x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Apa Pentingnya ‘Me Time’?

Menyediakan waktu untuk diri sendiri sangat penting agar secara psikologis dan fisik kita tetap sehat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dalam memberitakan ihwal mundurnya Galaila Karen dari jabatan Direktur Utama Pertamina per 1 Oktober 2014, Tempo.co mengungkapkan pembicaraan yang pernah dilakukan Tempo dengan Karen, pertengahan Juni 2013. Waktu itu, Karen menceritakan bahwa ia tidak pernah mengajukan cuti. “Selama menjadi direktur, saya berhenti jadi manusia. Me time-nya tidak ada, adanya your time terus ha..ha..ha..,” ujar Karen.

Begitu pentingkah me time? Bagi seorang CEO perusahaan besar seperti Karen, me time jelas sangat penting, bahkan bagi seorang karyawan pun tak kalah penting. Dalam sebuah organisasi perusahaan, semakin tinggi jabatan semakin sedikit me time yang dipunyai. Ini harga yang memang mesti dibayar. Di sinilah masalahnya: apakah dengan me time hidup menjadi lebih berarti?

Me time berarti mempunyai waktu untuk melakukan sesuatu yang memang benar “ingin saya lakukan”. Sifatnya, tentu saja, privat—untuk diri sendiri, istri atau suami, anak-anak. Tidak ada urusan dengan kantor, pekerjaan, klien, relasi bisnis, atasan atau bawahan, bahkan juga dengan anggota parlemen dan menteri jika Anda direktur utama BUMN.

Bagi Karen, sudah waktunya untuk berhenti dari posisi Dirut Pertamina. Enough is enough. Ia ingin melakukan apa yang ia betul-betul inginkan, seperti lebih banyak waktu untuk keluarga, mengajar, atau menyalurkan hobi. Seringkali memberi prioritas pada diri sendiri dianggap sebagai kemewahan, tapi siapapun niscaya akan sampai pada satu titik di mana ia harus mengambil keputusan untuk menyediakan waktu bagi dirinya sendiri, atau ia akan menyesal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagi setiap orang, me time bisa berbeda-beda. Bagi Anda, me time mungkin berarti lari pagi setiap Minggu bersama keluarga, lalu sarapan bubur ayam. Yang lain memaknai me time sebagai belajar melukis dua jam per minggu, berlatih yoga agar pikiran dan tubuh terjaga sehat, atau bermain musik dengan kawan-kawan lama. Bisa pula seorang manajer pria punya waktu tersendiri untuk memasak bagi istri dan anak-anaknya seminggu sekali.

Ketika me time tiba, siapapun tidak ingin terganggu oleh urusan lain yang sedang tidak ingin ia kerjakan—apa lagi urusan kantor dan pekerjaan. Me time bukanlah kemewahan, melainkan kebutuhan. Siapapun membutuhkan waktu jeda dari rutinitas agar ia dapat melakukan kegiatan pribadi yang menyenangkan sehingga ia merasa segar kembali.

Hasil studi Alyssa Westring, asisten profesor di DePaul University, Chicago, bersama Stew Friedman, profesor manajemen di Wharton School, membuktikan bahwa me time sangat penting dan bermanfaat bagi individu. Menurut studi ini, para ayah dan ibu pekerja yang selalu menyediakan waktu untuk diri sendiri sepanjang 12-15 minggu (sesuai periode riset ini dilakukan) ternyata berhasil mendapatkan peningkatan dalam hal kesejahteraan pribadi, kepuasan kerja, maupun kepuasan bersama keluarga mereka.

Pendeknya, meluangkan waktu untuk diri sendiri memberi manfaat psikologis maupun fisikal. Jika Anda mengambil jeda dari rutinitas, Anda akan merasa segar dan lebih bahagia. Jika Anda jernih dalam berpikir, tubuh terasa bugar, dan hati merasa senang, semua itu akan berdampak positif bagi orang-orang sekeliling Anda, mula-mula di rumah, tetangga, hingga ke tempat kerja dan relasi bisnis Anda.

Berapa lama me time, Anda bisa mengatur sendiri, bisa dimulai dari 2-3 jam per minggu. Sediakan me time mula-mula sekali seminggu, kemudian perlahan tingkatkan frekuensinya. Jadikanlah me time sebagai sarana untuk meningkatkan kebahagiaan Anda di tengah kesibukan mengembangkan karier ataupun bisnis. (sbr foto: jeffandwill.com) ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB