Para Calon Menteri yang kelak (entah kapan) akan di umumkan oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla hendaknya benar-benar istimewa. Apabila tidak, maka apa yang membuat Jokowi tiba-tiba mengabaikan protokoler dan rencana awal hendak melakukan pengumuman tersebut secara dramatis di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta yang lalu.
Apa alasan pembatalan, atau mengapa memilih Tanjung Priok menjadi tempat untuk pengumuman Kabinet, masih menjadi tanda tanya. Yang bukan lagi tanda tanya adalah, biaya yang harus dikeluarkan untuk sebuah "sensasi" seperti itu semestinya tak perlu.
Pak Jokowi, anda sudah tidak lagi berkampanye. Apa yang anda lakukan, dan berapapun besar bujet yang dipergunakan saat berkampanye untuk kegiatan apapun, itu adalah hak anda dan mereka yang menjadi bagian dari campaign Jokowi- JK. Tapi saat ini ?
Jokowi sudah menjadi Presiden Republik Indonesia. Bukan lagi sekedar Jokowi Gubernur DKI, Jokowi pilihan wong cilik, atau Jokowi sing asli wong Solo. Namun sudah milik bangsa Indonesia, sepenuhnya. Amanah, yang dipercayakan. Bukan hadiah.
Bukan serta merta seorang Jokowi harus merubah kepribadiannya. Namun memang diperlukan perubahan. Protokoler itu mahal. Terbayang sudah kerepotan protokoler yang mempersiapkan acara. Belum lagi membuat steril Pelabuhan dengan kapasitas Tanjung Priok ? Atau adanya kemungkinan aktivitas perdagangan yang terhenti?
Para wartawan dan lainnya yang menunggu?
Mungkin seorang Jokowi yang sederhana, tidak mau segala keribetan ini. Namun jangan lagi memikirkan "Jokowi" semata lagi. Namun juga rakyat. Terlebih, semua biaya untuk protokoler tersebut kini menggunakan bujet dari uang rakyat.
Bukankah seorang Jokowi yang mengajarkan perilaku sederhana?
Lupakan how to create a boombastic entrance. Lupakan ingin terlihat cool dan tetek bengek lainnya. Jokowi bukan Rock Star. Dia adalah Presiden terpilih.
Sudah cukup susah bagi warga negara Indonesia yang sempat 'terbelah' akibat kampanye untuk kini kembali bersama sama satu suara untuk bulat mendukung Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kini saatnya pembuktian dan menunjukkan kepada kami.
Memang tidak akan mudah untuk memuaskan semua pihak. Sampai kini pun yang meradang tentu masih banyak. Namun jangan permudah juga mereka untuk semakin meradang. Jangan buat susah juga mereka yang telah tulus mendukung sejak awal mula.
Ambil waktu yang diperlukan untuk menyusun Kabinet yang baik. Itu tidak masalah. Namun cukup lah aksi panggungnya.
Ditunggu aksi nyatanya.
Ikuti tulisan menarik Baskoro Endrawan lainnya di sini.
