasa, mungkin bisa di atur dalam seminggu puasanya cukup 1 atau 2 hari saja.  

Dalam agama islam ibu hamil dan menyusui dibolehkan untuk tidak berpuasa di bulan Ramadhan, jika kondisi tubuh mereka tidak kuat dan takut membahayakan kesehatan janin atau anak yang sedang di susui. Diantara udzur-udzur atau alasan yang diperbolehkan meninggalkan puasa adalah mengandung/ hamil dan menyusui. Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa : "Sesungguhnya Allah SWT meletakkan dari seorang musafir (kewajiban) puasa dan 'setengahnya' shalat, dan dari ibu hamil dan ibu menyusui (kewajiban) puasa."(HR. Ahmad dari Anas bin Malik). Jika ibu hamil dan menyusui meninggalkan kewajibannya untuk berpuasa, maka para ulama menyatakan kewajiban mengqadha dan membayar fidyah, "satu mud" bahan makanan pokok (beras, bukan nasi) untuk setiap hari meninggalkan puasa. Kewajiban membayar fidyah ini apabila meninggalkan puasa demi keselamatan janin yang sedang dikandung atau demi anak yang sedang disusuinya. Apabila meninggalkan puasa demi keselamatan diri sendiri, maka tidak diwajibkan membayar fidyah. (Riwayat Ibnu 'Abbas, Imam Nawawi dalam Syarh al-Muhadzdzab).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akan tetapi, jika seorang ibu hamil tetap saja ingin berpuasa selama bulan Ramadhan dengan alasan bahwa dirinya kuat, kesehatan diri serta janin yang dikandung tidak akan terganggu, maka akan kita jawab pada pemaparan artikel ini berdasarkan ilmu kesehatan/ medis.

Untuk menjawabnya yaitu harus dilihat terlebih dahulu kondisi ibu hamil dan janinnya. Jadi, tergantung dari kondisi kesehatan ibu hamil dan janin itu sendiri. Jika setelah dilakukan pemeriksaan dinyatakan sehat, maka ibu hamil diperbolehkan untuk berpuasa dengan syarat ibu hamil tetap mampu memenuhi kebutuhan nutrisi baik bagi dirinya maupun janin yang dikandungnya. Pemenuhan nutrisi ini harus sama dengan kondisi ketika tidak berpuasa cuma yang berbeda pemenuhan nutrisi ini dipindah waktunya. Hal tersebut tentu dilakukan pada saat sahur dan berbuka puasa serta diantara waktu berbuka puasa dan sahur.

Pada artikel sebelumnya dengan judul “Porsi Makan Bagi Ibu Hamil” telah dibahas dengan jelas bagaimana ibu hamil harus memenuhi kandungan nutrisi atau kalori setiap harinya. Untuk kalori bisa didapatkan dari berbagai sumber makanan, seperti umbi-umbian. Pada trimester pertama asupan kalori harus ditambah 180 kkal perhari. Sedangkan untuk trimester kedua dan ketiga kalori yang dibutuhkan adalah 300 kkal. Tambahan kalori tersebut sebaiknya diperoleh dari sumber yang bervariasi sesuai dengan pola makan yang seimbang. Idealnya 55% kalori berasal dari umbi-umbian dan nasi sebagai sumber karbohidrat 35% dari lemak nabati dan hewani 10% dari protein dan sisanya dari sayur-sayuran dan buah-buahan. Selain itu, protein juga sangat diperlukan oleh ibu hamil yaitu sebanyak 60 gram per hari (lebih banyak 10 gram dari biasanya). Semua itu bisa diperoleh dari daging, ikan, putih telur, kacang-kacangan, tahu dan tempe. Selain itu, pemenuhan nutrisi dapat juga dilakukan dengan mengkonsumsi makanan empat sehat lima sempurna setiap kali bersantap buka dan sahur. Selain itu, ibu hamil juga bisa menambahkan suplemen vitamin yang diyakini cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil selama berpuasa.

Apabila ibu hamil yang mempunyai riwayat penyakit kencing manis atau diabetes (DM), penyakit darah tinggi atau hipertensi, mengalami pendarahan, dehidrasi atau kekurangan cairan, serta gangguan pencernaan supaya tidak berpuasa. Jika tetap memaksakan diri berpuasa, maka akan sangat berbahaya bagi kesehatannya. Alasan bagi ibu hamil dengan kencing manis  tidak boleh berpuasa karena seseorang yang mempunyai penyakit kencing manis harus menjalani terapi obat secara teratur. Selain itu, juga harus mematuhi program makan yang telah dibuatkan supaya kadar gula dalam darah bisa tetap terkontrol atau bisa tetap stabil. Untuk ibu hamil yang mempunyai riwayat hipertensi maka minum obat secara teratur sangat penting untuk pengaturan naik dan turunnya tekanan darah. Naik turun tekanan harus dihindari selama hamil karena bisa menyebabkan kematian ibu maupun si bayi. Untuk itu, jika ibu hamil tetap memaksakan diri berpuasa, maka akan sulit baginya meminum obat yang harus diminum 3x dalam sehari.

 Ibu hamil yang mengalami atau mempunyai riwayat pendarahan bila tetap berpuasa dikhawatirkan akan membahayakan janin serta ibu hamil itu sendiri. Untuk itu, bagi ibu hamil ini memerlukan asupan nutrisi yang cukup didapat dari pola makan yang teratur yakni makan pagi, siang atau sore hari. Sedangkan ibu hamil yang mengalami dehidrasi penyebabnya adalah muntah terus selama hamil (hiperemesis gravidarum) dan lain-lain. Ibu hamil yang mengalami morning sickness atau mual-muntah terus, maka nafsu makan tidak ada. Untuk itu, bagi ibu hamil ini diharuskan untuk banyak minum. Apabila terus berpuasa ditakutkan akan memperparah keadaan ibu hamil.

 

Sedangkan yang terahir yaitu ibu hamil yang mengalami gangguan sistem pencernaan. Biasanya gangguan pencernaan ini berupa sakit lambung atau maag. Ibu hamil dengan gangguan ini yang memaksakan diri berpuasa berarti memperbesar peluang penyakitnya akan kambuh. Lambung kosong akan mempertinggi peluang terjadinya peningkatan asam lambung dan bisa berbahaya untuk bayi.

Ikuti tulisan menarik Pevi Revina lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler