x

Iklan

Asep Rizal

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

#SaveHansip, Mereka Harus Digaji Pemerintah Republik Indonesia!

“Saudara-saudara sekalian inilah hasil final (akhir) dari upaya kita melakukan pemilihan kepala dusun bebedahan Desa Sukasenang Kecamatan Tanjungjaya Kabupaten Tasikmalaya , tidak lebih tidak kurang mari dengarkan hasilnya! Dari pemilih wajib yang seharu

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Photo; Hansip.(doc/pri).

“Saudara-saudara sekalian inilah hasil final (akhir)  dari upaya kita melakukan pemilihan kepala dusun Bebedahan Desa Sukasenang Kecamatan Tanjungjaya Kabupaten Tasikmalaya , tidak lebih tidak kurang mari dengarkan hasilnya! Dari pemilih wajib yang seharusnya hadir adalah 1001 orang namun yang hadir pada pemilihan kepala dusun ini hanya terdata sebanyak 725 orang dengan rincian sebagaimana perhitungan suara dengan seadil-adilnya ,Nomor urut Satu atas Nama Wawan Jumlah Suara yang didapatkan sebanyak 480 suara , dan Perolehan Suara Nomor Urut Dua mendapatkan suara sah sebanyak 240 Suara,lalu 5 (lima) suara dinyatakan tidak sah alias batal suara coblosannya” Suara lantang itu terdengar disiang hari (Minggu 25/01/2015) dari suara Toa Speaker yang dipasang dihalaman Kantor Desa setempat.

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ya,,! Warga masyarakat sebuah dusun tadi sedang melakukan pesta demokrasi Ala-indonesia yang terkenal dengan Negaranya para Demokrator Sejati yang menempatkan pemimpin itu hasil dari upaya pemilihan Rakyat dengan system yang paling unik didunia , system inilah yang sebetulnya tidak dimiliki oleh systemnya Negara lain yang mengaku Negara ter-Demokratis  sedunia,namun pada penerapannya barangkali mereka “Wajib” mengakui dan belajar lebih banyak dari upaya system demokrasinya  orang-orang kampung ditanah kita ,tanah Rakyat  Republik Indonesia,sekali lagi bolehkah penulis berbangga?.

 

Kembali kepada suara Toa speaker yang menggema dihalaman sebuah kantor Desa itu berasal dari ucapannya sang Orator yang merupakan Anggota Hansip (Pertahanan Sipil) diwilayah Desa tersebut,yang terkabarkan mereka datang ketika pagi buta sebelum dimulainya acara perhelatan pemilihan kepala dusun didaerahnya,hal tersebut didapat keterangan dari Perangkat Desa setempat, “Yang mengawal acara suksesnya keberlangsungan acara pemilihan kepala dusun didaerah kami ini adalah mereka para Hansip itu!”Ucap Burhan.

Dilain tempat penulis sempat pula meminta tanggapannya tentang keberadaan Hansip didaerahnya , salah seorang Warga Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalayapun meyakinkan bahwa “keberadaan para hansip itu masih perlu dilestarikan , karena berbagai hal tentang sebuah kebutuhan keberadaan mereka itu telah dibuktikan oleh mereka sendiri, tentang manfaat keberadaan mereka terlalu banyak point-point manfaat yang harus dicatatkan bahkan bila hanya observasi kecil-kecilan maka kita tak akan menemukan foint utamanya karena terlalu banyak yang mereka telah kerjakan dan terlakukan dengan sukses , merekalah manusia-manusia yang masih punya nurani ikhlas atas sebuah kiprah , mereka tidak berbayar namun keberaannya masih diperlukan!” Ucap Asep seorang pemerhati keberadaan Hansip dari wilayah kecematan setempat.

Pada prinsifnya keberadaan sebuah Organisasi Resmi yang diperlukan pihak lembaga Pemerintahan dari sebuah kelengkapan pengamanan dan kelengkapan lainnya itu semestinya berbayar dan dikhususkan , karena atas sebuah upaya dan keberadaan mereka ,Perhelatan demi perhelatan Demokrasi di Indonesia dari mulai pilihan Ketua RT,RW,Pilkadus,Pilkades,Pilbub,Pilkot,Pilgub sampai ketahapan pesta demokrasi di Negara Indonesia sampai ketitik Pilpres, merekalah para hansip didaerah-daerah  sebagai leathership pemrakarsa keberadaan kemanan dan kelengkapan sebuah rencana pesta demokrasi dari berbagai sisi detail kebutuhan yang diperlukan oleh pihak lembaga-lembaga pemerintahan disemua lini , selain dari Wajibnya Pihak TNI/Polri maka keberadaan para Hansip itu masih sangat diperlukan diranah penyelenggaraan keberlangsungan pemerintahan yang baik dinegri kita Negri Indonesia Raya.

Seorang Kepala Desa diwilayah Kabupaten Ciamis Jawa Baratpun sempat dimintai pendapatnya oleh penulis ,dia mempunyai kesamaan pandangan dengan orang-orang yang tadi ikut berkomentar  tentang keberadaan para hansip tersebut , bahkan diapun menghimbau kepada pihak pemerintahan daerahnya “Agar pemerintahan daerahlah yang harus membayar berupa sejumlah gaji kepada mereka para hansip tersebut , tenaga dan fikirannya suka kita pinta dengan ikhlas,mereka rela melakukan penjagaan ketika warga melakukan pesta-pesta kendurian,sunatan,dan pengamanan ketika ada perhelatan hajatan yang menampilkan pagelaran musik dangdut misalnya , bahkan dengan keberadaan mereka berbagai perhelatan musik dangdut yang kadang-kadang identik dengan keributan mereka turun tangan berupaya secepatnya mengamankan lokasi perhelatan acara yang terkatagory rawan menimbulkan bentrokan dan sebagainya!” Ungkapnya.

Kades yang enggan disebutkan namanya itu melengkapi pernyatannya,” Kadang-kadang saya suka punya kebijakan tersendiri dari anggaran sebuah perhelatan pesta-pesta Demokrasi kelas demokrasi terbawah seperti pemilihan Kepala Dusun,Ketua RT ataupun pemilihan-pemilihan lainnya diwilayah Desa kami , kamipun kadang hanya mengurut dada ketika mereka hanya membawa sebungkus carik makanan plus satu sikat pisang ditambah sebungkus Rokok dari sebuah perhelatan hajatan warga masyarakat  ketika mereka sengaja diundang untuk jadi bagian kemanan pada hajatan-hajan warga masyarakat itu , saya sampaikan  apabila pemerintahan pusat perduli tentang hal ini , maka kiranya ini sebuah kebaikan yang tiada tara nilainya ,barangkali,,!” Imbuhnya dengan nada serius.

 

        

Dukungan itupun meluas ketika melihat kenyataan bahwa para personil Anggota Hansip itu ternyata Jabatan Istimewa yang suka disandang Seumur Hidup oleh Personil Anggota Hansip itu sendiri.

Hal tersebut terkuak dari obrolan-obrolan sederhana penulis dengan Anggota Hansip diwilayah Desa Sukasenang , mereka mengaku penunjukan dirinya pribadi atas kepercayaan warga masyarakat terhadap personil mereka sendiri “Tanpa pengajuanpun wargalah yang meminta kami untuk jadi Anggota Hansip saya telah hampir 35 tahun jadi hansip dan tidak ada pensiunnya untuk jadi anggota hansip itu , teman sayapun sampai meninggalnya tetap jadi Anggota  hansip !” Ucapnya.

Tentang pemahaman Gaji yang penulis sentil pada obrolan yang dilakukan dengan mereka?  hanya “Terkekeh-kekeh” menjawab pertanyaan penulis  bahwa gaji yang mereka peroleh itu 30 Hari dalam sebulan celoteh mereka dengan nada humor.

Kepala Desa Sukasenang sempat menyebutkan bahwa para hansip itu suka dikasih uang “*Pangbubungah”(bahasa sunda yang artinya untuk membuatnya senang saja) yaitu pertahunnya Rp.250.000 “Ketika akan masuk ke-Hari H pada Hari Raya Idul Fitri (Lebaran-Pen)saja ,itupun kami  sisihkan dari upaya pihak kami dengan berbagai cara , dengan upaya kecil itu mudah-mudahan mereka gembira !” Jelas Yaya.S Kades setempat.

 

**********************************************************   

 

Dilihat dari aspek sejarah perjuangan bangsa, masyarakat  Indonesia telah

membuktikan dirinya yang selalu berpartisipasi dan manunggal dengan aparat pertahanan dan keamanan dalam membela dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pembinaan rasa kebangsaan itu telah dirintis sejak kebangkitan nasional tahun 1908 yang kemudian dipertegas pada tahun 1928, dan akhirnya  diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945.

Partisipasi warganegara dalam pembelaan negara dapat dilihat dengan dibentuknya berbagai organisasi rakyat untuk pembelaan negara seperti kelaskaran, barisan cadangan, pasukan gerilya desa (pager desa), mobilsasi pelajar (mobpel), organisasi keamanan desa (OKD), organisasi perlawanan rakyat (OPR), dan pembentukan Hansip, Wanra, dan Kamra. Hal ini menunjukkan bahwa keikutsertaan segenap warga negara dalam pembelaan negara merupakan panggilan sejarah yang wajib dilakukan oleh kita semua sebagai generasi penerus bangsa, sebagai pemilik negara, dan sebagai bagian dari negara.@by;Sumber.

 

Sekelumit Sejarah Hansip (Pertahanan Sipil).

Organisasi Pertahanan Sipil biasa disingkat Hansip adalah salah satu satuan pertahanan dan keamanan yang dibentuk oleh pemerintah di Indonesia. Berdasarkan Keppres No. 55 tahun 1972 bahwa Organisasi Pertahanan Sipil dalam sistim Hankamrata merupakan komponen Hankam dan komplemen ABRI.[1] Organisasi Hansip dibubarkan pada 2014 oleh Presiden Susilo Bambang  Yudhoyono melalui Perpres Nomor 88 Tahun 2014. (Hansip juga dikenal dengan sebutan Linmas) atau Orang Kampung meyebutnya Pak Acip.

Deskripsi;

Pembinaan potensi rakyat untuk kepentingan Hankam bertujuan untuk mengikutsertakan rakyat secara tertib dan teratur dalam Pertahanan Keamanan Nasional sehingga terwujud satu bentuk Pertahanan Kemanan Nasional yang berlandaskan potensi Rakyat Semesta. Lalu menghimpun potensi rakyat dalam Pertahanan Sipil dan Perlawanan Keamanan Rakyat, serta memberikan latihan-latihan keterampilan yang bersangkutan dengan tugas kewajiban dan persiapan.[2]

Pihak militer memberikan pelatihan bagi Hansip dan memberi mereka persenjataan. Pasukan Hansip dibentuk di setiap desa, anggotanya diangkat dari masyarakat. Sistem pertahanan dan keamanan nasional Indonesia diadasarkan atas prinsip "pertahanan dan keamanan secara menyeluruh" yang berarti bahwa Angkatan Bersenjata dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan sama-sama bertanggung jawab dapat menjaga keamanan dan pertahanan negara. Organisasi Pertahanan oleh masyarakat sipil bertanggung jawab atas hal-hal yang terkait dengan keamanan dan keteraturan dan harus membantu rakyat di pedesaan dalam kondisi darurat. Hansip berada di bawah pengawasan Bupati dan Gubernur pemerintah daerah.@By;Wikipedia.

Semoga Para Hansip Di Seluruh Indonesia Digaji Pemerintah Republik Indonesia,Amiiin Yaa Robbal Alamiin…

*Singaparna Kabupaten Tasikmalaya,Indonesiana.Tempo.co(25/01/2015).

Asep Rizal.

 

Ikuti tulisan menarik Asep Rizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler