x

Iklan

indri permatasari

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Pendekar Tongkat Emas: Film Silat Kita Belum Punah, Kawan

Pendekar Tongkat Emas adalah film tentang kisah silat masa lampau garapan Ifa Isfansyah yang diproduseri Mira Lesmana dan Riri Riza

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pertama melihat trailernya di bioskop, saya langsung jatuh cinta dengan film ini. Bukan karena kisah dan jejeran pemain bintang di dalamnya, tapi lebih kepada sebuah kerinduan akan film bergenre  silat klasik  dari negeri sendiri. Setelah film ini benar-benar ditayangkan saya malah sedikit khawatir ketika hendak menontonnya, takut kecewa karena tidak sesuai dengan harapan yang terlanjur menlambung. Akhirnya dengan hanya bermodal sedikit ekspektasi, beberap hari yang lalu saya menonton juga film laga Indonesia terbaru Pendekar Tongkat Emas.

Ternyata sikap suuzon saya tidak terbukti, film berdurasi 112 menit besutan sutradara Ifa Isfansyah dengan produser duo Mira Lesmana dan Riri Riza dibawah panji Miles Films dan KG studio berhasil membawa para penonton menikmati suguhan aksi laga dunia persilatan Indonesia. Waktu seperti ditarik kembali di era 80 an ketika film-film seperti Saur Sepuh atau Tutur Tinular merajai jagad bioskop dalam negeri.

Bagi para penyuka cersil ataupun sandiwara radio sepertinya akan menyukai film yang banyak menyuguhkan adegan perkelahian indah dan memukau. Namun bagi yang tidak terlalu suka dengan genre cerita berantem pun sepertinya tidak akan terlalu sulit untuk bisa menyukai film yang banyak menghadirkan gambar menawan panorama alam yang luar biasa dari sejengkal bumi nusantara. Sungguh saya berani menjamin bahwa tak ada seorangpun yang keluar dari gedung bioskop dan tak mengagumi serta jatuh cinta dengan pemandangan bumi Sumba yang terhampar di setiap babak cerita. Sungai yang jernih, hamparan padang rumput hijau nan luas, langit biru, kuda sumba yang gagah…ahh bikin nangis karena ngiler pingin kesana. semoga geliat pariwisata di pulau bagian timur Indonesia ini  semakin tinggi dan dapat mendatangkan kemajuan untuk kebaikan masyarakat disana setelah hadirnya film ini di tengah-tengah kita semua.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

***

Dikisahkan seorang pendekar wanita senior tanpa tanding bernama Cempaka (Christine Hakim) , dia memiliki empat orang murid yang kesemuanya adalah anak musuh-musuh yang telah ia bunuh dimasa lampau, mereka dilatih sedemikian rupa untuk menjadi pendekar tangguh yang memiliki hati, bukan sekedar petarung yang hanya ingin menang dan tidak berguna bagi masyarakat. Tersebutlah  mereka Biru (Reza Rahardia), Gerhana (Tara Basro), Dara (Eva Celia) dan Angin (Aria Kusumah). Cempaka sadar bahwa sudah saatnya mengundurkan diri dari dunia yang ia cintai, dan sebagai seorang guru maka sudah seharusnyalah untuk menurunkan sebuah jurus pamungkas kepada seorang murid terpilih sekaligus mewariskan senjata andal perguruan mereka, senjata yang akan membawa kebaikan di tangan yang benar, dialah Tongkat Emas.

Namun dunia persilatan tak ubahnya panggung politik yang sarat dengan intrik perebutan kekuasaan dan fitnah keji serta berbagai konspirasi. Pilihan Cempaka untuk mewariskan Tongkat Emas kepada Dara membuat Biru dan Gerhana meradang, mereka yang memang sudah berniat menghabisi gurunya semakin mendapat legitimasi untuk segera mengakhiri hidupnya,. Akhirnya duel maut pun tak terhindarkan, Cempaka berhasil dibunuh oleh Biru dan Gerhana yang telah dibutakan oleh ambisi berkuasa, tapi Dara dan Angin berhasil lolos dari kejaran dan mengamankan tongkat emas untuk sementara waktu.

