x

Iklan

Pevi Revina

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Mengambangkan Kepribadian Anak Supaya Menjadi Orang Sukses

Menjadi anak yang sukses, macam-macam kepribadian anak

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Menjadi anak yang sukses…!! Menjadi anak yang sukses…!!

Keinginan orang tua tentu seperti itu. Menjadi anak yang sukses, bisa dibanggakan oleh orang tuanya serta menjadi contoh dan panutan setiap orang. Akan tetapi, tingkat kesuksesan seorang anak bisa ditentukan oleh potensi yang ada pada dirinya. Potensi tersebut bisa digali serta dibina di rumah, lingkungan tempat dia bermain bahkan tak ketinggalan pula di sekolah tempat dia menimba ilmu. Ketiga unsur tersebut harus berjalan dengan baik, selaras serta seimbang dalam mewadahi potensi anak untuk berkembang.

Sedangkan sebagai orang tua harus mengetahui bagaimana kunci dalam mendidik anak sesuai dengan pribadinya. Berikut adalah cara mengenali anak sesuai dengan kepribadiannya sehingga bisa mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya :

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1.     Kepribadian Sanguinis

Kepribadian sanguinis adalah kepribadian yang populer dan kepribadian yang gembira, hatinya cenderung senang, humoris atau mudah untuk membuat orang tertawa, serta bisa memberikan motivasi atau memberi semangat pada orang lain. Dia suka cerita, banyak bicara, dan selalu menjadi pusat perhatian dari orang–orang disekitarnya. Orang sanguinis gampang bergaul dan mudah berteman. Selain itu, anak yang memiliki kepribadian ini memiliki energi yang besar dan lebih supel. Anak sanguinis memiliki kepribadian kasih sayang dan mendapat pengharapan dari orang disekitar mereka. Meskipun demikian mereka lebih banyak tidak teratur, emosional dan hipersensitif. Untuk mengasah kemampuan anak dengan kepribadian sanguinis sebaiknya cukup diberikan arahan saja dan jangan terlalu mendetail. Karena hanya dengan memberikan garis besarnya saja, anak seperti ini sudah bisa mengembangkan arahan dari orang tuanya. Selain itu, anak seperti ini sangat kreatif dalam mengembangkan ide yang dimilikinya. Untuk itu, dukung mereka agar mengikuti kegiatan komunitasnya sehingga dapat mengembangkan jaringan pertemanan yang mempunyai bakat yang sama. Sehingga dengan dukungan dari orang tua dan orang sekitarnya, anak ini bisa lebih cepat berkembang.

 

2.   Kepribadian Koleris

Ciri dari seseorang yang memiliki kepribadian koleris adalah memiliki keinginan yang sangat kuat, juga cenderung sangat yakin pada kemampuan diri mereka sendiri serta sangat mandiri. Bisa dibilang orang dengan kepribadian ini rasa PD nya sangat besar. Terkadang jika tidak terdesak mereka tidak akan meminta bantuan pada orang lain. Tipikal orang seperti ini biasanya tidak suka diperintah oleh orang lain, tetapi suka memberikan perintah. Apabila mereka menjadi pemimpin, mereka paling tidak suka orang yang plinplan, banyak bicara, tetapi tidak produktif. Sedangkan bagi seorang anak cirri koleris ini bisa dilihat dengan karakter dan kepribadiannya yang secara natural berorientasi pada sasaran yang dimilikinya, hidupnya dicurahkan untuk dapat berprestasi, dan juga yang cepat dapat mengorganisasikan.

 

Untuk membantu mengembangkan bakat sang anak yang memiliki kepribadian seperti ini yaitu dengan melakukan pendekatan komunikasi sehingga tidak menyinggung perasaannya. Lakukanlah komunikasi yang disertai dengan perasaan kasih sayang. Sebab anak dengan tipe ini cenderung tidak memiliki perasaan sehingga orang tua harus memiliki sifat demonstratif. Selain itu, pengembangan kemampuan anak yang memiliki kepribadian korelis sebaiknya diberikan tugas langsung dengan tujuan  yang akan orang tua berikan. Kemudian tanyakan pula cara untuk menyelesaikan tugas tersebut sehingga dapat memprediksi hasil yang akan dicapai olehnya.

 

 3.  Kepribadian Melankolis

Bagi anak dengan kepribadian melankolis, maka orang tua harus lebih peka terhadapnya. Perhatian yang diberikan harus lebih ekstra. Ciri dari anak yang memiliki kepribadian ini adalah cenderung berorientasi pada tugas dan lebih hati-hati, mereka lebih suka dengan keteraturan dalam menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. Keinginan untuk mengejar kesempurnaan menjadi daya tarik sendiri dari kepribadian melankolis ini. Maka, jangan heran jika banyak anak yang terkadang kecewa dengan hasil yang mereka peroleh setelah mereka berusaha. Untuk mengembangkan bakat sang anak dengan karakter ini yaitu dengan dengan melakukan pendekatan secara komunikasi terhadap apa yang sudah mereka hasilkan dengan baik. Perlu diingat jika anak dengan kepribadian melankolis cenderung tidak kompetitif dan tidak merespon dengan beberapa hadiah yang ditawarkan ketika menyelesaikan pekerjaannya.

Selain itu, orang tua juga dapat berkomunikasi dengan cara yang lembut dan datar. Jika tugas yang orang tua berikan tidak selesai dan kurang memuaskan, maka dapat memberikan saran yang membuatnya termotivasi untuk mengerjakannya. Hal ini sesuai dengan kepribadiannya yang perfeksionis.

 

Ikuti tulisan menarik Pevi Revina lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler