x

Iklan

Abdul Manan

Jurnalis yang tertarik mengamati isu jurnalisme, pertahanan, dan intelijen. Blog: abdulmanan.net, email abdulmanan1974@gmail.com
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Ingin Jadi Mata-mata? Mossad Lagi Buka Lowongan

Di situs perekrutan itu juga ada video pendek yang menggambarkan kegiatan rahasia agen Mossad, yang berurusan dengan peralatan berteknologi tinggi dan perangkat komunikasi canggih.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sudah umum bagi badan-badan intelijen dunia melakukan perekrutan petugas intelijen mereka secara online, seperti yang dilakukan badan intelijen dalam negeri Inggris, MI5, atau badan intelijen Amerika Serikat, CIA. Tetapi, badan intelijen Israel, Mossad, melangkah lebih jauh tidak hanya melakukan perekrutan agen, tapi juga informan.

Israel memiliki hubungan diplomatik penuh hanya dengan dua negara di Timur Tengah, yaitu Mesir dan Yordania. Dengan begitu, Israel tidak memiliki kedutaan besar di tempat lain di Timur Tengah di luar dua negara itu, karena itu membuatnya membutuhkan saluran lain untuk melakukan perekrutan.

"Semua dipersilakan mendaftar, tanpa memandang agama, kebangsaan atau pekerjaan, untuk menghubungi organisasi kami -Mossad- dan bekerja untuk kami atau terlibat dalam kegiatan yang bisa memberi keuntungan pribadi yang besar," kata pengumuman perekrutan itu. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Website perekrutan Mossad secara online itu tersedia dalam bahasa Arab, Inggris, Perancis, Ibrani, Persia dan Rusia, yang dirancang seperti produk kreatif, yaitu membungkus kegiatan mata-mata dalam kemasan cerah dan menarik. Outlet intelijen menyerukan kepada calon potensial untuk "membuat sejarah," menciptakan hidup mereka dan "bergabung dengan yang tak terlihat untuk melakukan sesuatu yang mustahil."

Dalam website itu terdapat informasi umum tentang Mossad, sejarah, direkturnya, dan aplikasi awal untuk yang mau mendaftar. Di kolom promosi dari situs perekrutan itu juga ada video pendek yang menggambarkan kegiatan rahasia agen Mossad, yang berurusan dengan peralatan berteknologi tinggi seperti drone (pesawat tanpa awak) dan perangkat komunikasi canggih lainnya. Ini seperti seruan untuk menginspirasi penggemar spionase untuk bergabung dengan barisan perwira Mossad.

Dalam kata pengantar untuk proyek perekrutan agen baru, Direktur Mossad Tamir Dean Pardo mengakui bahwa situs web hanya memberikan sekilas sejarah Mossad dan mengungkap hanya sedikit dari masa lalu dan aktivitas badan ini.

"Kita harus terus merekrut orang-orang terbaik dalam barisan kami sehingga Mossad mungkin terus memimpin, mempertahankan dan memungkinkannya untuk menjaga kelangsungan hidup negara Israel," kata Tamir Pardo dalam sebuah pernyataan sebelum peluncuran situs perekrutan ini. "Modal kualitas manusia Mossad adalah rahasia sukses kami."

Menurut kantor berita Associated Press, banyaknya video surveillance di seluruh dunia membuatnya tak mudah untuk mewawancarai mereka yang tertarik dalam pekerjaan Mossad tanpa ada pihak lain yang mengenali bahwa perekrutan telah terjadi saat sang kandidat mengunjungi kedutaan Israel.

"Ini abad ke-21. Hal ini memberikan mereka kesempatan untuk mencapai jenis orang yang mereka tidak pernah capai sebelumnya," kata eks agen Mossad, Gad Simron, yang juga penulis 'Mossad Exodus'. Buku Simron ini berkisah tentang operasi rahasia badan intelijen Israel untuk membawa orang Yahudi Ethiopia ke Israel.

Menurut Gad Simron, sejauh ini Mossad lebih suka mencari agen baru dengan cara lama, yaitu dengan memanfaatkan jaringan anak laki-laki, merekrut teman-teman dan anggota keluarga. Kadang-kadang juga menawarkan "pekerjaan yang menarik" bagi mereka yang memiliki beberapa paspor dan memiliki clearence keamanan yang tepat dari dinas militer tempat mereka bertugas.

Mossad menjanjikan bahwa data pribadi yang diterima dari pelamar akan benar-benar aman dan tidak akan pernah muncul di depan publik. Namun, badan inteijen ini menyarankan para pelamar mengisi formulir online itu di komputer yang aman dan menghilangkan sejarah pencarian di komputer yang dipakainya setelah pengisian formulir pendaftaran usai.

Mossad, bahasa Ibrani untuk kata 'Institut', adalah singkatan dari 'Institut Intelijen dan Operasi Khusus' yang didirikan pada tahun 1949. Badan ini bertanggungjawab atas sejumlah operasi di luar negeri, antara lain perburuan terhadap mantan perwira Nazi Jerman yang bertanggung jawab atas Holocaust. Mossad juga memburu teroris yang menyerang warga Israel di mana saja di dunia, termasuk para pemimpin kelompok Palestina Black September, yang berada di balik pembantaian atlet Israel dalam Olimpiade Muncih tahun 1972.

Mossad juga diduga berada di balik serangkaian pembunuhan ilmuwan nuklir Iran untuk menghentikan negara yang didominasi para Mullah itu mengembangkan senjata pemusnah massal. Permainan kotor ini bahkan memaksa Presiden Amerika Serikat Barack Obama menelepon koleganya di Tel Aviv untuk menghentikan operasi pemusnahan tersebut. Israel tidak pernah mengaku bertanggung jawab atas serangan semacam itu di depan publik.

Efraim Halevi, mantan kepala Mossad, mengatakan kepada Rusia Today dalam program "In the Now", mengatakan, bahwa perekrutan online bukan sepenuhnya baru saat ia menjabat sebagai direktur Mossad kesembilan (1998-2002) itu. Menurut Efraim, "penggunaan media modern ini untuk menarik minat publik dan mencoba untuk mendapatkan kandidat terbaik di negara untuk Mossad."

Halevi menambahkan, penciptaan portal web untuk mempromosikan Mossad menghadapi perlawanan sengit dari para pemimpin organisasi mata-mata ini. "Mereka merasa bahwa ini adalah sesuatu yang tidak dapat diterima dalam budaya organisasi Mossad, yang merupakan organisasi rahasia," kata Halevi. Ia menyebut "ide bagus" dan kini "menjadi mode" bagi badan-badan intelijen lain di seluruh dunia.

Efraim Halevi juga tegas membantah tuduhan bahwa Mossad beroperasi sebagai skuad pembunuhan untuk mengenyahkan musuh-musuh Israel. "Mossad bukan skuad pembunuhan. Mossad adalah layanan intelijen rahasia negara Israel, sama seperti SVR (badan intelijen urusan luar negeri Federasi Rusia), atau seperti semua badan intelijen lain di dunia, dengan fungsi yang sama," kata Halevi. #

Ikuti tulisan menarik Abdul Manan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB