x

Iklan

Taufik AAS P

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Mamasa Dengan Obyek Wisata yang Orisinal?

Tentang Mamasa, pusat destinasi wisata Prov. Sulbar

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Untuk mencapai Kabupaten Mamasa di Sulawesi Barat, ada tiga jalur utama yakni, Kab. Polewali Mandar - Mamasa, Tana Toraja (di Prov. Sulsel) - Mamasa dan Kab. Mamuju - Mamasa. Tiga jalur utama ini menyerupai huruf "Y" dengan jarak tempuh masing-masing kurang dari 100 km. Hingga Kab. Mamasa, bukanlah kabupaten terpencil yang susah dijangkau.

Ketika Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menempatkan Mamasa sebagai pusat destinasi wisata, tentu dengan alasan yang jelas. Apalagi dengan dukungan alam yang indah, berhawa sejuk serta obyek wisata budaya yang masih orsinil.

Bupati Mamasa, H. Ramlan Badawi dalam bincang dengan penulis di ruang kerjanya, mengatakan kalau faktor kesejukan udara dan budaya yang masih orsinil menjadi modal utama kabupaten ini dalam memacu pertumbuhan wisata ke depan. Apalagi setelah infrastrukur jalan sudah cukup mamadai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Wisatawan yang hendak mengunjungi Tana Toraja -- yang lebih dulu terkenal sebagai obyek wisata mancanegara di Sulsel (red.) -- terlebih dahulu lewat Mamasa, dari jalur Polewali - Mamasa, atau jalur Mamuju - Mamasa. Tentu akan akan singgah bermalam merasakan kesejukan daerah ini. Juga akan menyaksikan embun-embun pagi di pohon-pohon dan daun serta kabut-kabut di gunung yang indah. Dan tidak kalah pentingnya adalah rumah-rumah adat kami yang masih asli, serta sejumlah kesenian daerah, misalnya tarian dan upacara-upavara adat lainnya. Hingga ke depan kami mendorong bertumbuhnya invenstasi untuk pembangunan resting house dimana para waisatawan bisa bermalam."

Begitu dikatakan Bupati Ramlan tentang Wisata Mamasa ke depan. Untuk itu bupati ke-3 Mamasa secara konsisten memberikan kesadaran-kesadaran pada masyarakat pentingnya manata wisata daerah. Juga mendorong dibangunnya infrastruktur jalan yang memadai dalam mendukung keparawisataan Mamasa.

Secara nyata, daerah yang berjuluk "Kondo Sapata Wae Sapalelean" telah ada Bandar Udara di Desa Sasakan, Kec. Sumarorong. Bandara ini selain menjadi momentum prestisius, dapat juga memberi kontribusi kuat bagi Kab. Mamasa sebagai pusat destinasi wisata di Prov. Sulbar.

Sebagai pusat destinasi waisata Sulbar Kabupaten Mamasa berada di atas pegunungan yang masih hijau. Di dalam hutan hijau itu dihuni oleh beragam satwa langka. Beberapa suku terkenal juga tinggal di kawasan itu, di antaranya suku Toraja, Mandar, Bugis, dan Makassar. Daerah yang luasnya mencapai 2.759,23 km2 itu ternyata menyimpan potensi wisata yang menggiurkan. Salah satunya adalah Mamasa kota - ibu kota Kabupaten Mamasa yang saat ini menjadi incaran para wisatawan. Pasalnya, kota Mamasa adalah satu-satunya kota kabupaten yang memiliki panorama alam sejuk, segar, dan indah. Tak heran jika sebagian besar wisatawan yang berkunjung di tempat ini menyebutnya sebagai "Kota Kembang" atau "Kota Sejuk" di Jazirah Sulawesi. Entah kapan dan siapa yang memulai menyebut Mamasa kota sebagai "Kota Kembang". Sumber informasi di Mamasa menyebutkan, julukan "Kota Kembang" itu sudah ada sejak dulu, bahkan telah menjadi tempat peristirahatan tempo dulu.

Kabupaten Mamasa memiliki puluhan objek wisata, antara lain objek wisata permandian air panas Kole Rambusaratu, air terjun Liawan, air terjun Sollokan, air panas alam Malimbong, wisata air terjun Sambabo. Selain itu, di Kabupaten Mamasa juga terdapat objek wisata bagi turis yang suka mendaki sambil menikmati panorama alam sejuk, yakni pendakian ke puncak Gunung Mambuliling, wisata jalan kaki menikmati panorama Mussa Ballapeu dan Sesena Padang. Objek wisata air terjun Liawan berada di wilayah Kecamatan Sumarorong, permandian air panas alam Malimbong, dan air terjun Sollokan di Malimbong, Kecamatan Messawa. "Objek wisata yang berada di lokasi jalan poros Kabupaten Polewali- Mamasa sebagai pintu gerbang wisata Kabupaten Mamasa dari arah selatan.

Bagi wisatawan remaja atau orang tua berjiwa muda dan senang jalan kaki, sebaiknya tak perlu ragu. Di Kabupaten Mamasa terdapat objek wisata jalan kaki yang paling banyak diikuti kaum muda, yakni mendaki ke puncak Gunung Mambuliling. Lokasi Gunung Mambuliling dapat dilihat bila kita berada di kota Mamasa. Selain menikmati keindahan gunung, pengunjung dapat pula menikmati kesejukan air terjun Mambuliling.

Objek wisata Kabupaten Mamasa yang cukup menarik ialah panorama Mussa Ballapeu. Lokasi wisata ini berada pada ketinggian sekitar 1.600 meter di atas permukaan laut dan ditempuh berjalan kaki selama dua jam.

Pengunjung objek wisata ini dapat pula menyaksikan kuburan tua Minanga yang berusia ratusan tahun, yang terbuat dari kayu uru berbentuk kerbau, babi, dan perahu yang tersimpan dalam sebuah bangunan kayu.

Selain itu, di lokasi tersebut terdapat perkampungan tradisional terpanjang di Mamasa, yakni perkampungan desa wisata Ballapeu.

Ikuti tulisan menarik Taufik AAS P lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Sengketa?

Oleh: sucahyo adi swasono

2 jam lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB