x

Iklan

Thamrin Dahlan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Baru Disunat Langsung Pake Celana dan Berlari

40 anak di kelurahan Dukuh, Jakarta Timur dikhitan massal di masjid Baiturahman, Perumahan Bumi Harapan Permai, Minggu, 21 Desember

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Liburan Sekolah Khitanan Massal

Jauh jauh hari Pengurus Masjid Baiturahman  telah memasang spanduk di 3 lokasi. Lokasi pertama di pintu masuk komplek perumahan Bumi Harapan Permai, satu spanduk di depan masjid dan satu spanduk lagi dipasang di jalan menuju Pasar Induk Kramatjati. Spanduk itu berisi pengumuman kepada khalayak, bahwa akan dilaksanaklan khitanan massal gratis pada hari Ahad.

40 anak di kawasan Kelurahan Dukuh RW 06 Jakarta Timur telah terdaftar.  Sesungguhnya khitan adalah melaksanakan salah satu sunah Rasulullah Nabi Muhammad SAW. Kewajiban bagi umat Islam yang akan memasuki usia akil baligh untuk di sunat sebagai penanda bahwa dia telah resmi menjadi seorang muslim.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Khitanan massal ini merupakan kegiatan rutin tahunan Masjid Baiturahman yang berlokasi di Perumahan Bumi Harapan Permai (BHP).  Bekerja sama dengan Tim Medis dari Rumah Sakit Pusdoikkes Angkatan Darat, dilaksanakan pada hari Minggu, 21 Desember 2014.  Mulai pukul 07.00 anak anak yang telah mendaftar diantar oleh orang tua, kakak  dan saudara kerabat.

spanduk

Langsung Pakai Celana

Pengurus Masjid Baiturahman di pimnpin oleh Haji Amir dan Sekretaris Bapak  Haji Poerwardi berserta seluruh jamaah menerima anak anak di serambi masjid.  Berdasarkan nomor urut kedatangan, maka satu persatu anak masuk ke ruang khusus khitan yang telah dopersiapkan oleh panitia..  Para petugas menyiapkan 3  meja operasi, masing masing meja dilayani oleh 3 orang petugas.

Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, Panitia melaksanakan khitanan massal secara gratis.  Anak anak di beri santunan dana , selain itu setiap anak mendapat satu stel perlengkapan sholat. Perlengkapan sholat itu terdiri  dari  kain sarung dan baju koko serta kopiah. Rata rata anak di khitan oleh Ayahnya ketika berusia 8-12 tahun.  Mereka masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Inilah saat yang tepat untiuk di sunat, yaitu pada hari liburan sekolah sehingga tidak menganggu pelajaran anak anak.

kakaberadik

Khitanan zaman dahulu anak anak disunat  masih pakai pisau bedah dan di jahit.  Itu yang terjadi pada  zaman tahun 60-80, Anak anak ketika selesai di khitan masih menggunakan sarung.  Setelah beberapa hari bahkan seminggu baru bisa mengenakan celana.  Kain sarung itu di beri sabut kelapa di selangkang anak anak. Fungsinya adalah untuk menjaga agar hasil suntanan tidak tersenggol oleh siapapun.  Selain itu kain sarung bersabut kelapa itu sebagai penanda bahwa si anak sedang di khitan.  Tentu saja hadiah, angpao  atau kado dari tetamu tidak akan salah kasih kepada orang lain dengan penanda sarungan tersebut.

Zaman modern telah tiba. Khitanan menjadi lebih praktis dan mudah serta tidak menakutkan.  Petugas medis atau tukang sunat menggunakan Laser. Tidak sakit katanya. Para petugas sunat malah berani memberikan jaminan bahwa setelah di khitan anak anak bisa pulang kerumah langsung pakai celana.  Bahkan ada pemberi jasa khitanan yang mengatakan bahwa anak anak bisa berlari dan bermain bola walaupun baru di sunat.   Luar biasa,……

Salam salaman

TD

Ikuti tulisan menarik Thamrin Dahlan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler