x

Iklan

Wardoyo Suwardoyo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

10 Jurus Pengereman yang Benar

Baca lah dengan seksama tekhnik pengereman ini

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ingatlah, salah satu yang paling penting dari kendaraan, terutama sepeda motor, adalah rem. Begitu pula halnya, teknik melakukan pengereman yang benar ketika berkendara sangatlah penting.

Jarak pandang sangat menentukan gaya bikers mengendalikan sepeda motornya. Si joki alias biker alias pengendara harus memperhatikan jarak pandang jauh ke depan agar bisa mengantisipasi gangguan dan rintangan, bukan hanya memperhatikan pemandangan sekitar atau bahkan toleh kanan tengok kiri. Apalagi speedometer dan stang telah menghipnotis si joki, sehingga pandangan hanya tertuju pada dua makhluk “seksi” bernama speedometer dan stang itu. Alhasil perhatian pada rem di tangan dan pedal menjadi terabaikan. Dan ketika tiba-tiba diperlukan, sang rem sudah merasa dicampakkan dan membalas melupakan si joki.
Banyak biker yang mengerti cara pengereman. Akibatnya roda belakang sepeda motor terkunci sehingga selip saat mengerem di tikungan. Oleh karena itu, sesusungguhnya pengereman yang benar tidak lah gampang.Kita perlu belajar dan latihan. Kondisi permukaan jalan sangat berpengaruh. Tiap kondisi butuh teknik pengereman yang berbeda.
 
Ada 10 jurus mengerem yang benar. Berikut kami paparkan jurus-jurusnya:  
  1. Untuk posisi siaga, siapkan dua jari (biasanya telunjuk dan tengah) pada tuas rem. Dua jari sudah cukup untuk posisi siaga ini. Jangan sampai keempat jari semuanya berada di tuas rem, kecuali untuk kondisi emergency yang membutuhkan pengereman pengunci. Jika dalam kondisi lengang, tidak meletakkan jari pada tuas juga tidak terlalu menjadi masalah. Yang pasti jangan sampai pegangan terlepas dari stang, sebelum terlatih nyetir dengan gaya hand off.
  2. Gunakanlah rem depan!, artinya jangan hanya rem belakang. Ini jurus utama yang harus diperhatikan. Dan ini yang paling baik dilakukan. Untuk sementara, mengerem roda depan dengan yakin, bertahap dan kuat adalah skill yang harus dilatih terlebih dahulu. Lakukan latihan tanpa membonceng dan dengan boncengan, maksudnya biar tahu perbedaan berat yang mempengaruhi jarak henti.
  3. Jurus ketiga, jangan buru-buru menarik tuas rem dengan keras karena bisa mengunci roda depan. Sebaiknya tarik tuas rem secara perlahan-lahan (dengan halus) terlebih dulu, baru diperkeras sedikit demi sedikit. Agar bagian depan sepeda motor menekan suspensi depan dan berat sepeda motor berpindah ke depan untuk menambah grip pada ban, gunakan jurus yang satu ini. Nah pemirsa, setelah berat motor terasa pindah ke depan, baru kita bisa menarik tuas rem depan lebih keras. Saat itu mungkin motor akan sedikit tertekan ke bagian depan. Saat motor nungging lengan jangan kaku dan menahan berat badan pada setang. Tekniknya, jangan mengerem dengan mengencangkan lengan, tapi jepit motor dengan kaki dan jaga agar lengan tetap rileks. Itu agar tekanan tetap bertumpu di bagian bawah, bukan di bagian stir.
  4. Ini catatan, pengereman dengan kuat dan keras dilakukan saat motor dalam kondisi tegak dan meluncur lurus. Jangan ngerem saat belok. Timing pengereman yang tepat jika menghadapi belokan, pengereman harus dilakukan sebelum belok.  Jadi, ngerem dulu baru belok.
  5. Cara belok yang benar adalah dengan memiringkan badan sepeda motor saat melaju dengan kecepatan tinggi dengan menurunkan gas pelan-pelan. Tapi jangan lalu melepas gas mendadak hingga timbul efek “dettt dettt”. Efeknya sama dengan menekan pedal rem belakang keras-keras. Kalau sudah begini bisa meringankan tekanan pada ban belakang. Anda akan segara “brukkk” terjatuh.
  6. Pandangan dan perhatian lurus ke depan saat mengerem. Amati permukaan jalan seperti punguk menatap rembulan, dengan muka serius. Usahakan roda depan tetap berada di jalan yang rata alias tidak bergelombang dan berlubang. Hindari perubahan warna yang mencurigakan diatas pemukaan jalan, mungkin itu adalah rintangan. Jika rintangan tidak bisa dihindari lagi, renggangkan tekanan pada tuas rem depan dan alihkan tekanan pada pedal rem belakang. Lalu turunin gigi untuk memperlambat dengan terus menekan pedal gigi ke bawah.
  7. Jangan sekali-kali mengerem sampai mengunci roda!. Jika roda depan terkunci sebentar saja saat meluncur lurus, roda depan akan selip dan dijamin… Anda para pembaca, akan mencium aspal. Jika roda depan mengunci saat belok dijamin langsung jatuh, itu intinya. Jika roda belakang yang mengunci saat berjalan lurus, kita tetap aman selama tetap melihat ke depan dan menjaga motor tetap tegak dan meluncur lurus. Roda belakang mengunci saat belok berarti anda dalam masalah. Roda belakang akan selip dan motor ngepot. Saat-saat seperti itu dengan melepas tekanan pada pedal rem belakang, biasanya motor akan terpelanting dan bisa berakibat fatal. Sebagai alternatif sebaiknya tetap mengunci rem dan biarkan motor jatuh menjauh, dan resikonya akan lebih rendah.
  8. Bila meluncur di atas permukaan jalan yang licin sedangkan saat itu pengereman mendadak dibutuhkan, lebih baik memanfaatkan celah yang ada daripada mencoba untuk berhenti. Cara lain yang telah banyak menyelamatkan banyak nyawa adalah dengan mengunci roda belakang, ngepot, lepas motor dan meluncur nyaman di atas jalan dengan hasil sedikit lecet.
  9. Jika kondisi jalan tanah yang curam dengan batu-batu bertebaran, misalnya saat ada perbaikan jalan, dengan tebaran material seperti batu atau kerikil, gunakan kombinasi rem belakang dan gigi rendah untuk menjaga agar kecepatan sepeda motor tidak terlalu kencang. Pusatkan berat pada roda belakang. Boleh saja tarik tuas rem depan pelan-pelan, jika permukaan jalan kira-kira bisa memberikan tekanan pada ban depan . Tapi kalo tidak yakin, ya tidak usah aja.
  10. Kalau ada waktu, habiskan di atas sepeda motor. Keliling kemana-mana sendiri tanpa membonceng. Dan latihlah teknik mengerem yang benar. Rasakan bagaimana pengereman yang benar ini bereaksi pada motor dan sikap tubuh. Gunakan sikap tubuh yang sesuai tips diatas. Rasakan, misalnya ketika tidak membonceng kita baru ngerem 10 meter menjelang tikungan, tapi ketika dengan ada yang dibonceng kita sudah ngerem 25m sebelumnya. Mungkin terasa, bagaimana pengereman yang halus dan pengereman yang kasar. Jika pengereman halus akan terasa sssssstttttt. Sedangkan jika kasar akan terasa nyuttt nyuttt alias tersendat-sendat dan tidak mulus.
Nah, nah,,, itulah para pembaca.., jurus-jurus pengeraman yang benar. Semoga tips ini bermanfaat untuk meningkatkan keselamatan saat bersepeda motor. Setelah perjalanan Anda lancar dan sampai di tempat tujuan dengan selamat, silakan parkir motor dengan aman.
 
Supaya aman dari terpaan sinar matahari, resiko pencurian, debu, serta kotoran yang merusak, tetap lindungi motor Anda dengan cover motor. Karena kotoran ada dimana-mana, bahkan didalam ruangan sekalipun.  Karena itu, segera hubungi untuk mendapatkan  Cover Super, perlindungan ekstra untuk mobil dan motor Anda.
 
 

Ikuti tulisan menarik Wardoyo Suwardoyo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Orkestrasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Orkestrasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu