x

Iklan

Swasti Mukti

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Ketika Orangutan Tak Lagi Berayun

Ada fakta baru yang mengejutkan tentang Orangutan. Mereka tidak lagi sekedar berayun dari satu pohon ke pohon lain, tapi betul-betul berjalan di sepanjang jalur terbuka

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ada fakta baru yang mengejutkan tentang Orangutan: mereka menyusuri jalan terbuka!

Bukan sekedar menyeberang dari satu sisi pepohonan ke sisi yang lain, tapi mereka betul-betul 'berjalan sepanjang jalur terbuka'. Tentu yang dimaksud bukan jalan raya, tetapi 'jalan' yang dimaksud adalah pembukaan lahan yang membelah tutupan hutan sehingga nampak seperti koridor. Mengapa fakta ini mengejutkan?

Orangutan betina berjalan sambil menggendong anaknya (FOTO: Student Science)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Orangutan termasuk jenis primata arboreal, yang berarti ia menghabiskan hampir seluruh waktunya di atas pohon. Jarang sekali Orangutan ditemui berada di atas tanah dalam situasi normal (tidak berkonflik dengan manusia). Namun, tim penelitian yang dipimpin oleh Brent Loken dari Simon Fraser University, Kanada, menggunakan jebakan kamera telah berhasil mendokumentasikan fakta bahwa orangutan di hutan daerah Wehea, kalimantan Timur, berjalan di tanah. Temuan ini dimuat di jurnal Oryx.

Hal ini terjadi berulang kali di seluruh kawasan hutan, terutama di area yang pepohonannya telah ditebang. Bahkan mereka juga berjalan di jalur kendaraan yang dibuka manusia. Sebelumnya, para ilmuwan telah mengetahui bahwa beberapa pejantan yang bertubuh besar berani mengambil resiko untuk turun ke tanah terbuka jika memang terpaksa karena tidak ada pohon untuk berayun. Kini, bahwa orangutan betina pun melakukan hal yang sama, bahkan sambil menggendong anaknya! Belum diketahui apakah perubahan perilaku ini dikarenakan tidak mungkin bagi orangutan untuk berpindah dari pohon ke pohon, atau karena mereka menganggap berjalan di tanah lebih mudah dan singkat daripada berayun.

Pemicu utama perubahan perilaku ini tentu adalah tingginya tingkat deforestasi, terutama di Pulau Kalimantan, sehingga mempersempit ruang gerak Orangutan dan memperbesar peluang mereka untuk berkonflik dengan manusia. Hasil riset Forest Watch Indonesia menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 2009-2013, Indonesia kehilangan hutan seluas 4,6 juta hektar atau seluas Provinsi Sumatera Barat, tujuh kali luas Provinsi DKI Jakarta. Saat ini diperkirakan sisa hutan di Pulau Kalimantan tak lebih dari 26,6 juta hektar.

Kemampuan Orangutan untuk beradaptasi ini menunjukkan bahwa satwa ini memiliki tingkat intelegensi tinggi, namun bukan berarti mereka dapat hidup tanpa adanya hutan. Mereka masih sangat bergantung pada tutupan pepohonan di hutan hujan tropis untuk makan dan bersarang. Bukan cuma Orangutan saja yang membutuhkan hutan, tetapi juga semua jenis satwa di dalamnya, termasuk manusia.

 

http://wordforwings.blogspot.com/2015/02/orangutan-yang-tak-lagi-berayun.html

Ikuti tulisan menarik Swasti Mukti lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler