x

Iklan

Pevi Revina

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Terapi Untuk Anak yang Bronkhitis

Usia anak yang rentan terserang adalah usia 3-6 bulan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Seorang anak yang berusia dibawah 2 tahun bisa saja terkena penyakit sesak nafas atau bronkhitis. Usia anak yang rentan terserang adalah usia 3-6 bulan. Penyakit bronkhitis sendiri bisa diartikan sebagai suatu peradangan pada cabang tenggorok(bronchus). Walaupun pada umumnya gejala bronkitis akan berkurang dalam waktu satu minggu dan juga kematian bayi oleh penyakit bronkitis tidak sampai 1% akan tetapi penting untuk melakukan pencegahan dini yang harus diterapkan di lingkungan keluarga.

Sebenarnya penyakit ini bisa dibilang sebagai penyakit yang ringan yang dikemudian hari bisa sembuh total, tetapi jika penyaki ini hinggap pada orang yang sudah lanjut serta memiliki riwayat penyakit jantung serta paru-paru dan juga hinggap pada balita, maka penyakit ini bisa dianggap serius. Penyakit ini disebabkan oleh Respiratory Syncytial Virus (RSV) atau juga oleh beberapa virus lainnya seperti virus adenovirus atau influenza. Biasanya virus ini menyebar melalui cairan hidung. Bayi bisa terkena bronkhitis karena berada di lingkungan perokok, usia bayi yang masih berada di bawah 6 bulan, kurang mengkonsumsi ASI yang memiliki sistem imun untuk bayi, lahir secara prematur  atau berada di lingkungan yang padat penduduk.

 Tanda-tanda bayi terserang bronkhitis yaitu tatkala bayi terkena  infeksi saluran pernapasan atas yang ringan (ISPA). Jika sudah terkena infeksi tersebut, maka bayi akan mengalami batuk sekitar 2-3hari. Jika dibiarkan tanpa pengobatan akan memperparah kondisi bayi sehingga akan muntah-muntah dan juga bayi terasa berat untuk bernafas. Jika sang bayi tak kunjung sembuh atau membaik, maka kondisi berikutnya akan menimbulkan lebam kebiru-biruan pada bayi dan cuping hidung membesar setiap kali menarik napas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk itu, bagi para orang tua agar jangan sampai terlambat membawa bayi ke dokter. Apabila bayi mengalami batuk yang semakin parah lebih dari dua hari disertai dengan demam, maka segeralah konsultasikan ke dokter. Bayi yang terkena bronkhitis bisa mengalami demam hingga suhunya mencapai 103 derajat F. Sedangkan jika kondisi buah hati kita kondisinya masih ringan orang tua pun untuk antisipasi awal supaya tidak tambah parah, maka bisa menggunakan beberapa terapi yang bisa membantu bayi untuk meringankan gejala bronkitis sementara di rumah :

  1. Berikanlah cairan untuk meringankan gejala bronkhitis. Hal ini bertujuan supaya tubuh bayi tetap terhidrasi. Hal ini bisa dilakukan apabila bayi telah mendapatkan makanan pendamping ASI.
  2. Kebersihan kamar atau rumah harus dijaga. Hal ini penting supaya bayi bisa terhindar dari debu serta kotoran lainnya yang nantinya bisa terhisap melalui udara. Selain itu, ruangan bayi dilembabkan agar membantu pernafasan bayi menjadi lebih mudah dan ringan.
  3. Berilah uap air atau gunakan humidifier jika kondisi bayi batuk berdahak. Khasiat keduanya adalah untuk melancarkan batuk berdahak.
  4. Bayi hindarkan dari cuaca yang dingin, debu serta asap yang dapat mengiritasi saluran udara serta banyak beristirahat.
  5. Tepuklah dada sang buah hati dengan halus dan penuh kasih sayang supaya bisa memberikan kenyamanan dan meringankan gejala bronkhitis.

Ikuti tulisan menarik Pevi Revina lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler