x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Jangan Sia-siakan Bakat di Sekitar Anda

Pelaku bisnis kian menyadari, talented worker merupakan aset mahal di tengah persaingan bisnis yang ketat, perbankan syariah di negeri ini menyediakan contoh bagaimana bajak-membajak manajer, yunior maupun senior, sukar dielakkan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

“If you give people tools, and they use their natural abilities and their curiosity, they will develop things in ways that will surprise you very much beyond what you might have expected.” 
--Bill Gates (Pendiri Microsoft)

 

 

Suatu ketika Bill Gates, pendiri Microsoft, mengatakan, “Ambillah 25 orang terbaik dari perusahaan kami, maka dalam waktu dekat Microsoft akan ambruk.” Ucapan orang terkaya di dunia itu bukanlah bermaksud menisbikan peran karyawan Microsoft lainnya. Ia sekedar ingin menunjukkan bahwa ada orang-orang tertentu, di Microsoft, yang menyumbangkan kreativitas luar biasa dan mendongkrak kinerja perusahaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kasus Apple barangkali lebih gamblang. Walaupun ada yang menyebutnya sinting, tapi kegilaan mendiang Steve Jobs agaknya yang membikin pamor Apple bersinar terang. Sejarah mencatat, ketika ia didepak oleh CEO John Sculley dari Apple, perusahaan yang ia dirikan itu perlahan surut. Beberapa orang bergantian menjadi CEO perusahaan ini, tapi gagal menahan merosotnya kecemerlangan Apple. Pamor Apple kembali mencuat setelah Steve dipanggil pulang. Tak salah bila dikatakan, Steve Jobs adalah top talent yang tepat untuk posisi pemimpin di Apple.

Agaknya pelaku bisnis kian menyadari, talented worker merupakan aset mahal di tengah persaingan bisnis yang ketat. Perbankan syariah di negeri ini menyediakan contoh bagaimana bajak-membajak manajer, yunior maupun senior, sukar dielakkan. Sektor ini sedang tumbuh, tapi tak didukung oleh ketersediaan sumberdaya manusia yang memadai. Pekerja dan manajer berbakat, kreatif, cerdas, trampil dalam soal perbankan syariah menjadi incaran banyak perusahaan. Jika tak pandai-pandai memelihara, talent worker akan mudah melompat ke bank lain.

Talent management memang kian dianggap vital bagi upaya mendongkrak kinerja perusahaan. Sebuah survei yang diadakan oleh The International Association for Human Resource Information dan Knowledge Infusion pada 2006 menghasilkan temuan bahwa sebanyak 77 persen responden, yang umumnya pelaku bisnis terkemuka, memandang bahwa kebutuhan organisasi terhadap talent management terus meningkat.

Sebuah studi yang dilakukan oleh IBM barangkali dapat memperkuat alasan mengapa talent management penting. Studi ini menemukan bahwa perusahaan publik yang lebih efektif dalam mengelola talentanya memiliki kinerja keuangan yang lebih bagus dibandingkan kelompok perusahaan yang sama besar tetapi pengelolaan talentanya kurang efektif. Talent management yang efektif akan mengasah batu hingga jadi berlian yang berkilauan.

Konsep talent management lahir dan berkembang sebagai follow up dari fenomen War for Talent yang dilontarkan pertama kali oleh Steven Hankin dari McKinsey & Company berdasarkan risetnya di sejumlah perusahaan Amerika pada 1997. Hasil riset tersebut dipublikasikan di Harvard Business Review pada 2001. Dalam risettersebut diprediksi bahwa dalam kurun waktu dua dekade ke depan banyak perusahaan akan sulit mempertahankan orang-orang terbaiknya dan juga sulit merekrut calon karyawan yang potensial dan memiliki skill tinggi akibat meningkatnya kompetisi antar perusahaan dan  pasokan calon yang terbatas.

Fenomena War fo Talent memunculkan kesadaran baru di kalangan bisnis dan organisasi bahwa ‘orang-orang berbakat’ merupakan kunci strategis bagi keberhasilan organisasi. Karena itu, mereka harus diidentifikasi, dikembangkan, dan dijaga sebagai aset penting organisasi. Cara mengelola sumberdaya manusia pun berubah, dari paradigma awal yang memandang manusia hanya sebagai salah satu sumberdaya untuk mencapai tujuan organisasi (human resource) menjadi manusia sebagai critical assets yang menentukan keberhasilan organisasi (human capital).

Melalui pandangan itu, sumberdaya manusia dikembangkan seiring dengan arah dan tujuan pengembangan perusahaan. Dengan cara ini, pengelolaan talenta memberi pengaruh signifikan terhadap perusahaan, terutama dari sisi finansial.

Tentu saja, talent bukanlah orang hebat yang bisa mengerjakan semua hal sendiri. Talent harus ditempatkan di dalam konteks kebutuhan perusahaan. Orang-orang yang potensial dalam perusahaan ini harus ditempatkan pada titik-titik yang tepat dalam organisasi agar kinerjanya optimal.

Mengembangkan talent management memaksa para manajer untuk menilai ulang strategi bisnis, terutama strategi pertumbuhan. Perusahaan yang tidak tumbuh cepat seringkali gagal menyediakan peluang bagi karyawan mereka untuk berkembang. Perusahaan yang tumbuhnya lamban akan menderita kerugian dalam mengembangkan talenta karyawan mereka, sebab wadah yang tersedia untuk berkembang begitu terbatas.

Menghadapi tantangan seperti ini, perusahaan mesti memikirkan jalan keluar yang kreatif. Telkom Group, misalnya, mengembangkan Global Talent Program. Karyawan potensial dikirim ke luar negeri untuk belajar pada perusahaan lain, anak perusahaan Telkom sendiri, dan kemudian merintis bisnis Telkom di negeri orang. Program ini tak ubahnya sekali mendayung dua-tiga pulau terlampau. Dengan mengirim talenta ke luar negeri, karyawan bisa belajar meningkatkan keprigelan bisnisnya sekaligus membuka peluang-peluang bisnis baru bagi Telkom. Cara inilah yang memungkinkan Telkom merambah Timor Leste, Hong Kong, Malaysia, Myanmar, maupun negara lain.

Talenta yang lulus dari program ini kemudian menempati posisi-posisi strategis dalam perusahaan maupun anak-anak perusahaan yang didirikan di luar negeri. Artinya, wadah bagi para talenta untuk berkembang terus disiapkan. Bila tidak, jangan kaget jika talenta Anda kabur ke perusahaan sebelah. ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu