x

Iklan

Adjat R. Sudradjat

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Apa Sih Maunya FPI?

Sikap Ormas FPI (Front Pembela Islam) begitu mati-matian menentang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi Gubernur DKI Jakarta, tampaknya sudah melewati batas, alias inkonstitusional sekali. Bahkan dengan cara mengatasnamakan salah satu agama, justru sikap

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Terkadang muncul juga keheranan saat membaca kabar terkait sepak terjang ormas yang satu ini. Katanya pengikut setia Muhammad SAW, tapi kelakuannya tidak mencerminkan perilaku yang diikutinya tersebut sama sekali. Misalnya saja sifat welas-asih kepada sesama makhluk ciptaanNya yang konon selalu menjadi pegangan hidup Nabi dari suku Quraisy itu, sepertinya sudah tidak ada lagi dalam kamus hidup mereka - orang yang berada dalam FPI, tentu saja.

Dengan segala macam hal yang dianggap bertentangan dengan syari’at, mereka langsung hantam dan langsung sikat saja dengan tanpa ada kompromi lagi. Bahkan terkesan seakan merasa kelompoknya sendiri sebagai sekumpulan yang paling Islami. Kepada sesama orang Islam saja, karena dianggap mereka tidak sejalan dan tidak sehaluan, dianggapnya sebagai bagian dari kaum munafik yang keimanannya hanya setengah-setengah saja. Apalagi kepada mereka yang tidak seiman, selain memang dicap sebagai kafir, sepertinya mereka membecinya juga setengah mati.

Sebagaimana yang belakangan ini terjadi di ibu kota Jakarta,  dikabarkan FPI ini tengah menentang Basuki Tjahaja Purnama menjadi Gubernur DKI Jakarta. Puncaknya ormas pimpinan WNI berdarah Timur Tengah itu telah membikin Gubernur Tandingan karena saking antipatinya terhadap BTP, atawa yang lebih akrab dipanggil Ahok itu. Alasannya yang paling mendasar karena Ahok tidak seiman dengan mereka. FPI tidak sudi Provinsi  DKI Jakarta dipimpin seorang Gubernur kafir, dan tidak seiman dengan kelompoknya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Maka tak syak lagi,  banyak orang menudingkan telunjuknya pada ormas itu sebagai yang buta-tuli terhadap konstitusi, padahal ormas itu jelas-jelas dibentuk di dalam negara Republik Indonesia yang sejak merdeka di tahun 1945 lalu memiliki UUD sebagai pegangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh warganya. Demikian juga orang yang berada di dalam tubuh ormas FPI sendiri, barangkali memiliki KTP yang menjadi salah satu bukti dirinya sebagai WNI. Hal itu pun tampaknya oleh mereka sudah tidak dipedulikan lagi. Padahal seharusnya mereka tunduk dan taat terhadap segala aturan yang ada di Indonesia. Maka orang-orangpun tak sungkan lagi menyebut FPI tak lebih dari geng preman yang mencari nafkah kehidupan dengan cara membuat onar, atau mengganggu ketertiban dan keamanan dengan bersembunyi dibalik jubah atas nama agama belaka.

Oleh karena itu tak aneh pula bila banyak orang selain menuding FPI sebagai preman, ada pula yang menjadikannya sebagai bahan guyonan, hingga yang paling ekstrim dianggap sebagai bahan ledekan. Sehingga FPI ini bagi para tokoh agama Islam yang ada di ormas NU, atawa di Muhammadiyah, telah membuat rasa prihatin yang dalam. Dan yang lebih memprihatinkan lagi, karena Islam yang dibawa-bawa mereka ikut pula kena imbasnya. Islam yang pada dasarnya disebut Rahmatan lil ‘alamin, rahmat bagi seluruh ‘alam, malah disebut sebagai Islam yang radikal, Islam yang tak berperikemanusiaan.

Inilah masalahnya. Padahal kalau memang ingin berdakwah ‘amar ma’ruf nahyi munkaar, mengajak orang pada kebaikan dan melarang untuk melakukan kejahatan, rasanya akan lebih baik lagi jika dirinya sendiri harus mampu bersikap, paling tidak meneladani Muhammad SAW yang konon saat saban hari diludahi seorang yahudi saja, dia tidak pernah marah dan tidak membalasnya sama sekali. Malahan tatkala orang yahudi itu suatu hari jatuh sakit, Nabi pergi menjenguknya dan mendo’akannya untuk kesembuhan si yahudi itu. Sehingga melihat sikap terpuji orang yang dimusuhinya itu, si yahudi pun konon berubah juga sikapnya. Dia menjadi jatuh simpati pada Muhammad SAW.

Sementara sekarang ini sungguh jauh berbeda dengan sepak terjang FPI sebagai yang mengaku pengikut setia Nabi terahir itu. Kepada orang baik-baik saja seperti Ahok, mereka malah sudah menciptakan permusuhan.

Aneh memang. Apa sih maunya FPI ? ***

 

Sumber foto: Tempo.co

Ikuti tulisan menarik Adjat R. Sudradjat lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler