x

Iklan

Djohan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Gubernur Tak Hadir, Warga Jambi Resmikan Jembatan Pejalan Kaki

Gara-gara gubernur Jambi Hasan Basri Agus dinilai ingkar janji, peresmian jembatan pejalan kaki yang memotong Sungai Batanghari di Kota Jambi diresmikan oleh warga

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Jambi- Gara-gara gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) dinilai ngomong “Cucok- Cabot” (ingkar janji), peresmian Jembatan Pedestrian yang memotong Sungai Batanghari di Kota Jambi diresmikan oleh Rakyat.

Peresmian tersebut dilakukan dengan seremoni ala kampung dan pemotongan ayam kampung, serta pemotongan pita yang dilanjutkan dengan pelepasan dua ekor bebek ke sungai Batanghari. Rabu (18/02). 

Kordinator lapangan, Haviz Alatas. Atas nama Aliansi Gerakan Rakyat Menggungat (GERAM) Jambi, dalam kesempatan itu mengatakan. Pembangunan jembatan yang menelan dana senilai Rp 77 miliar dari dana APBD 2013, berasal  dari uang rakyat. Peresmian penggunaannya tidak harus dilakukan oleh pejabat Negara, akantetapi rakyat juga bisa meresmikannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah Provinsi Jambi semula menargetkan, Pembangunan Jembatan Gantung Pedestrian yang menghubungkan kawasan Tanggo Rajo dengan Seberang Kota Jambi, sebagai jembatan khusus pejalan kaki ini dibangun dari tahun 2013 akan selesai pada Oktober 2014. Menurut Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) Selasa (30/9-2014) untuk peresmian Jembatan Pedestrian itu akan dilakukan oleh Presiden RI. Joko Widodo, bersamaan acara  puncak Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) yang berlangsung di Kota Jambi pada 20 Desember 2015." Kalau Desember itu bisa selesai, kenapa tidak diresmikan oleh Bapak Presiden saat beliau berkunjung ke Jambi," sebut HBA. 

Namun. Karena sesuatu hal dan lainnya, Presiden Joko Widodo tidak sempat data ng, menghadiri HKSN di Jambi, dan lagi pekerjaan Jembatan Pedestrian itu molor, belum rampung dikerjakan. Lagi-lagi, Rabu 26/1-2015 Gubernur Jambi Hasan Basri Agus kepada sejumlah wartawan  meng atakan bahwa, Jembatan Pedestrian itu akan diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, pada 12 Februari 2015.

Gubernur mengaku sudah mengundang Wakil Presiden untuk hadir dan meresmi kan Jembatan Pedestrian Jambi tersebut. "Kita sudah mengundang bapak Wakil Presdien, nanti rencananya di pertengahan Februari, tapi masih dicari tanggal pastinya, termasuk juga beberapa kegiatan yang ada di Jambi," kata Hasan Basri. Namun demikian, Gubernur juga mengakui, secara resmi jadwal kunjungan Wap res ke Jambi belum ada kepastian, “ini baru sebatas informasi awal,” kata HBA. Namun akhirnya, janji itu juga tidak terealisasi.

Gubernur Jambi HBA semula merasa yakin, Pembangunan Jembatan Gantung Pedestrian yang menghubungkan kawasan Tanggo Rajo dengan Seberang Kota Jambi, sebagai jemba tan khusus pejalan kaki ini yang dibangun dari tahun 2013 akan selesai pada Oktober 2014 . Atas pembicaraan bawahannya, yakni Kepala Dinas PU Provinsi Jambi, ketika itu dijabat oleh Ivan Wirata. "Insya Allah, di bulan September 2014 nanti, jembatan tersebut sudah selesai," ujar Kepala Dinas PU Provinsi Jambi, Ivan Wirata kepada wartawan.  

Pembangunan jembatan gantung dan Gentala Arasyi ini, konon menelan biaya hampir Rp 100 miliar. Diantaranya untuk pembangunan jembatan, menghabiskan dana Rp 77 miliar. Untuk  pe mbangunan jam besar yang berada di ujung jemba tan Seberang itu, menghabiskan dana Rp 15 miliar,” dan untuk Aksesoris lampu penerang dijembatan itu, menelan dana Rp 5 miliar.  

Menara Gentala Arasy mempunyai tinggi sekitar 85 meter. Di lantai dasar bakal diperguna kan untuk museum, di halaman luar juga bakal ditampilkan relief-relief tentang sejarah ber kembangnya agama Islam di Jambi. Terkait spesifikasi teknis jembatan, Kepala Bidang Bina Marga dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi, Arfan menjelaskan kepada wartwan, bahwa panjang total jembatan 503 meter. Terdiri dari bentang utama sepanjang 308 meter dan bentang pendekat 195 meter, untuk lantai jembatan beton precast, dengan lebar lantai 4,5 meter, sedangkan lantai pendekat dicor di tempat.

Bagian Bentang utama terbuat dari Rangka baja, dan pendekat mengunakan baja satu girder, sedangkan dua pylon jembatan memiliki tinggi pile cap 2,5 meter deng an ketinggian dua pylon itu 64 meter. Sementara jenis kabel stayed (penahan) di dua tiang yakni spiral strand buatan Itali, tak tanggung-tanggung total panjang kabel Jembatan Pedestrian mencapai 4.618,568 meter, jumlah itu terdiri dari 80 potong. "Kabel itu terbagi 80 potong, satu kabel itu mampu menahan beban 600 kilonewton, bayangkan beban yang bisa ditampung 80 kabel buatan Ital itu, kabel itu juga tidak akan berkarat, itu sudah diuji. Jembatan sepanjang 750 meter itu diyakininya mampu menahan beban hidup dan beban mati serta beban kejut, kalkulasinya yakni satu meter mampu menahan 200 kilogram permeter persegi, kata Arfan. 

Sementara itu. Terkait dengan Pembangunan Proyek Me­nara Gentala Arasy. Banyak yang meni lai, telah terjadi kasus Kolusi,Korupsi dan Nepotisme (KKN.) Sebagaimana diungkapkan oleh Solidaritas Mas­yarakat Anti Korupsi (SMAK) bahwa, ada dugaan pengerjaan proyek ini tidak sesuai RAB/Bestek.

Meng­gunakan material tidak sesuai stan­dar serta pengerjaan tidak te­pat waktu sesuai kontrak. Sementara itu LSM LIHAT Jam­bi (Lembaga Independent Permehati Jambi) melalui Wakil Direktur Eksekutif Lirman SH pernah mengatakan bahwa, ka­sus ini dapat ditindak lanjuti Kepo lisian, untuk me­me­riksa pihak-pihak terkait, Ivan Wi­rata  Kadis PU Provinsi Jambi (Selaku Peng guna Anggaran), Ka­bid Cipta Karya (Selaku Kuasa Pengguna Anggaran) dan Pimpinan PT. Sinar Cerah Sem­purna (SCS) serta pihak-pi­hak  lain yang terlibat, “jelasnya.

“ Ha­sil Investigasi kami pada tang­gal 2 Mei 2013 dilokasi Pro­yek ditemukan banyak pe­nyimpa ngan, mulai dari papan merk proyek yang tanpa men­can­tumkan nilai, merk berubah yang meng hapus masa kon­trak­nya, menunjukkan tidak trans­paran. Pada saat masa kon­trak habis di lapang an  ma­sih bekerja, proyek ini juga ni­lainya terlalu besar Diduga di Mark Up. Ketinggian Menara di­ragukan tidak sesuai spek. Marmer lantai banyak yang pecah. Pagar ba­nyak yang rusak, dindi ng dan Me­nara banyak  yang retak dan bagian Plafon banyak yang ti­dak siap, bahkan ada yang pecah.” Ungkap Koordinator I Forbes Muhammad Ansar, ke­pada wartawan. (Djohan)

 

Ikuti tulisan menarik Djohan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler