x

Iklan

Pevi Revina

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Bolehkah Menjalani Operasi Caesar Beberapa Kali?

Alasan caesar, jangan lebih caesar dari tiga kali, resiko caesar lebih dari tiga kali

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Di zaman yang serba modern serta canggih sekarang ini, ilmu medis pun semakin maju dan ditunjang oleh peralatan yang bagus. Kalau dulu orang hanya mengenal persalinan dengan cara yang normal, kalau sekarang orang sudah banyak mengenal tentang operasi caesar. Menurut Wikipedia Indonesia bahwa yang namanya operasi atau bedah caesar  adalah proses persalinan dengan melalui pembedahan dimana irisan dilakukan diperut ibu (laparatomi) dan rahim (histerotomi) untuk mengeluarkan bayi. Bahkan di Indonesia jumlah persalinan dengan operasi caesar sangat banyak. Sebenarnya bedah caesar umumnya dilakukan ketika proses persalinan normal melalui vagina tidak memungkinkan karena berisiko kepada komplikasi medis lainnya. Sebuah prosedur persalinan dengan pembedahan umumnya dilakukan oleh tim dokter yang beranggotakan spesialis kandungananak, anastesi serta bidan.

 

Selain dikarenakan faktor penanganan darurat bagi ibu dan janin, alasan lain ibu hamil melakukan persalinannya melalui caesar adalah ibu hamil tidak mau mengambil resiko untuk merasakan rasa sakit yang dialami ketika menjalani persalinan normal. Bahkan tak jarang orang melakukan operasi caesar sampai beberapa kali. Tidak banyak yang mempertanyakan, sebenarnya mana yang lebih aman antara persalinan normal atau per vaginam (melewati jalan lahir normal/vagina) dengan operasi caesar ? Beberapa alasan lain permintaan ibu-ibu hamil melahirkan melalui operasi saja hanya karena permintaan suami, atau demi hari baik, sering diluluskan oleh dokter kebidanan. Padahal sebelum seseorang setuju atau meminta dilakukannya suatu operasi, sebaiknya pasien mengetahui terlebih dahulu untung-rugi, risiko, dan komplikasi yang mungkin terjadi saat dan pascaoperasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Jika seorang ibu ingin memiliki anak lebih dari satu, maka usahakanlah persalinannya harus ada yang normal karena caesar memang dibatasi. Sebab beberapa ahli medis menyarankan supaya tidak melakukan operasi caesar lebih dari tiga kali, hal ini untuk memperkecil kemungkinan terjadinya pengaruh buruk dari operasi caesar. Bayi yang lahir dengan persalinan bedah caesar seringkali mengalami masalah bernafas untuk pertama kalinya. Sering pula sang bayi terpengaruh pengaruh obat bius yang diberikan kepada sang ibu. Operasi caesar yang berulang-ulang hingga mencapai 4 kali opeasi caesar pada ibu hamil akan meningkatkan resiko pengangkatan rahim atau dikenal dengan istilah histerektomi. Sedangkan bagi ibu hamil yang melakukan persalinan mencapai 5-6 kali akan meningkatan  resiko transfusi darah. Selain itu, operasi caesar yang dilakukan berulang-ulang akan memungkinkan timbulnya beberapa komplikasi.

Operasi caesar lebih dari 3 kali memang meningkatkan risiko untuk terjadinya berbagai macam komplikasi, namun bukan berarti tidak boleh untuk hamil lebih dari itu. Diantara beberapa risiko yang semakin meningkat seiring dengan makin banyaknya jumlah operasi yang dilakukan adalah:

  • Robeknya rahim

Dengan melakukan operasi Caesar, maka akan meninggalkan luka di rahim. Mekipun luka tersebut sembuh, namun jaringannya tidak akan sekuat daerah lainnya. Sehingga dapat berpotensi menjadi titik lemah saat rahim membesar dan kontraksi. Tentu dengan kondisi ini sangat membahayakan jiwa Ibu dan janin.

 

  • Gangguan pada bagian perut

Operasi caesar yang berulang ulang akan menimbulkan adhesi, yaitu timbulnya ketidaknyamanan sampai rasa sakit pada bagian perut. Hal ini tidak jauh berbeda dengan operasi pembedahan yang dilakukan pada bagian perut.

 

  • Perlengketan plasenta yang tidak normal (seperti plasenta previa)

Dengan melakukan operasi caesar yang berulang ulang, maka membuat plasenta yang dekat dengan rahim sehingga meninggalkan resiko keguguran dan pendarahan yang terus menerus paska kelahiran yang membahayakan jiwa Ibu sehingga mengakibatkan wanita memerlukan transfusi darah.

 

  • Kehamilan ektopik dan endometriosis (lebih jarang)

 

Dokter pun harus ekstra hati-hati pada ibu-ibu yang sudah menjalani bedah caesar berulang, karena tidak lagi leluasa melakukan tugasnya. Selain itu, indikasi bedah caesar harus tepat. Jangan, sedikit-sedikit bedah caesar. Pasien pun harus dididik agar tahu seperti apa indikasi bedah caesar yang tepat itu. Kalau perlu, carilah second opinion, atau bahkan third opinion. Memang tidak mudah. Soalnya, kalau second opinion -nya salah, ya bedah caesar juga akhirnya.

Ikuti tulisan menarik Pevi Revina lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB