x

Iklan

Pevi Revina

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Bahayanya Jadi Perokok Pasif Bagi Ibu Hamil

Paparan asap rokok terhadap ibu hamil menyebabkan janin terganggu perkembangan hingga kematian dini

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Orang yang pertama kali suka menghisap rokok adalah suku Indian (suku asli atau warga asli Amerika). Akan tetapi, jangan disamakan menghisap rokok oleh suku Indian di zaman itu dengan orang-orang di zaman sekarang. Suku Indian menghisap rokok tak lain adalah untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata.

Memang telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok menyebabkan ketergantungan, di samping menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker, penyakit jantung, penyakit pernafasan, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dan lain-lain. Oleh karena itu, berbagai iklan tentang bahaya rokok begitu kencang di gaungkan pemerintah. Peringatan-peringatan atau pesan kesehatan dengan bentuk tulisan pada kemasan rokok kini diganti dengan gambar-gambar dampak merokok seperti gambar organ tubuh yang terserang kanker paru-paru, penyakit jantung dan lain-lain. banyak orang yang melihat gambar tersebut menjadi “ngeri” dan “takut”. Tetapi, bagi orang yang sudah kena candu rokok kayaknya gambar tersebut tidak merubah “nikmatnya” tatkala menghisap rokok. Para perokok aktif  sepertinya tidak menghiraukan kesehatan dirinya bahkan kesehatan orang-orang yang ada disekitarnya akibat asap rokok yang dikeluarkan dari mulut atau hidungnya sehingga terhisap oleh orang yang ada disekitarnya.

Biasanya rokok identik dengan keseharian para pria. Akan tetapi, wanita merokok sepertinya sudah biasa di zaman sekarang ini. Bahkan tak sedikit ibu hamil pun ada juga yang meneruskan merokok. Tentu hal tersebut akan berdampak buruk bagi kesehatan janin atau bayi yang sedang dikandungnya.

Kemudian bagaimana jika ibu hamil tersebut sudah berhenti merokok, tetapi orang-orang disekitarnya masih merokok ?

Tak jarang ibu hamil tidak menyadari bahaya dari rokok tidak langsung pada perokok aktif, bahkan pada perokok pasif sekalipun akan berdampak sama dengan perokok aktif. Perlu untuk diketahui asap rokok dapat mempengaruhi perkembangan kehamilan. Kategori perokok pasif dapat dialamii oleh anak-anak, orang dewasa yang tidak sama sekali merokok atau ibu hamil. Kandungan senyawa dalam rokok dapat meracuni janin di dalam kandungan seperti penelitian yang dilakukan di Washington bahwa senyawa yang terdapat di dalam rokok dapat menyebabkan kerusakan genetik yang menjadi awal terbentuknya kanker. Selain itu, pada ibu hamil yang menjadi perokok pasif, terkena paparan asap rokok akan menyebabkan janin terganggu dalam tumbuh kembangnya, kematian dini adalah salah satu resiko yang sangat besar selama di dalam kandungan dan juga dapat menimbulkan penyakit setelah bayi terlahir ke dunia.

Selanjutnya adalah resiko melahirkan dengan berat badan yang rendah dikarenakan asap rokok mengandung zat yang berbahaya yang dapat menghambat aliran darah darah dari ibu ke janin sehingga nutrisi akan terhambat. Pada beberapa kondisi ditemukan adanya peningkatan resiko infeksi, pneumonia, bahkan hingga bronkhitis dan dalam kondisi yang parah akan menyebabkan kematian pada bayi.Ibu hamil memang harus mewaspadai beberapa pengaruh lingkungan yang menyebabkan asap rokok terhirup oleh ibu hamil. Berikan pengertian pada anggota keluarga ibu hamil sehingga dapat menurunkan gangguan kesehatan pada ibu hamil dan janin yang berhubungan dengan adanya perubahan struktur DNA yang terdapat pada bayi yang dapat mengganggu sistem kekebalan tubuhnya, mengganggu pertumbuhan otak janin ketika  berada di dalam kandungan dan juga meningkatkan resiko bayi yang lahir dengan bibir sumbing. Pentingnya menjaga kesehatan selama kehamilan termasuk menghindari asap rokok untuk menjaga pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal, mulailah dengan melakukan kebiasaan kebiasaan kecil untuk menghindari paparan asap rokok.Berikut adalah beberapa cara yang dapat ibu hamil lakukan untuk menghindari diri dari paparan asap rokok, perokok pasif :

1.    Buatlah peraturan  

Keika proses kehamilan berlangsung, maka ibu hamil dapat membuat peraturan bersama dengan anggota keluarganya. Buatlah ruangan khusus merokok atau pojok rokok sehingga paparan asapnya tidak terhirup. Aturlah waktu untuk merokok anggota keluarga sehingga tidak mengganggu waktu istirahat ibu hamil. Seringkali paparan asap rokok tidak disadari terhirup ketika kita sedang beristirahat.

2.    Berikan Pengertian ketika di Ruang Publik

Ketika anggota keluarga telah mengerti pentingnya menjaga kesehatan ibu hamil, hal yang mungkin ibu hamil alami adalah ketika berada di ruang publik. Meskipun sekarang telah mendapatkan peraturan baru ada area khusus untuk perokok akan tetapi terkadang masih belum disadari oleh mereka. Sehingga ibu hamil ketika berada di angkutan umum ibu hamil seringkali menemukan orang yang merokok dan mengganggu ibu hamil, berikan teguran yang halus agar mematikan asap rokoknya karena ibu hamil sedang mengandung.

3.    Buat Kesepakatan Dengan Rekan Kerja

Ketika ibu hamil sedang berada di ruangan bersama dengan rekan kerjanya, maka ibu hamil dapat memintanya untuk tidak merokok didekatnya. Paparan asap rokok akan mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin ibu hamil. Ibu hamil dapat menghindarinya terlebih dahulu, atau meminta pengertian rekan kerja ibu hamil.

 

Ikuti tulisan menarik Pevi Revina lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler