x

Iklan

Fadh Ahmad Arifan

Alumnus MI Khadijah kota Malang
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Kisah Para Pedagang Buku di Facebook

Dalam berjualan buku via online, kuncinya di sisi transparansi dan kelengkapan sinopsis buku yang akan dijual, sehingga para pembeli tidak akan ragu-ragu dalam memborong buku. Jangan lupa sedekah, supaya rezeki makin lancar saat berwirausaha.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sekian lama berselancar di media sosial Facebook, saya punya banyak teman yang berprofesi sebagai pedagang buku online. Disamping menjadi teman, mereka sangat berjasa kepadaku terutama dalam perburuan referensi yang amat langka di pasaran.  Melalui mereka pula dalam jangka 6 bulan saya bisa melengkapi buku-buku yang berkaitan dengan mata kuliah “Pengantar filsafat”. Buku-buku tersebut amat berguna untuk menunjang pengajaran saya di kampus.

Belanja buku via online punya kelebihan diantaranya: dari sisi kepraktisannya cukup menghemat waktu dan tidak perlu bersusah payah mencari bukunya karena ada sebagian pedagang yang bersedia mencarikan buku-buku yang saya incar. Kekurangannya adalah belanja buku via online di Facebook menganut sistem “siapa cepat dia dapat”, harganya pas alias tidak bisa ditawar seperti membeli di took-toko buku loak. Lalu buku-buku yang tersedia sangat terbatas yakni 1-3 eksemplar. Dengan keterbatasan buku yang dijual membuat seorang pembeli tidak bisa menukar bukunya apabila ada yang kurang jumlah halamannya dan sampul belakangnya robek. Tidak perlu panjang lebar lagi, berikut ini profil singkat dari para pedagang buku online yang menurut penilaian saya kredibel dan bisa dipercaya. 

Andi Anang Firmansyah

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Walaupun masih mahasiswa tapi punya jiwa entrepreneur. Buku-buku dagangan pria berdarah bugis ini cukup beraneka macam dari buku sejarah, biografi politik, novel hingga buku-buku berbahasa Inggris. Pernah sekali beli buku berjudul “Minoritas Muslim di Israel”. Harganya murah juga untuk ukuran buku terbitan LIPI. Tempo hari saya melihat Andi mempublish buku langka yang berjudul “SBY antek Yahudi AS?” karangan Dr. Eggi sudjana SH, Ketika akan membeli, saya kalah cepat dari seorang pembeli dari Surabaya.

Blackbird publishing

Blackbird Publishing sejatinya adalah penerbit indie dan juga toko buku online penyedia buku-buku second. Buku yang dijual terdiri dari beragam genre dari agama, Sastra, filsafat, ekonomi syariah, pendidikan, politik hingga buku berbahasa Belanda. Kabar terakhir Blackbird berencana menerbitkan teks bahasa Belanda tentang Sejarah nusantara, tapi dalam edisi terbatas. Baru sekali membeli buku disini yakni buku “Migas dan energi di Indonesia” karangan Widjajono Partowidagdo. Untungnya dapat potongan harga 5 ribu rupiah.

Buku Lawas Menk-Menk

Seperti biasa beli buku lewat Facebook tidak ada diskon alias harga pas. Akan tetapi khusus pedagang yang satu ini, saya minta potongan 5 ribu per buku pun dikasih. Misalnya dulu beli buku “Aku Bangga jadi Anak PKI” dan “Pooh and the Philosopher”, oleh pedagangnya diberi potongan 5 ribu rupiah. Ongkos kirimnya juga murah karena pakai jasa ekspedisi Wahana. Buku-buku bekas yang dipasarkan harganya dikisaran 35 sampai 125 ribu rupiah.

Cahaya Pustaka

Lokasi kios buku pedagang ini di Jl Raya lebo no 30, kota Sidoarjo. Harga buku-buku yang dijual di kisaran Rp 15 hingga 200 ribu. Pedagangnya penyabar banget, buktinya hampir seminggu lebih saya belum transfer uang buat buku-buku filsafat yang kupesan beliaunya sama sekali tidak menegur. Untuk penggemar berat Ko Ping Hoo, bisa membeli di toko Cahaya pustaka. 

Delani bookstore

Kalau berbicara pedagang yang satu ini, sebetulnya saya malu karena sekian lama baru tahu kalau pedagangnya seorang perempuan. Harga buku yang dijual disini pas alias tidak bisa ditawar, tapi kalau minimal pembelian Rp 100 ribu dapat diskon 10 persen. Harga buku-buku yang dijual dari Rp 10 sampai dengan 200 ribu. Bagi penggemar Sherlock holmes, Pedagang yang satu ini bisa jadi tumpuan harapan.

Selain berjualan online, Delani membuka kios di dekat UIN Jakarta, Ciputat. Buku-buku yang saya beli disini kebanyakan buku tentang ilmu Hadits, Filsafat dan juga buku-buku terbitan UIN Jakarta Press. Baru-baru ini, Delani menggelar kuis menebak publik figur di sebuah cover majalah, yang bisa menjawab dengan cepat dan benar akan mendapat hadiah majalah Tempo edisi lama. Tentu saja hadiah kuis tersebut berhasil saya dapatkan.

Dhen Buku

Pedagang buku asal Sidoarjo ini saya dengar mendapat musibah. Rumahnya diterjang banjir rob pada bulan Juni 2014. Akibat banjir itu, sebagian besar buku-buku koleksinya pak Dheny jatmiko tidak terselamatkan alias basah kuyup. Buku-buku dagangannya di kisaran harga 18 ribu sampai dengan 100 ribu rupiah.

Kesan saya pedagang buku ini ramah, pernah dapat potongan harga 3 ribu rupiah dan buku yang saya beli sudah dalam keadaan tersampul plastik. Pada akhir transaksi selalu bilang “Saya tunggu pesanan berikutnya”. Seingat saya pernah beli buku filsafat Cina dan buku karya Aimee darwis PhD. Di sini pula saya punya saingan berat dalam urusan borong buku, siapa lagi kalu bukan akun facebook bernama Hendrotan hendro.

Ikhsan Buku

Berteman sejak akhir bulan Mei di Facebook. Dari beliau saya menemukan salah satu buku langka berjudul “15 dalil Mengapa Soeharto Masuk Neraka” karya Khairil Ghazali. Buku-buku yang ditawarkan kebanyakan buku bekas dengan harga rata-rata 25 hingga Rp 60 ribuan. Buku yang paling mahal harganya Rp 100 ribu terbitan Routledge. Bagi pembaca yang suka buku-buku berbau filsafat, Marxisme dan sejarah bisa membeli ke Ikhsan buku.

Buku-buku yang diupload di Facebook antara 15-25 judul per hari. Sayangnya pedagang ini tidak memilah-milah mana buku yang khusus filsafat, buku sejarah, buku militer, buku sastra, buku agama dan mana buku yang berkategori buku-buku kiri. Dengan cara ini bisa memudahkan pembeli dalam pencarian buku yang diinginkan. Kelebihannya buku yang kita beli sudah dalam keadaan tersampul dengan baik.

Kedai buku Murah

Serupa dengan Ribut wijoto, buku-buku yang diperdagangkan murah meriah. Jika mengacu pada nama Rekening yang disediakan, toko buku online ini dikelola oleh suami istri. Pemiliknya juga kolektor buku, persis pak Nassirun asal Purwokerto, pak Lukman hadi pemilik toko buku "Cahaya pustaka" dan pak Erwin dari Komunitas buku kuno. Kebanyakan yang saya beli disini buku-buku filsafat,  ulumul Quran, dan sufisme. Terakhir masih pesan buku filsafat Mulla sadra dan buku filsafat Arab-Islam karangan Muhammad Abed al-Jabiri. Oh ya, kalau di tempat lain saya punya saingan abadi. Adapun di sini saingan saat berburu buku adalah Ahmad halimy, seorang guru MAN di Sumenep, Madura.

Kujang Press

Tiap beli buku di Kujang press, saya dibebaskan ongkos kirimnya dan boleh minta potongan harga 5 ribu rupiah. Ditambah lagi, buku-buku yang dijual kebanyakan yang saya incar sejak lama. Seperti buku “Paradigma Islam” Kuntowijoyo dan Buku “Sosialisme religius” terbitan Kreasi wacana tahun 2002. Terakhir kali saya membeli 3 buku dibonusi 1 buku tentang Aksi buruh Sarbupri di pabrik karung Delangu. Pedagang seperti inilah yang disukai pembeli.

Lotus

Pedagang buku asal Jogjakarta punya ciri khas menjual buku yang masih bersegel. Kebanyakan yang dipasarkan dari penerbit Ombak, kanisius, Obor dan Pustaka pelajar. Dari Lotus inilah saya memperoleh buku Madilog terbitan Narasi. Harganya pun paling murah dibandingkan kompetitornya. Bagi pembaca yang suka tema-tema sejarah dan filsafat, langsung saja merujuk ke Lotus. Nilai plus pedagang ini, selalu mengingatkan pelanggannya yang lupa kalau dirinya sudah membeli sebuah judul buku yang sama di Lotus. Contohnya saingan saya namanya Hendrotan hendro. Padahal sudah punya buku “Ketika kapitalisme berjingkrak” tapi yang bersangkutan mau membeli lagi di Lotus. Satu lagi, pedagang yang masih studi Pascasarjana di UGM ini bisa dimintai tolong pembeli untuk mencarikan buku-buku yang jarang dijual di pasaran. Misalanya buku karangan alm Prof Darmajati Supadjar.

Mantra books

Buku-buku yang dipasarkan kebanyakan penerbit di Bandung dan Jakarta. Dari sini pula saya memperoleh buku “Pelajaran Agama Islam” dan “Studi Islam” karya buya Hamka. Buku Catatan sang Demonstran edisi lama juga saya peroleh disini. Kalau saya amati lagi, Mantra books juga menjual buku-buku dan jurnal yang berisi tulisannya tokoh Syiah. Saya pikir ini cukup membantu untuk melengkapi koleksi buku-buku berbau Syiah. Bukan berarti kalau saya punya banyak koleksi buku Syiah, saya penganut teologi tersebut.

Buku-buku Syiah yang saya beli cuma sebagai penunjang diskusi saja karena paman saya sendiri adalah penganut Syiah. Tiap beliau silaturahmi ke rumah, beberapa kali membahas isu Syiah terutama masalah insiden di Sampang, Madura. Terakhir kali beli buku di Mantra books itu terkait Sultan Herucakra atau yang lebih popular disebut Pangeran Diponegoro.

Mbah Dimas Jual Buku

Di Facebook, pedagang buku asal sidoarjo ini memakai foto profil dua anak Balita yang sedang baca buku. Pernah saya borong buku-buku berkaitan dengan Kuntowijoyo, Gus dur dan Rene Descartes. Buku-buku bekas yang dijual terdiri dari beraneka macam genre dan harganya pun murah meriah. Misalnya buku Bunga rampai Ekonomi karangan Ayahanda Prabowo subianto. Dijual 40 ribu saja. Padahal buku yang amat langka ini harganya di Kaskus mencapai 200-an ribu rupiah.

Nyangking buku

Foto profil pedagang yang berdomisili di Solo ini menggunakan cover buku "Seks para Pangeran" terbitan Bentang. Pemiliknya yang sedang mengerjakan Skripsi tentang MUI ini suatu saat menjual buku ini. Karena buku ini pula, saya jadi paham kebiasaan Priyayi Jawa di masa kolonial. Wacana-wacana yang bermunculan hanya disekitar urusan seks dan klenik (kitab primbon).  Di sini saya tidak menemui kendala atau saingan berat dalam perburuan buku. Pembaca juga bisa minta potongan harga 2-5 ribu rupiah. 

Rak Buku Langka

Awal bertransaksi beli buku sekitar bulan Agustus 2013, buku yang saya incar adalah “Pledoi Kolonel A. Latief”, tapi saya tidak jadi beli buku ini karena isinya tidak sebagus bukunya John Roosa. Buku-buku yang dijual cukup langka di pasaran dan tentu saja harganya murah meriah. Terakhir saya mendapatkan buku almarhum Qodri azizy dan Disertasi tentang Peran tokoh Islam dalam UU Sisdiknas. Harga buku terakhir seingat saya 65 ribu rupiah. Harganya paling murah dibanding dengan kompetitornya. Hampir lupa, bagi anda yang pecinta majalah “Cahaya sufi”, pedagang buku ini punya koleksi yang cukup banyak.

Ribut Wijoto

Sejak awal 2013 saya menjadi pembeli setia bapak yang kabarnya dilahirkan dari orang tua berideologi PNI. Karena keturunan PNI, maka bisa ditebak kemana pilihan politiknya ketika Pilpres 2014. Saya akui buku-buku yang beliau jual termurah diantara kompetitornya. Dari sinilah saya mendapakan buku-buku langka yang sedari dulu saya incar. Misalnya buku biografi A. Hassan, Buku filsafatnya Sutan takdir Alisjahbana (STA), buku “Bukan di negeri dongeng” karya Helvy Tiana Rossa, bukunya al-Chaidar tentang Kartosuwirjo, buku karangan Prof Roem rowi hingga buku-buku Chinese studies.

Buku paling murah dijual dengan harga Rp 12 ribu dan paling mahal kalau tidak salah Rp 70 Ribu. Adakalanya sebagai pembeli, saya memberanikan diri minta potongan harga Rp 2-3 ribu rupiah, padahal harga yang ditawarkan sudah termurah. Tentu saja sebagai pembeli disini saya dibayang-bayangi seorang Hendrotan hendro. Mungkin duitnya banyak sekali sehingga dia bisa memborong buku apapun.

Sarinah Pangab

Nama facebooknya paling unik diantara yang lain. Penjualnya saya perkirakan orang Batak bila mengacu pada nama rekeningnya. Pertama kali beli di sini seingat saya pada bulan juli 2013, yang saya beli adalah majalah Tempo. Pembelian selanjutnya didominasi buku-buku lawas berbau filsafat jawa dan filsafat agama. Terakhir kali saya beli novel berjudul “Tuhan Tiri”, sebuah novel yang membela dunia prostitusi dan orang-orang yang terdiskriminasi seperti wong cilik yang profesinya sebagai pembantu. Kelebihan Pangab, dia punya barang dagangan yang lengkap khususnya komik silat Indonesia dan komik Marvel. Dijual pula majalah musik dan buku-buku seni rupa. Kecepatan buku yang saya pesan sampai di rumah maksimal 2 hari saja.

Stalinebook

Pedagang buku online ini punya motto, “Paling update se Indonesia”. Buku-buku tentang kemuhammadiyahan yang dipublish cukup lengkap. Meski semuanya sudah “out of stock”. Pengalaman saya beli disini lebih banyak memborong buku-buku berbau filsafat khususnya buku “filsafat Batak” dan filsafat pendidikan Ibnu Maskawih terbitan Belukar. Pernah sekali membeli buku terkait sejarah Golkar. Buku yang cukup tebal itu harganya cuma 40 ribu rupiah. Stalinebook juga memiliki website www.stalinebook.com, disertai nomer kontak yang bisa dihubungi pembelinya.   

Toko Buku Multatuli

Dari namanya bisa ditebak pedagang buku yang berdomisili di Yogjakarta ini pengagum Multatuli atau Eduard Douwes Dekker. Foto profil Facebooknya saja pakai gambar Multatuli. Di sini saya peroleh buku-buku karangan buya Hamka dan buku Nawangsari karya Prof Darmajati Supadjar. Pernah memesan buku “Menteng: Kota Taman Pertama di Indonesia” karangan Adolf Hueken SJ, namun saya batalkan karena harganya cukup mahal. Di Toko buku Multatuli cukup lengkap menyediakan buku-buku Tan malaka, Pramoedya, Muh Yamin, Kuntowijoyo hingga buku karangan WS. Rendra.

Demikianlah kisah para pedagang buku di Facebook, selain mereka masih banyak lagi pedagang buku terpercaya yang belum saya ulas profilnya seperti Trisna buku, Zakeus, toko buku Zeit dan Pojok Cerpen. Dalam berjualan buku via online, kuncinya di aspek transparansi dan kelengkapan sinopsis buku yang akan dijual, sehingga para pembeli tidak akan ragu-ragu dalam memborong buku. Jangan lupa sedekah, supaya rezeki makin lancar saat berwirausaha di dunia perbukuan. Wallahu’allam bishowwab

Ikuti tulisan menarik Fadh Ahmad Arifan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler