x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Memberi Itu Sehat

Sejumlah studi menunjukkan bahwa berderma, bersedekah, memberi dukungan moril bagi yang kesusahan akan memberi manfaat kesehatan bagi si pemberi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Berderma mungkin lebih dikenal dalam konteks moral atau religi, bahwa memberi itu kebaikan, bahwa berderma itu mendatangkan pahala. Memberi itu tidak selalu bermakna finansial, melainkan bisa pula dukungan semangat, menjadi relawan sosial di tengah masyarakat yang dilanda bencana, dan banyak ragamnya.

Yang menarik ialah manfaat kesehatan fisik dan psikis yang diperoleh dari aktivitas membantu, berderma, bersedekah, maupun memberi dukungan emosional. Berbagai hasil riset yang dilakukan banyak peneliti mengonfirmasi efek positif dari kegiatan memberi, berderma, ataupun bersedekah.

Efek positif itu dapat disebut sebagai “cahaya kehangatan”. Sejumlah peneliti University of Michigan, AS, pada tahun 2003 menemukan perbedaan antara orang yang membantu kawan, kerabat, dan tetangga dengan mereka yang tidak memberi bantuan sama sekali. Aktivitas memberi—dalam bentuk apapun—ternyata mengaktifkan bagian-bagian otak yang terkait dengan rasa senang, koneksi sosial, dan kepercayaan.

Bagaimana otak bereaksi terhadap berbagai derma juga dikaji oleh para peneliti National Institute of Health, AS, pada tahun 2006. Aktivitas memberi pertolongan, bersedekah, memberi dukungan moril tentang menstimulasi bagian tertentu otak yang kemudian melepaskan endhorpin. Hasilnya ialah apa yang disebut sebagai ‘helper’s high’ atau kecenderungan untuk membantu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kecenderungan ini secara bertahap menjadi kebiasaan yang positif. Hal ini dikonfirmasi oleh penelitian lain yang dilakukan oleh Michael Norton, guru besar Harvard Business School, dua tahun kemudian. Berderma atau bersedekah kepada orang lain, menurut hasil riset Norton, dapat meningkatkan kebahagiaan si pemberi lebih tinggi bila dibandingkan dengan bila ia membelanjakan uang untuk dirinya sendiri.

Sonya Lyubomirsky, guru besar psikologi University of California, Riverside, AS, menemukan hasil serupa dari risetnya. Ia meminta responden untuk melakukan lima kebaikan setiap minggu selama enam pekan berturut-turut.

Keajaiban memberi, berderma, bersedekah, juga dilaporkan oleh Stephen Post, guru besar dalam preventative medicine. Dalam bukunya, Why Good Things Happen to Good People, ia menulis tentang peningkatan manfaat kesehatan pada penderita kronis seperti HIV dan sklerosis yang berderma kepada orang lain.

Mengapa manfaat kesehatan itu terasa? Salah satu alasannya ialah karena aktivitas memberi bantuan kepada orang lain dalam kebaikan menurunkan tingkat stres seseorang. Orang menjadi lebih rileks, tekanan darahnya normal, rasa percaya dirinya meningkat. Pendeknya, orang yang berderma, bersedekah, memberi dukungan moril, membantu orang lain dengan tenaga dan pikirannya dalam kebaikan, ia lebih bahagia.

Sebuah studi yang dipublikasi di International Journal of Psychophysiology tahun 2006 menyebutkan bahwa orang yang memberi dukungan sosial kepada orang lain akan memiliki tekanan darah yang lebih rendah ketimbang orang yang tidak memberi dukungan. Interaksi yang bersifat suportif dengan orang lain juga membantu memulihkan masalah kesehatan yang terkait pembuluh darah. Interaksi ini bisa bersifat personal, bisa pula dengan ikut aktif dalam kegiatan sosial—bekerja bukan dalam rangka mencari uang semata.

Tak kalah menarik ialah studi oleh James Fowler dari University of California, San Diego, yang menyebutkan bahwa “bederma itu menular”. Tatkala seseorang berbuat baik dengan berderma, perbuatan ini akan mengilhami orang lain yang melihatnya untuk berbuat serupa.

Altruisme, kata Fowler, bisa menyebar hingga ‘tiga derajat’—maksudnya, dari satu orang menjalar ke orang lain menjalar lagi ke orang lain, dan menjalar lagi ke orang lain lagi. Bayangkan efeknya apabila masing-masing orang tersebut, yang berada di dalam jejaring ini, mampu memengaruhi orang lain lagi yang jumlah bisa mencapai puluhan hingga ratusan orang untuk bersama-sama membantu, berderma, bersedekah, memberi dukungan semangat kepada sesama. ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler