x

Bubbles adalah gajah Afrika berusia 32 tahun ini menjalin persahabatan dengan Bella yang baru berusia 3 tahun. Fotografer bernama Barry Bland mengabadikan saat-saat mereka bermain bersama. Dailymail.co.uk

Iklan

izmie san

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Mencermati Kecerdasan Gajah

Gajah adalah mamalia yang sangat cerdas. Ternyata mereka mampu membedakan bahasa manusia yang berbeda-beda.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Gajah tak pernah lupa, terutama ketika mendengar suara predator mendekat. Tetapi para ilmuwan belum tahu persis bagaimana pendengaran mereka bekerja mengenali suara-suara yang mengancam keberlangsungan hidupnya. Hingga kemudian para peneliti mencoba melihat apakah hewan berkulit tebal ini bisa membedakan jenis suara yang dibuat oleh berbagai kelompok manusia.

Gajah adalah mamalia yang cerdas. Mereka dapat mengidentifikasi jenis kelamin, usia bahkan etnis yang berbeda pada suara manusia. Ini adalah bakat luar biasa yang merupakan bagian dari sensitivitas hewan untuk isyarat-isyarat sosial.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagaimana para peneliti membuktikan itu? Mereka merekam suara pria, wanita dan anak-anak dari dua kelompok etnis di Afrika: Maasai, kelompok penggembala sapi yang sering mendatangi populasi gajah dan Kamba, kelompok petani yang jarang menemukan gajah di lahan mereka. Mereka harus mengucapkan kalimat yang sama, "Lihat, lihat di sana. Sekelompok gajah akan datang."

Para peneliti kemudian memperdengarkan rekaman-rekaman itu pada populasi gajah Afrika (Loxodonta africana) dari speaker yang tersembunyi di balik daun-daun palem. Mereka melakukan penelitian tersebut di sekitar Taman Nasional Amboseli, Kenya.

Ternyata gajah mengabaikan suara perempuan atau anak-anak dari kelompok Maasai. Begitu juga dengan suara orang-orang Kamba, kelompok gajah itu tak menggubrisnya.

Tetapi setelah mereka mendengar suara Maasai pria yang memang biasa memburu gajah, kawanan hewan ini langsung berperilaku defensif. Mereka akan berkerumun, melindungi betis lalu menegakkan belalai supaya bisa mengendus udara dan merasakan tiap ancaman.

Grame Shannon, penulis studi mengatakan bahwa gajah dapat membedakan bahasa. Dari situlah para gajah dapat membedakan pria Maasai dan Kamba. Ini bukan berarti gajah bisa memahami kata-kata manusia. Melainkan bahwa mereka dapat membedakan antara bahasa yang berbeda. Barangkali didasarkan pada pola vokal setiap lidah, nada suara maupun isyarat pendengaran lainnya.

Selain itu, gajah juga mampu memperingatkan komunitas lainnya untuk menghindari bahaya. Mereka akan memproduksi suara gemuruh rendah yang khusus. Misalnya, suara segerombolan lebah yang sedang marah. Gajah-gajah itu akan menciptakan suara gemuruh dengan frekuensi tertentu.

Semakin kita mengerti tentang bagaimana gajah menavigasi dunia fisik dan sosial mereka, juga bagaimana perilaku adaptasi mereka dengan ancaman yang selalu berubah akan mempermudah kita untuk bekerja efektif melindungi mereka di alam liar. Nah, selamat memperingati hari gajah dunia!

Ikuti tulisan menarik izmie san lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler