x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Misteri Angka Nol

Angka nol (0) menyimpan begitu banyak misteri. Mengapa kita perlu angka 0?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

"God is the tangential point between zero and infinity."

--Alfred Jarry (Penulis, 1873-1907)

 

Apakah angka nol itu? Bagaimana memahami ‘nol’ dan apa jadinya dunia tanpa ‘nol’? Jika tanpa nol, angka berapa yang ada setelah 9?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di era digital seperti sekarang, kehadiran angka 0 sangat penting sebagai pasangan dari angka 1 yang membentuk bilangan biner. Berkat jasa Gottfried Wilhelm Leibniz, orang pintar berdarah Jerman, bilangan biner dapat digunakan untuk menciptakan pesan dan perintah kepada mesin cerdas bernama komputer.

Jadi, jika angka 0 ditiadakan, laptop kita tak akan bisa berfungsi, smartphone kita tak berguna, televisi kita hanya jadi kotak pajangan. Begitu pentingkah nol padahal nol, oleh sebagian orang, digunakan untuk menggambarkan ‘tidak adanya kuantitas’—sebuah maksud yang juga saya tidak mudah memahaminya. Misalnya, 1 kg beras berarti beras ini punya bobot 1 kg. Jika 0 kg beras berarti beras ini tidak punya bobot? Atau sama sekali tidak ada beras?

Ada yang mengatakan, angka 0 berarti ‘tidak ada kuantitas’—boleh jadi bila tidak ada konteks dengan apapun. Lain hal jika angka 0 ini punya konteks. Misalnya, dalam soal uang. Sebuah kuitansi atau cek yang kehilangan atau bertambah satu angka 0, ternyata bisa menimbulkan masalah yang tidak remeh. Dulu, di masa sanering tahun 1959, uang rupiah kehilang 1 angka 0: Rp 1000 menjadi Rp 100, Rp 500 menjadi Rp 50. Rakyat pusing sebab nilai uangnya turun drastis. Kemakmurannya tiba-tiba berkurang.

Saya juga belajar sejak lama bahwa berapapun angkanya, bila dikalikan dengan 0 hasilnya sama dengan 0. Mau 1, 10, 235, atau 346 juta, hasilnya tetap 0. Begitu dahsyat angka 0 ini, dia bisa menihilkan bilangan berapapun besarnya—jutaan, milyar, hingga trilyunan sekalipun. Begitu dikalikan dengan 0, angka-angka itu tak berarti. Tak berkutik.

Ajaib pula bahwa 0 dibagi angka 1, hasilnya 0. Begitu pula, 0 dibagi angka 19, 237, ataupun 235.000.000, hasilnya 0. Persis seperti sebelumnya, angka 0 dibagi bilangan berapapun, hasilnya tetap 0. Apakah ini berarti 19 itu sama dengan 237 dan sama dengan 235.000.000? Tidak juga.

Keajaiban lainnya ialah bila suatu bilangan dibagi 0, hasil disebut ‘tidak berhingga’ (infinity). Berapapun besar bilangan itu, mau 1, sejuta, atau satu trilyun, bila dibagi 0, hasilnya sama: tidak berhingga. Jika begitu, bila 0 dikalikan ‘tidak berhingga’, hasilnya berapa? 1, sejuta, atau satu trilyun? Ah, rasanya tidak demikian, tidak se-eksak itu. Barangkali lebih pas jika dikatakan bila 1 dibagi angka yang mendekati 0, hasilnya menuju tak berhingga. Anehnya, bila 'angka mendekati 0' dikalikan 'menuju tak berhingga', hasilnya tidak sama dengan 1.

Membingungkan? Mungkin, sedikit atau banyak. Mungkin kita bisa bertanya, apakah ‘tidak berhingga’ merupakan sejenis ungkapan ketidakterbatasan? Bahwa hidup kita berawal dari nihil menuju ketidakterbatasan? Entahlah, ini baru sebagian teka-teki yang menyelimuti angka 0. ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler