x

Iklan

Asep Rizal

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Tasikmalaya Akan Hidupkan Lagi Perkebunan Teh

Pemkab Jawa Barat berencana mengajukan anggaran bantuan bagi Kelompok Tani Perkebunan Teh di wilayah Kecamatan Taraju, Bojonggambir, dan Sodonghilir.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Photo;Hj.Kiki Kepala Bidang  Perkebunan Dishutbun Pemkab Tasikmalaya(docpri).

Pada sesi Anggaran APBN-P Tahun 2015 ini ,Dishutbun (Dinas Kehutanan Dan Perkebunan) Pemkab Tasikmalaya Jawa Barat berencana akan mengajukan Anggaran bantuan bagi Para Kelompok Tani Perkebunan Teh ditiga (3) Wilayah Kecamatan dan Wilyah-wilayah Kecamatan yang “Pernah Punya” Perkebunan Teh sekitar Kabupaten setempat.

Rencana Program yang akan dinami Program  Pembaharuan Tanaman Perkebunan Teh itu adalah diwilayah Kecamatan Taraju ,Bojonggambir dan Kecamatan Sodonghilir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 “Itu lokasi rencana program yang Khususnya , karena ditiga lokasi Kecamatan tersebutlah merupakan  Perkebunan Teh Asset wilayah Pemkab kita ini yang terluas dan tetap para petaninya  bertahan melangsungkan pengelolaan usaha Perkebunan Teh walau hanya  ditata dan dikelola oleh pribadi-pribadi pemilik perkebunan itu sendiri , namun pihak kamipun  akan berusaha memperbaharui lagi lokasi-lokasi perkebunan teh  yang telah lama ditinggalkan dan tidak digarap secara baik oleh para petani pemilik perkebunan seperti dilokasi perkebunan  teh yang ada dilokasi Kecamatan Cigalontang ,Pagerageung dan Lokasi-lokasi perkebunan Teh yang telah tidak bergairah lagi karena alasan-alasan telah menuanya tanaman-tanaman pohon teh dan tidak produktif menghasilkan pucuk teh yang bagus  lagi!” Hal tersebut dikatakan oleh Hj.Kiki Kepala Bidang  Perkebunan Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten setempat, ketika penulis menyambangi ruangan kantor barunya yang terletak dikompleks Perkantoran Setda Pemkab setempat di Singaparna.

“Bu Hajjah” yang satu inipun menyayangkan kepada tindakan-tindakan para Pemilik Perkebunan Teh yang lokasi perkebunannya telah disulap jadi Perkebunan Cabe dan tanaman sayuran lainnya , dia berpendapat bahwa Tanaman Teh beserta  akarnya  itu mengandung unsure penguat tanah yang sakti melindungi tanah dari ancaman bahaya longsor,

“Kita buktikan bahwa pohon Teh itu punya akar unik yang bisa lindungi kekeroposan tanah bila hujan mengguyur pada  tekstur tanah yang terkatagory labil” Ucapnya.

Diapun sempat menyebutkan bahwa ,pihak pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya seharusnya mengatur perda (Peraturan Pemerintahan Daerah)  dan melahirkan perda bagi konservasi alam yang didalamnya akan mengatur tentang pengelolaan tanah perkebunan yang nantinya akan berguna bagi antisipasi untuk para petani penggarap lahan untuk tanaman sayuran “bila dibiarkan begitu saja maka ini sangatlah berbahaya bagi kelangsungan hidup warga dan alam itu sendiri!” Imbuhnya.

Rencana program yang akan digulirkan itu jelas sangat bagus bila ditinjau dari berbagai aspek lingkungan hidup , pembaharuan tanaman perkebunan teh itu harus secepatnya dilakukan karena para pemilik lahan perkebunan kini terlihat  “Lesu & Tidak bergairah”  mengelola perkebunan Teh itu sendiri.

Karena berbagai alasan para pemilik perkebunan ,kelompok penggarap dan pekerja perkebunan Teh  maka kini banyak perkebunan itu  yang gulungtikar dan mengganti tanaman perkebunan teh  itu dengan tanaman sayuran yang diakui warga pengelola tanah perkebunan teh sebagai hal yang “Banyak Untungnya”.

 Namun dilain sisi hal tersebut adalah sebuah tindakan yang akan merugikan bagi penataan alam khususnya dilokasi 3 Kecamatan yang punya tekstur tanah terkatagory labil tersebut.

“Sebetulnya pihak pemerintah sangat perduli tentang keberadaan Perkebunan Teh di beberapa  lokasi wilayah pemkab kita itu, perhatian mendetail tentang pembahasannya telah dilakukan pihak kami dengan berbagai dinas terkait , bahkan dorongan akan mengajukan pembaharuan tanaman perkebunan teh itupun atas dorongan RDTR (Rencana Dasar Tata Ruang) Pemkab Tasikmalaya yang akan menjadikan Kecamatan Taraju sebagai penciptaan kota baru yang akan mengedepankan sisi pariwisata alam pada RDTR tersebut!”Ucapnya panjang lebar.

Sekilas pandang ;

3 Wilayah  Kecamatan  itu (Taraju,Bojonggambir dan Kecamatan Sodonghilir) adalah merupakan wilayah titik perkebunan Teh yang dulunya  punya sejarah panjang tentang keberadaannya , kini warga masyarakat petani penggarap,pengusaha perkebunan teh dan orang-orang daerah yang mengelola Perkebunan Teh tersebut telah kelihatan “Jenuh” untuk melanjutkan cerita “Usaha” dibidang Pengolahan Teh itu sendiri karena beberapa sebab ,diantaranya harga pucuk teh murah dan cendrung terus merosot.

Alasan itu disikapi pihak pemerintah Kabupaten setempat , melalui dinas terkait para pemangku kebijakan itu menyepakati bahwa turunnya harga pucuk teh itu karena salah satu penyebabnya adalah telah pada Tuanya tanaman itu dan belum diganti dengan tanaman baru.

Alasan Clasic-pun muncul dari para pemilik perkebunan dan kelompok-kelompok tani perkebunan Teh itu sendiri diantaranya, “Ketidaan Modal bagi memperbaharui tanaman-tanaman Teh dilokasi perkebunannya” salah seorang Warga Penggarap dan pekerja perkebunan teh berhasil dihubungi oleh penulis melalui telephone selulernya dia menyebutkan bahwa ,

“ Beralihnya gairah mengelola dan bekerja dibidang usaha Teh itu bukan hanya murah harga pucuk  Tehnya  saja, banyak aspek masalah yang ada pada lingkup usaha pengelolaan perkebunan teh diantaranya pengelolaan Koprasi dan kesejahteraan bagi buruh pemetik Teh itu sendiri” Ucapnya.

Dalam hal itu  Kepala Bagian Perkebunan Dishutbun Kabupaten setempatpun  menyampaikan rencananya untuk menyentuh hal-hal yang jadi alasan berkurangnya Gairah para Petani Pengelola dan pemilik perkebunan Teh diberbagai lokasi Wilayah Perkebunan Kabupaten setempat ,

“ Kami berencana akan membahas dan mengajukan tentang tata kelola perkoprasian bagi Warga Kelompok Perkebunan Teh , yang penting kita gairahkan dulu untuk mengelola dan memperbaharui lagi tanaman yang sudah pada tua dan produksi pucuknya jelek , nah ,,bagi pemerintah mungkin inilah alasannya kenapa kita  berencana akan menggoal-kan  Program itu dengan sungguh-sungguh pada Anggaran APBN-P 2015 ini “ Pungkas Hj.Kiki dengan mimic muka yang serius. Semoga,,,!

*Singaparna Kabupaten Tasikmalaya,Indonesiana.Tempo.co(29/01/2015).

Asep Rizal.          

 

Ikuti tulisan menarik Asep Rizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler