x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Mengapa ‘Kepo’ Sangat Bermanfaat

Apakah kepo, penasaran, atau rasa ingin tahu yang besar merupakan sifat yang buruk? Tidak, jika untuk hal yang positif. Riset mutakhir kembali membuktikan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

“Jutaan orang melihat apel jatuh, tapi hanya Newton yang bertanya kenapa jatuh?”
--Bernard Baruch (Investor, filantropis, 1870-1965)

 

Apakah kepo, penasaran, atau rasa ingin tahu yang besar merupakan sifat yang buruk? Tidak, jika untuk hal yang positif. Kepo dan penasaran (yang positif) justru memudahkan otak kita dalam mempelajari sesuatu (informasi, ilmu pengetahuan). Inilah inti temuan yang dipublikasikan oleh Matthias Gruber dalam jurnal Neuron edisi 2 Oktober 2014, seperti dikutip tempo.co hari ini (9 Oktober 2014).

Temuan ini memperkuat temuan sebelumnya yang menyebutkan bahwa rasa ingin tahu (kuriositas) memperkuat kemampuan seseorang dalam menyerap dan mengolah informasi. Gruber, peneliti dari University of California at Davis, AS, mengungkapkan bahwa rasa ingin tahu—yang merupakan motivasi dari dalam—memengaruhi kemampuan memori.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Orang-orang yang sangat penasaran terhadap sebuah pertanyaan, ia akan berusaha dengan lebih baik dalam mencari informasi. Otaknya bekerja lebih aktif dan kemampuan otak dalam memahami suatu persoalan juga bertambah baik. Pentingnya rasa ingin tahu inilah yang mendorong Thomas Friedman, penulis buku The World is Flat, untuk merumuskan apa yang disebut Curiosity Quotient (CQ).

Bahkan, menurut Friedman, kecerdasan intelektual (IQ) itu tetap penting, tetapi Curiosity Quotient (CQ) dan Passion Quotient (PQ) lebih penting lagi. Mengikuti pandangan Friedman, biarpun kecerdasan intelektual seseorang itu tinggi, tapi ia tidak punya passion (hasrat) dan curiosity (rasa ingin tahu) yang luar biasa terhadap sesuatu, maka kecerdasan itu tidak akan terasah dan sekedar menjadi potensi belaka. Informasi yang berlimpah seperti sekarang sekalipun, dan relatif mudah diperoleh dari mana saja, tidak akan bermanfaat bagi mereka yang CQ dan PQ-nya rendah.

Barangkali inilah yang dimaksudkan oleh Albert Einstein ketika ia mengatakan, “I have no special talents. I am only passionately curious.” (Saya tidak punya bakat khusus, saya hanya punya rasa ingin tahu yang luar biasa.) Banyak orang yang mungkin mempunyai IQ lebih tinggi dari Einstein, tapi prestasinya tidak mencapai puncak lantaran tidak didukung oleh rasa ingin tahu yang besar terhadap suatu bidang, atau ia gagal menemukan bidang yang paling ia sukai.

Orang yang mengejar pengetahuan cenderung punya lebih banyak pilihan ketika harus memecahkan persoalan yang rumit. Ia juga cenderung memiliki sejumlah jalan keluar. Jadi, jika Anda bermaksud merekrut seorang manajer, maka carilah orang yang punya rasa ingin tahu besar terhadap bidang yang membutuhkannya. Boleh jadi, ia merupakan orang yang tepat untuk mengisi posisi itu.

Membangkitkan rasa ingin tahu (CQ) dan menumbuhkan minat terhadap sesuatu (PQ) bisa menjadi kunci untuk memudahkan proses belajar. Sayangnya, kedua unsur ini jarang memperoleh sentuhan dari guru-guru. Karena beban kurikulum yang begitu berat, para guru mengejar target memasukkan sebanyak mungkin informasi dan pengetahuan. Guru kurang menaruh perhatian terhadap bagaimana membangkitkan rasa ingin tahu dan menumbuhkan minat muridnya terhadap ilmu pengetauan.

Kata-kata Friedman ini terkesan hiperbolis, tapi boleh jadi ada benarnya. Ia berujar: “Berikan saya anak-anak dengan passion untuk belajar dan keingintahuan untuk menemukan (sesuatu), maka saya akan membuatnya lebih hebat daripada anak dengan IQ tinggi tapi passion-nya kurang.” Anak yang memiliki CQ tinggi, pikiran mereka ‘lapar’ dan berusaha untuk selalu mencari tahu, belajar, dan berbagi pengetahuan. (Sbr foto: tempo.co) ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Orkestrasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Orkestrasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu