x

Iklan

Pungkit Wjaya

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Gunung Padang Masuk Kamus

Setelah lepas kontroversi dan mendapat pengakuan resmi pemerintah, Gunung Padang kini menjadi entri di Kamus Sejarah dan Budaya

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Temuan ilmiah di Gunung Padang sekarang sudah diterima banyak pihak. Salahsatunya adalah oleh penulis yang memasukkan istilah “Gunung Padang” sebagai entri dalam Kamus Sejarah dan Budaya.

Beberapa tahun lalu berita tentang situs Gunung Padang masih banyak diliputi kontroversi. Gunung kecil, atau lebih pantas disebut bukit yang terletak di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Cianjur, Jawa Barat itu, di satu sisi dianggap sebagai situs biasa yang tak memiliki nilai sejarah penting, namun di lain pihak dianggap sebagai situs besar yang berusia tua. Konon situs itu lebih tua dari piramida mesir.

Misalnya, Dr. Danny Hilman Natawidjaya, salahsatu peneliti dari Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) menyebut karbon dari Laboratorium Miami Floria, membuktikan bebatuan di bawahnya berusia antara 10.000 hingga 24.000 tahun. Sementara luas Gunung Padang secara akurat sudah diukur adalah 29 hektar. Ini  artinya lebih luas dari situs candi Borobudur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Validitas hasil riset Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) itu sudah valid sehingga sekarang orang tidak ragu lagi menuliskan tentang hal-hal yang bersifat ilmiah. Bahkan, pada “Kamus Sejarah dan Budaya” (2014) karya Putri Fitria, seorang alumni Antropologi Universitas Gadjah Mada mengapresiasi dalam buku itu sebagai salahsatu entri terpenting yang perlu diketahui masyarakat. Buku yang muncul pada bulan Agustus 2014 dan sekarang beredar luas di masyarakat itu diterbitkan Penerbit Nuansa Cendekia, Bandung.

Bagian redaksi Penerbit Nuansa Cendekia, Ika Fibrianti mengatakan, “entri Gunung Padang tersebut memang pantas masuk mengingat sumber dari hasil riset Gunung Padang sudah menemukan validitasnya sebagai temuan ilmiah, karena paling tidak dari tiga sisi keilmuan yaitu, arkeologi, sejarah dan geologi misalnya, sudah secara valid menyebutkan hasil temuannya,” tuturnya.

Dalam kamus tersebut, Gunung Padang diceritakan kronologi penelitian sejak tahun 1914, dan pada tahun 1998 menjadi tempat wisata. Kemudian pada 2011 disebutkan para peneliti dari Tim Katastropik Purba hasil bentukan dari Staf Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam, Andi Arief menghasilkan temuan yang menunjukkan Gunung Padang bukan situs biasa.

Dari situlah kemudian Andi Arief yang membawahi anak buahnya dari para peneliti seperti Danny Hilman, Ali Akbar, dll kemudian membentuk Tim Terpadu Riset Mandiri yang secara khusus bergerak meneliti Gunung Padang. Ditulis juga bahwa penelitian yang penuh kontroversi tersebut bukan mencari harta karun, melainkan memang murni riset ilmiah.

Dengan masuknya entri Gunung Padang dalam buku sejarah ini salahsatu entri terbaru sekarang dimiliki bangsa Indonesia. Sebuah entri yang dimasukkan dalam sebuah kamus merupakan tonggak lahirnya pengetahuan baru yang secara sahih akan menjadi pengetahuan dasar di masyarakat, terutama di kalangan pelajar.[PW]

Ikuti tulisan menarik Pungkit Wjaya lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB