x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Wahai Selebritas, Begitu Pentingkah Anda?

Media mengemas ketenaran selebritas untuk menciptakan mimpi bagi penonton, sekaligus bernilai ekonomis

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Selfie adalah cara mematut-matut diri melalui mata kamera—merekam kecantikan, kegantengan, keceriaan, dan suka cita diri sendiri. Selfie sekedar untuk bersenang-senang? Sebagian akan menjawab ya. Yang tidak puas bila hanya dirinya sendiri yang tahu lantas mempublikasikan foto selfie-nya di media sosial—berbagi kesenangan, berbagi keceriaan, tapi mungkin pula hendak mengatakan: “Aku ber-selfie, maka aku ada”.

Tak puas dengan format still photo yang diam, tak bergerak, video pun menjadi ajang selfie. Lagi-lagi, menjadikan diri sendiri sebagai pusat perhatian. Rekaman video dipublikasi juga, dari yang serius hingga yang konyol—“Publik harus tahu siapa saya dan apa yang saya lakukan”.

Rekaman videopun dipandang tak memadai. Format reality show lantas jadi pilihan. Publik harus menyaksikan saat itu juga ketika ‘saya sedang menjadi pusat perhatian’ dalam sebuah peristiwa: perkawinan dan persalinan, misalnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apa yang diperoleh dari published selfie? Kepuasan pertama yang diperoleh ialah perhatian dan perbincangan publik. Publik yang menonton akan menjadikan reality show sebagai materi perbincangan, sekaligus untuk menunjukkan bahwa ‘saya terlibat di dalamnya’, kendatipun hanya sebagai penonton. Perbincangan dengan segera menular dan orang-orang yang tidak ingin tertinggal akan sibuk terlibat dalam perbincangan ini.

Foto selfie yang diam, video selfie yang bergerak, hingga reality show yang real time bertemu dengan pemujaan masyarakat terhadap seseorang. Sebagian masyarakat yang kehilangan ‘pahlawan’ menemukan kepahlawanan dalam diri selebritas yang tengah ‘nyelfie’ atau lagi ‘nge-reality-show’; mungkin pula sekedar mencari hiburan apapun jenis dan mutunya. Hiburan sebagai tempat pelarian dari kenyataan hidup.

Selebritas berkepentingan dengan ‘reality show’ sebagai salah satu cara untuk mempertahankan ataupun mendongkrak popularitas. Ada ataupun tidak ada kaitan dengan area berkaryanya (sebagai penyanyi, penghibur, pekerja film, dsb), foto selfie video selfie, ‘reality show’ menjadi cara bagi selebritas untuk selalu terkoneksi dengan publik—penggemar maupun bukan.

Popularitas itu adiktif, menciptakan rasa kecanduan bagi penikmatnya. Popularitas sekaligus memerangkapnya hingga menimbulkan kecemasan dan ketakutan bahwa popularitas itu akan sirna segera.

Di dalam upaya menjadikan peristiwa yang bersifat pribadi ini sebagai pusat perhatian publik bekerjalah simpul-simpul jejaring—yakni: selebritas, manajernya, teknologi, pemilik dan awak media, perusahaan sponsor, dan simpul lain yang berkepentingan.

Masing-masing simpul mungkin saja memiliki kepentingan yang berlainan, tapi punya tujuan serupa: mengubah yang pribadi, dengan watak selfish yang kental, agar menjadi perhatian publik. Tujuan itulah yang membuat mereka bersinergi.

Sinergi di antara simpul-simpul itu memproduksi secara bersama reality show sebagai drama yang mengundang decak kagum, mungkin pula rasa simpati, juga memicu perbincangan hingga berhari-hari di media sosial. Simpul-simpul yang bekerja bersama itu menyadari bahwa popularitas dan reality show bukan hanya merupakan ekspresi ke-selfish-an seseorang, tapi memiliki fungsi ekonomi yang dapat dieksplorasi: mendatangkan pemasukan dari iklan bagi stasiun televisi dan mengurangi atau meniadakan sama sekali biaya personal yang harus dikeluarkan untuk acara yang dijadikan reality show.

Melalui pengemasan yang piawai dan dramatis serta digital marketing yang jitu--beberapa kali penayangan iklan menjelang acara berlangsung, reality show yang bertumpu pada popularitas selebritas ini menciptakan dunia mimpi bagi para penonton televisi yang sekaligus bernilai ekonomis tinggi sehingga layak dieksplorasi. (Foto: tempo.co) **

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler