x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Urang Bandung Gila Bola

Urang Bandung merayakan Persib juara liga dengan membirukan jalanan. Hari Minggu ini, jalan-jalan di Bandung lebih meriah dan bising dari biasanya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

“Persib besar oleh cacian, pujian adalah racun.”
--Adjat Sudrajat (Mantan pesepakbola, 1962-...)

 

Bagaimana seandainya Persib juara klub se-Asia? Apa lagi juara klub sejagad? Sungguh tak terbayangkan apa yang akan dilakukan oleh ‘bobotoh’ Persib bila impian itu jadi kenyataan. Bayangkan, Persib mengungguli Barcelona, Bayern Muenchen, maupun Sao Paulo—entah kapan, dan bila impian ‘urang Bandung’ itu terjadi, Bandung mungkin akan benar-benar berhenti berputar. Mengapa? Karena menjadi Juara LSI saja, bobotoh Bandung sudah sangat heboh. 

Sejak Jumat malam, seusai final Liga Sepakbola Indonesia (LSI) di Stadion Jakabaring, Palembang, bobotoh Persib sudah berkonvoi hingga hampir tengah malam. Bunyi raungan sepeda motor dan klakson tak henti-henti berteriak ketika sebagian warga sudah mulai berusaha memejamkan mata. Biasanya warga di tepi jalan protes, tapi kali ini seperti memaklumi, ya karena Persib Juara Liga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apa lagi hari Minggu ini. Sejak menjelang tengah hari, Bandung sudah menjadi lautan biru—kostum Persib. Anak-anak muda bermunculan dari gang-gang, bersepeda motor, bermobil, mengibarkan bendera Persib. Mereka mendahului acara pawai yang dilakukan selepas tengah hari. Sudah pasti, jalanan padat melebihi hari libur sekalipun.

Sembilan belas tahun memang masa penantian yang panjang bagi Persib. Melalui drama pertandingan plus perpanjangan waktu dan ditambah dengan adu kepiawaian dalam tembak penalti, akhirnya Persib merebut gelar juara yang sempat didominasi Persipura—runner up kali ini. Seperti kata Ferdinand Sinaga, yang terpilih sebagai pemain terbaik, “Siapa yang siap mental hingga pertandingan usai, dialah yang menang.”

Kemenangan Persib sekaligus kemenangan sportivitas, meski pertandingan final sempat diwarnai oleh aksi menggelikan Vladimir Vujovic yang berusaha menyundul bola yang tengah dipegang kiper Persipura Dede Sulaiman. Wasit Prasetyo Hadi sudah bertindak adil dengan mengeluarkan satu pemain Persipura dan satu pemain Persib sehingga pertandingan final bersih dari permainan sabun.

Bila hari ini bobotoh tumpah ke jalan, ini menunjukkan kecintaan bobotoh kepada Persib. Kecintaan penggemar, yang kerap malah diwujudkan dalam kritik yang keras, merupakan salah satu modal penting yang dimiliki Maung Bandung dan menjadi pendorong agar lebih bersemangat dalam bertanding.

Pendukung Persib bukan hanya anggota Viking, tapi juga warga yang berdiam di Bandung—bahkan Nico Siahaan yang sekarang tinggal di Jakarta tetap merasa sebagai ‘urang Bandung’ yang mencintai Persib. “Saya bangga sebagai bobotoh,” kata Nico yang karena Persib Juara rambutnya digundul pada acara Sunday is Gundul Day hari Minggu ini.

Jalanan di Bandung menjadi lautan biru. Kemeriahan dan sambutan bobotoh Persib yang begitu luar biasa semestinya bisa menjadi cambuk bagi klub ini untuk memancang target yang lebih tinggi lagi di masa mendatang. Tak cukup puas menjadi juara liga di Indonesia, Maung Bandung mestinya mampu berbicara di jenjang Asia Tenggara maupun Asia. Jika jadi juara di jenjang ini, bobotoh boleh membikin biru kembali jalanan—sekalipun sampai membikin Bandung berhenti berputar alias macet total. (Foto: Tempo) ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu