Jambi- Gara-gara gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) dinilai ngomong “Cucok- Cabot” (ingkar janji), peresmian Jembatan Pedestrian yang memotong Sungai Batanghari di Kota Jambi diresmikan oleh Rakyat.
Peresmian tersebut dilakukan dengan seremoni ala kampung dan pemotongan ayam kampung, serta pemotongan pita yang dilanjutkan dengan pelepasan dua ekor bebek ke sungai Batanghari. Rabu (18/02).
Kordinator lapangan, Haviz Alatas. Atas nama Aliansi Gerakan Rakyat Menggungat (GERAM) Jambi, dalam kesempatan itu mengatakan. Pembangunan jembatan yang menelan dana senilai Rp 77 miliar dari dana APBD 2013, berasal dari uang rakyat. Peresmian penggunaannya tidak harus dilakukan oleh pejabat Negara, akantetapi rakyat juga bisa meresmikannya.
Pemerintah Provinsi Jambi semula menargetkan, Pembangunan Jembatan Gantung Pedestrian yang menghubungkan kawasan Tanggo Rajo dengan Seberang Kota Jambi, sebagai jembatan khusus pejalan kaki ini dibangun dari tahun 2013 akan selesai pada Oktober 2014. Menurut Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) Selasa (30/9-2014) untuk peresmian Jembatan Pedestrian itu akan dilakukan oleh Presiden RI. Joko Widodo, bersamaan acara puncak Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) yang berlangsung di Kota Jambi pada 20 Desember 2015." Kalau Desember itu bisa selesai, kenapa tidak diresmikan oleh Bapak Presiden saat beliau berkunjung ke Jambi," sebut HBA.
Namun. Karena sesuatu hal dan lainnya, Presiden Joko Widodo tidak sempat data ng, menghadiri HKSN di Jambi, dan lagi pekerjaan Jembatan Pedestrian itu molor, belum rampung dikerjakan. Lagi-lagi, Rabu 26/1-2015 Gubernur Jambi Hasan Basri Agus kepada sejumlah wartawan meng atakan bahwa, Jembatan Pedestrian itu akan diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, pada 12 Februari 2015.
Gubernur mengaku sudah mengundang Wakil Presiden untuk hadir dan meresmi kan Jembatan Pedestrian Jambi tersebut. "Kita sudah mengundang bapak Wakil Presdien, nanti rencananya di pertengahan Februari, tapi masih dicari tanggal pastinya, termasuk juga beberapa kegiatan yang ada di Jambi," kata Hasan Basri. Namun demikian, Gubernur juga mengakui, secara resmi jadwal kunjungan Wap res ke Jambi belum ada kepastian, “ini baru sebatas informasi awal,” kata HBA. Namun akhirnya, janji itu juga tidak terealisasi.
Gubernur Jambi HBA semula merasa yakin, Pembangunan Jembatan Gantung Pedestrian yang menghubungkan kawasan Tanggo Rajo dengan Seberang Kota Jambi, sebagai jemba tan khusus pejalan kaki ini yang dibangun dari tahun 2013 akan selesai pada Oktober 2014 . Atas pembicaraan bawahannya, yakni Kepala Dinas PU Provinsi Jambi, ketika itu dijabat oleh Ivan Wirata. "Insya Allah, di bulan September 2014 nanti, jembatan tersebut sudah selesai," ujar Kepala Dinas PU Provinsi Jambi, Ivan Wirata kepada wartawan.
Pembangunan jembatan gantung dan Gentala Arasyi ini, konon menelan biaya hampir Rp 100 miliar. Diantaranya untuk pembangunan jembatan, menghabiskan dana Rp 77 miliar. Untuk pe mbangunan jam besar yang berada di ujung jemba tan Seberang itu, menghabiskan dana Rp 15 miliar,” dan untuk Aksesoris lampu penerang dijembatan itu, menelan dana Rp 5 miliar.
Menara Gentala Arasy mempunyai tinggi sekitar 85 meter. Di lantai dasar bakal diperguna kan untuk museum, di halaman luar juga bakal ditampilkan relief-relief tentang sejarah ber kembangnya agama Islam di Jambi. Terkait spesifikasi teknis jembatan, Kepala Bidang Bina Marga dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi, Arfan menjelaskan kepada wartwan, bahwa panjang total jembatan 503 meter. Terdiri dari bentang utama sepanjang 308 meter dan bentang pendekat 195 meter, untuk lantai jembatan beton precast, dengan lebar lantai 4,5 meter, sedangkan lantai pendekat dicor di tempat.
Bagian Bentang utama terbuat dari Rangka baja, dan pendekat mengunakan baja satu girder, sedangkan dua pylon jembatan memiliki tinggi pile cap 2,5 meter deng an ketinggian dua pylon itu 64 meter. Sementara jenis kabel stayed (penahan) di dua tiang yakni spiral strand buatan Itali, tak tanggung-tanggung total panjang kabel Jembatan Pedestrian mencapai 4.618,568 meter, jumlah itu terdiri dari 80 potong. "Kabel itu terbagi 80 potong, satu kabel itu mampu menahan beban 600 kilonewton, bayangkan beban yang bisa ditampung 80 kabel buatan Ital itu, kabel itu juga tidak akan berkarat, itu sudah diuji. Jembatan sepanjang 750 meter itu diyakininya mampu menahan beban hidup dan beban mati serta beban kejut, kalkulasinya yakni satu meter mampu menahan 200 kilogram permeter persegi, kata Arfan.
Sementara itu. Terkait dengan Pembangunan Proyek Menara Gentala Arasy. Banyak yang meni lai, telah terjadi kasus Kolusi,Korupsi dan Nepotisme (KKN.) Sebagaimana diungkapkan oleh Solidaritas Masyarakat Anti Korupsi (SMAK) bahwa, ada dugaan pengerjaan proyek ini tidak sesuai RAB/Bestek.
Menggunakan material tidak sesuai standar serta pengerjaan tidak tepat waktu sesuai kontrak. Sementara itu LSM LIHAT Jambi (Lembaga Independent Permehati Jambi) melalui Wakil Direktur Eksekutif Lirman SH pernah mengatakan bahwa, kasus ini dapat ditindak lanjuti Kepo lisian, untuk memeriksa pihak-pihak terkait, Ivan Wirata Kadis PU Provinsi Jambi (Selaku Peng guna Anggaran), Kabid Cipta Karya (Selaku Kuasa Pengguna Anggaran) dan Pimpinan PT. Sinar Cerah Sempurna (SCS) serta pihak-pihak lain yang terlibat, “jelasnya.
“ Hasil Investigasi kami pada tanggal 2 Mei 2013 dilokasi Proyek ditemukan banyak penyimpa ngan, mulai dari papan merk proyek yang tanpa mencantumkan nilai, merk berubah yang meng hapus masa kontraknya, menunjukkan tidak transparan. Pada saat masa kontrak habis di lapang an masih bekerja, proyek ini juga nilainya terlalu besar Diduga di Mark Up. Ketinggian Menara diragukan tidak sesuai spek. Marmer lantai banyak yang pecah. Pagar banyak yang rusak, dindi ng dan Menara banyak yang retak dan bagian Plafon banyak yang tidak siap, bahkan ada yang pecah.” Ungkap Koordinator I Forbes Muhammad Ansar, kepada wartawan. (Djohan)
Ikuti tulisan menarik Djohan lainnya di sini.