x

Iklan

Pevi Revina

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Anak Begadang

Penyebab anak begadang, dampak yang diakibatkan jika anak terus begadang, tips supaya anak tidur teratur

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ketika Piala Dunia berlangsung demam bola terjadi di mana-mana. Di mulai dari kota bahkan sampai ke pedesaan sibuk untuk menonton dan membicarakan bola. Tua, muda bahkan anak-anak pun tidak ketinggalan terjangkit virus bola. Namun, sebagian besar pertandingan bola tersebut di tayangkan pada tengah malam atau ada juga yang menjelang pagi. Dengan begitu para penggila bola ini harus siap untuk begadang atau bangun tengah malam. Untuk orang dewasa mungkin sudah terbiasa meskipun ada catatan-catatan kesehatan yang harus diperhatikan jika terus begadang. Yang jadi pertanyaan sekarang, bagaimana jika anak kecil sering begadang ??

Padahal jika sang anak tersebut begadang dan kurang tidurnya, maka bisa memicu dampak yang tidak baik bagi kesehatan maupun perilakunya setiap hari. Misalnya saja badannya akan lemas, mengantuk sepanjang hari, tidak bergairah atau bersemangat dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari, emosinya cepat naik dan tidak terkendali, kemampuan otaknya untuk berpikir menjadi rendah, stress, bangun tidur menjadi kesiangan sehingga mengganggu jam masuk sekolah dan lain-lain. Jika kebiasaan begadang sang anak ini terus dibiarkan dan terbawa hingga dewasa nanti, maka kita tidak akan bisa membayangkan akan jadi apa nantinya. Untuk itu, kebiasaan begadang bagi anak kecil harus bisa dihentikan oleh orang tuanya atau orang yang terdekat dengan sang anak.

Sebagai orang tua kita harus melihat akar masalahnya. Kenapa anak kita bisa jadi sering begadang. Apakah karena nonton bola, ada tayangan di TV yang membuatnya merasa betah untuk terus melihatnya, atau bahkan penyebab begadang tersebut karena permainan-permainan atau game di zaman sekarang yang serba canggih dan bagus yang bisa membuatnya merasa betah untuk terus bermain game hingga tengah malam atau mungkin ada penyebab lainnya ??

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Faktor penyebabnya bisa bermacam macam dan bukan saja disebabkan karena tayangan televisi saja. Bisa juga faktor penyebabnya karena perubahan pola rutinitas. Misalnya, sang anak tidur siangnya terlalu lama sehingga tatkala malam tiba sang anak pun menjadi susah untuk mengantuk. Akhirnya tidur larut malam pun akan menghinggapinya.

Faktor kedua yaitu bisa juga karena pengaruh orang tua. Kebiasaan orang tuanya yang suka begadang bisa jadi ditiru oleh sang anak. Sang anak ketika melihat orang tuanya begadang, maka bisa mengakibatkan pada diri sang anak tersebut ada keinginan untuk meniru orang tuanya atau menemani orang tuanya untuk begadang. Bahkan jika orang tua pulang larut malam baik karena pulang kerjanya malam hari, maka sang anak akan dengan setia menunggu kedatangan orang tuanya dirumah.

Faktor yang ketiga adalah faktor kesehatan. Adanya gangguan fisik yang sedang dialami sang anak bisa juga mengakibatkan sang anak susah untuk tidur. Misalnya sang anak sedang sakit demam, sakit gigi dan lain-lain.

Untuk mengatasi anak tidur larut malam atau begadang, maka kita harus lihat dulu penyebab utamanya seperti apa. Jika disebabkan pola rutinitasnya yang salah, maka kita sebagai orang tua harus merubah kembali pola rutinitas sang anak. Apalagi jika anak kita sudah memasuki usia sekolah. Penerapan rutinitas secara konsisten dapat membantu anak untuk melakukan regulasi diri, seperti memiliki jadwal tidur yang teratur. Jangan sampai anak kita terlalu lama tidur siangnya. Aturlah secukupnya disesuaikan dengan jadwal yang sudah kita susun.

Apabila anak kita mengalami kecemasan yang berkaitan dengan orang tuanya, maka kewajiban orang tua adalah mencari tahu apa yang menyebabkan anak kita merasa cemas dan merasa tidak nyaman terhadap orang tuanya. Ketika orang tua mengetahui penyebabnya, maka ubahlah pola kita sehingga anak kita akan merasa nyaman ketika berada dengan orang tuanya. Jangan ciptakan suasana yang membuat anak kita stress sehingga akan menjadikan anak kita susah untuk tidur. Sedangkan jika penyebabnya karena faktor kesehatan terutama yang berkaitan erat dengan fisik anak kita, maka segeralah untuk dibawa ke dokter. Jika memang sakit maka obatilah oleh dokter. Jika memang tidak sakit atau karena ada pengaruh lainnya, maka jangan sungkan-sungkan untuk minta saran dari dokter.

Beberapa Tips Supaya Anak Tidur Teratur :

  • Ciptakanlah suasana yang bisa mendukung anak kita untuk bisa tidur dengan nyaman. Misalnya dengan mematikan TV terlebih dahulu, membacakan dongeng sebelum anak kita tidur atau dengan mematikan lampu kamarnya.

 

  • Sebelum kita menyuruh anak kita untuk tidur tepat pada waktunya, maka berilah contoh terlebih dahulu oleh orang tuanya. Dengan begitu sang anak pun akan dengan mudah mengikutinya.

 

  • Jika keadaan memungkinkan, maka usahakanlah untuk menyediakan segelas susu hangat menjelang waktu tidur. Dengan meminum susu hangat tadi, maka bisa membantu anak kita untuk cepat tidur apalagi jika sesudah minum susu anak kita dipijat dengan penuh kasih sayang sehingga suasana nyaman serta rileks tersebut bisa membantu anak kita menjadi ngantuk dan cepat tidur.

 

  • Usahakan untuk tidak melakukan aktivitas atau kegiatan yang bisa menguras tenaga anak. Kegiatan fisik menjelang tidur harus dihindari. Dikhawatirkan jika kegiatan tersebut dilakukan, maka anak kita justru akan menjadi bersemangat untuk terus beraktivitas. Padahal sudah bukan waktunya lagi untuk beraktivitas justru waktunya untuk tidur.

 

  • Biasakanlah anak kita untuk selalu membersihkan badanya sebelum tidur, seperti sikat gigi, cuci kaki atau tangan, dan memakaikan pakaian tidur yang bersih. Dengan begitu anak kita akan merasa nyaman untuk tidur.

Ikuti tulisan menarik Pevi Revina lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB