x

Iklan

FATKUL MUIN

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Tenaga Angkut dan Petambak Garam Demak Harapkan Jembatan Permanen

"Kebanyakan jembatan disini sangat darurat. Hanya terbuat dari batang bambu 3-4 buah sehingga jika tidak terbiasa akan sulit melewatinya. Kami berharap pemerintah bisa membuatkan jembatan permanen,“ kata Masrukin.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Demak – Tenaga angkut garam yang bekerja di kawasan pertambakan garam di Demak berharap pemerintah membuatkan jembatan permanen. Sementara ini jembatan di kawasan pertambakan yang ada hanyalah jembatan darurat terbuat dari bamboo. Akibatnya kerja mereka tidak maksimal dan penuh dengan kehatian-hatian.

“ Jika tidak hati-hati kadang ada yang tergelincir ke dalam sungai . Apalagi jika habis hujan jembatan bamboo licin jalanpun sulit hasil tidak bisa maksimal “, ujar Masrukin tenaga angkut garam dari desa Serangan kecamatan Bonang pada kabarseputarmuria.

Di temui di kawasan pertambakan garam desa Kedungmutih Masrukin mengatakan, kendala kerja yang utama adalah jembatan darurat. Saat ini hampir semua tambak di desa kedungmutih, Babalan dan Menco di kelilingi sungai atau saluran air. Untuk mengangkut hasil panen ke pinggir jalan raya harus melewati jembatan darurat,

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“ Kebanyakan jembatan disini sangat darurat. Hanya terbuat dari batang bambu 3-4 buah sehingga jika tidak terbiasa akan sulit melewatinya. Kami berharap pemerintah bisa membuatkan jembatan permanen “, kata Masrukin.

Sementara itu Ahmad Musthofa petani garam dari desa Kedungmutih membenarkan kondisi tersebut diatas. Setidaknya lahan tambak yang berada di jalan raya Kedungmtih – Babalan membutuhkan jembatan permanen 5 – 6 buah. Setiap seratus meter diharapkan ada satu jembatan permanen.

Dengan adanya jembatan itu pengangkutan garam lebih lancar. Tenaga kerja tidak mengangkut secara manual dengan dipanggu. Namun bisa mempergunakan alat seperti kereta dorong, sepeda atau sepeda motor. Selain mempercepat waktu angkut garam biaya angkut juga lebih murah.

“ Dengan biaya angkut yang lebih murah harga garam juga bisa terangkat. Terutama lahan garam yang berada jauh dipelosok yang sulit dijangkau . Angkutan mempergunakan perahu sehingga biaya angkut berlipat “, tambah Ahmad Musthofa.

Oleh karena itu dia mewakili teman-teman petani tambak berharap pemerintah membangun jembatan permanen. Sepertinya beberapa titik tambak garam di Jepara telah dibuatkan jembatan permanen. Selain sebagai sarana angkut garam jembatan ini juga sebagai sarana untuk angkut ikan dan udang jika musim penghujan tiba. (Muin)

Ikuti tulisan menarik FATKUL MUIN lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB