Kapal yang kami tumpangi perlahan-lahan mulai mendekati sebuah pulau nan indah yang terlihat dari kejauhan. Pulau itu lumayan besar, di sisinya pasir putih membentang sepanjang pulau sementara pepohonan menjulang tinggi dengan dominasi warna hijau.
Pulau itu bernama Kapoposang, masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dan masih termasuk dalam kawasan Spermonde.
Kapoposang ini termasuk dalam kawasan wisata kepulauan (KWP) yang berada di wilayah administratif kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Pulau ini lumayan besar, dihuni sekitar 100 KK. Di bagian tengah pulau ada semacam hutan lindung yang tidak terlalu besar. warga menetap di pesisir bagian utara sementara di bagian selatan ada resort milik seorang pengusaha asal Makassar.
Pulau ini memang indah. Pasirnya putih dan halus, air lautnya bening sampai-sampai kita bisa melihat ke dasar tanpa harus snorkling dulu. Di bagian Selatan pulau tepat di depan resort kita tidak perlu jauh-jauh untuk bisa menikmati indahnya karang dan ikan-ikan yang berkeliaran. Benar-benar pulau yang indah.
Dari Makassar, Kapoposang bisa ditempuh dalam waktu 1 jam 20 menit dengan speed boat bermesin ganda. Dengan kapal kayu bisa sampai 4 jam perjalanan. Sayangnya tidak ada pelayaran reguler ke Kapoposang. Untuk menuju ke sana kita hanya bisa dengan menumpang kapal reguler ke pulau Sarappo sebelum lanjut ke Kapoposang dengan kapal nelayan. Ribet dan mahal memang.
Meski memang maha dan ribet, tapi Kapoposang sangat layak untuk dikunjungi. Pulau ini menawarkan pemandangan alam yang menawan. Jika ingin menikmati matahari terbenam kita bisa berjalan ke bagian utara pulau dekat mercusuar. Dari sana pemandangan matahari terbenam sangat memukau.
Untuk turis berkantong tipis pilihan penginapan adalah resort milik warga yang fasilitas dan layanannya sedikit di bawah kualitas resort milik pengusaha yang memang diperuntukkan bagi turis berkantong tebal.
Bagi turis yang mau menikmati alam bawah laut, Kapoposang adalah pilihan tepat. Sayangnya karena kita memang harus menyewa alat dan instruktur selam dari Makassar yang tentu saja menuntut biaya besar. Kalau tak hendak diving, pemandangan laut yang jernih dengan pasir putih yang menghampar sudah cukup melenakan.
Di pulau ini juga ada penangkaran penyu yang dijaga dengan baik. Di waktu-waktu tertentu penyu-penyu naik ke daratan Kapoposang untuk bertelur, telur-telur itulah yang kemudian dirawat sampai menetas karena ancaman dari binatang, alam dan bahkan manusia sudah terlalu besar.
Kapoposang memang tidak mudah dijangkau, tapi apa yang ditawarkan dari pulau ini juga tidak lantas cepat membuat kita bosan. Sesekali melarikan diri dari keriuhan kota dan menyepi di pulau yang tak dijangkau sinyal selular ini benar-benar menyenangkan. Bolehlah Kapoposang jadi salah satu pilihan liburan buat Anda yang kebetulan ingin mencari suasana berbeda.
Ikuti tulisan menarik Ipul Gassing lainnya di sini.