***

Dara dan Angin bisa terhindar dari maut berkat bantuan seorang pendekar misterius bernama Elang (Nicholas Saputra), namun persembunyian mereka berhasil diketahui oleh Biru dan Gerhana yang akhirnya berhasil menculik Angin. Mengetahui hal ini Dara pun berusaha membebaskan Angin dan bersedia untuk menukarnya dengan Tongkat Emas. Berhasilkah Dara dalam misinya? Apakah mereka akan selamat dari kejaran mantan kakak seperguruannya? Lalu siapa sebenarnya Elang? Mengapa ia tahu bahwa Dara sangat bertekad untuk bertemu dengan Naga Putih demi menyempurnakan ilmu Pamungkas Jurus Tongkat Emas Melingkar Bumi? Siapakah sesungguhnya Naga Putih dan apa hubungannya dengan Cempaka, mengapa ia menyembunyikan dirinya selama ini dari jagat persilatan. Berhasilkah Dara merebut kembali supremasi tongkat emas dari kekuasan Biru dan Gerhana yang semakin tidak tahu diri?

Untuk mengetahui kelanjutan ceritanya, saya sarankan anda untuk  segera menontonnya di Bioskop terdekat, walaupun mungkin anda sudah membaca banyak spoiler disana sini tapi saya rasa menonton film Pendekar Tongkat Emas sepadan dengan harga tiket yang harus kita bayar. Saya tidak bisa bilang kalau film ini sempurna, tapi setidaknya tekad para sineas dan insane film kita untuk kembali meramaikan jagad layar lebar dengan film bergenre silat klasik sangat pantas untuk mendapat apresiasi. Sudah seharusnyalah cerita-cerita seperti ini mendapat tempat  yang sama dengan film-film Hollywood berbudget besar.

***

favoritku huhehehe

Sebagai penggemar cerita silat di masa kecil dahulu, pasti kita sudah hafal bagaimana sebuah kisah itu akan bermuara nantinya, pun demikian dengan Pendekar Tongkat Emas. Tapi plot yang sederhana ini digarap dengan apik oleh Ifa dan diperankan dengan baik oleh para artisnya. Christine Hakim, Slamet Rahardjo dan Reza Rahardian tentu sudah tidak diragukan kualitasnya. Mereka mampu memberi  nyawa pada setiap peran yang dilakoninya. Akting Nicholas Saputra, Tara Basro dan Eva Celia pun lumayan bagus walaupun khusus untuk Kak Nico saya seperti masih melihat Rangga dalam balutan Elang dan busana pendekar. Saya acungkan jempol untuk Aria Kusumah yang mencuri perhatian saya dengan peran Angin, walaupun tak banyak bicara tapi mimik  muka dan gerakan silatnya benar-benar natural dan tidak mengecewakan. Satu hal lagi,  tak salah jika Ifa mendatangkan Xiong Xin Xin sebagai Penata laga sehingga koreografi silat di film ini menjadi keren dan begitu riil sehingga kita bisa percaya bahwa para artis nyata-nyata mampu melakukan olah bela diri. Xin Xin dikenal karena terlibat dalam film Jet Li Once Upon in Time in China.

Akhirnya semoga project besar Mira Lesmana dkk ini bisa membuat gairah baru dalam dunia layar lebar Indonesia, seperti dulu saat membuat Petualangan Sherina ataupun Ada Apa Dengan Cinta. Namun kegairahan  itu tentunya bukan sekedar latah ikut-ikutan dengan cerita-cerita sejenis namun dengan kualitas memprihatinkan seperti jamak terjadi pada wajah persinetronan kita. Sudah seharusnyalah untuk kita mendukung kemajuan perfilman dalam negeri salah satunya dengan menonton ramai-ramai di bioskop, jangan lupa ajak saya hehe, salam.

sumber gambar : footage miles film dan kapanlagi.com

 

Ikuti tulisan menarik indri permatasari lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler