x

Iklan

maskusdiono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Ini Dia Permainan Mafia Migas di Petral

Komite Reformasi Tata Kelola Migas menemukan Petral tidak hanya membeli minyak milik NOC (national oil company)

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Komite Reformasi Tata Kelola Migas telah menghasilkan beberapa hasil temuan yang mengejutkan terkait mafia migas.

Saat pertama kali, tim yang dipimpin Faisal Basri ini menemukan awal pendirinya Pertamina Energy Trading Limited atau Petral sahamnya dimiliki keluarga Cendana yaitu Tommy Soeharto dan Bob Hasan.

Kajian ini terus berlanjut terutama mafia migas yang diduga bermain di Petral. Dan sungguh mengejutkan, berdasarkan kajian, Petral itu tidak membeli minyak milik NOC (national oil company), tetapi milik pedagang. Ternyata, Petral bukan hanya mengimpor minyak milik negara penghasil minyak, melainkan juga milik perusahaan trader.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika Petral membeli dari sebuah perusahaan, berarti menambah beban biaya dan ini merugikan negara dan hanya menguntungkan kelompok tertentu terutama mafia.

Misalnya, Petral membeli minyak tidak langsung ke Perusahaan Minyak Saudi tetapi melalui perusahaan lain yang juga membeli dari Minyak Saudi. Kegiatan ini sudah berlangsung puluhan tahun sejak rezim Soeharto sampai SBY. Inilah yang akan dibasmi oleh Presiden Jokowi melalui Komite Reformasi Tata Kelola Migas.

Faisal yang terkenal dengan blak-blakan mengungkapkan hasil kajian bahwa Petral sengaja bermain dengan pedagang minyak yang notabene mafia yang mencari keuntungan pribadi dan golongan.

Selain itu, Faisal mengungkapkan mafia berjalan di migas karena diperkuat dengan aturan, yang salah satunya memungkinkan Petral bisa membeli minyak dari pedagang alias tidak langsung ke negara penghasil minyak. Biasanya mafia ini menyogok para pembuat undang-undang alias DPR.

Sumber Tulisan

Ikuti tulisan menarik maskusdiono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler