x

Iklan

Asep Rizal

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Minah Dan Burung Belibis

Ma,ruf kini tengah bingung tidak alang kepalang, memikirkan tentang keinginan Minah sang Istri yang tidak mau tinggal dekat dengan Kedua Orang tuanya yang telah tua renta.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Photo;ilustrasi.(docpri)

Ma,ruf kini  tengah bingung tidak alang kepalang, memikirkan tentang keinginan Minah sang Istri yang tidak mau tinggal dekat dengan Kedua Orang tuanya yang telah tua renta.

Sebagai anak Tertua dari 5 Orang saudaranya yang kesemuanya pada jauh merantau ,terkabarkan sudah bahwa adik  kesatunya  yang  perempuan dibawa sama suaminya Transmigrasi kepulau sebrang, adik keduanyapun dibawa oleh suaminya tercinta merantau ke kota besar untuk menekuni usaha dagang ,dan adiknya yang ketiga dan keempatpun sama-sama digondol oleh Suaminya kekampung halaman dua suaminya yang berdekatan di daerah sekitaran Kota Kembang Bandung untuk meneruskan cerita hidup berumah tangga dalam mengisi hidup dan kehidupannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ma,ruf adalah Anak lelaki satu-satunyalah yang kini jadi tumpuan dan harapan bapak dan emaknya mengurus kebun dan sawah milik mereka , biarpun tidak begitu luas namun kebun dan sawah keluarga ma,ruf itu cukup buat makan seluruh anggota keluarganya yang telah mempunyai Dua Orang anak.

Cerita kehidupan itu kadang unik bila disimak, atas tanggungjawabnya seorang ma,ruf itu sawah dan kebun kedua orang tuanya dapat ter-urus dengan baik , dengan cara dibagi hasil maka penghasilan dari Padi disawahnya yang hanya beberapa petak itu bisa dibagi dua , setengah dari hasilnya dikasihkan kepada Kedua orang tuanya setengah dari jerih payahnya kini dipakai hidup berumah tangga ma,ruf bersama minah selama 20 tahun ini dan kedua Orang anaknya yang mulai beranjak remaja itu tidak pernah kekurangan makan beras walu kini dinyatakan harganya telah mahal.

Si sulung anaknya ma,ruf dan minah kini sedang menghadapi ujian nasional disebuah MTS (Madrasah Tsanawiyah)  dan anak keduanya yang perempuan kini baru duduk dikelas  5 sebuah Sekolah Dasar dikampungnya.

Kehidupan anak beranak ini datar-datar saja , tidak ada hal yang dramatis untuk diceritakan diatas kertas, namun seiring zaman mungkin Minah sang istrinya ma,ruf selalu berfikir (berkeinginan)  ingin lebih dan ingin hidup “Berjudul-kan” seperti  judul  ceritanya Hidup para tetangga mereka yang telah mempunyai beberapa harta berjalan seperti Mobil dan kendaran bermotor  yang kini telah jadi sebuah symbol-symbol clasik kehidupan yang selalu jadi bahan dasar dari segala profokasi kehidupan berumah tangga dengan level kelas “The Have” zaman ini.

Kedua Orang tua ma,rufpun  tidak tinggal diam dengan keberadaan anak laki-laki satu-satunya itu , dari segala kiprah ma,ruf mereka menyisihkan hasil upaya Ma,ruf menggarap sawah dan kebun milik mereka , dengan berupaya agar Keluarga ma,ruf dan minah punya Tempat Tinggal yang misah dengan dapur keluarga mereka ,kini ma,ruf dan minah telah punya tempat tinggal berdekatan dengan kedua orang tua mereka , walau kecilpun  rumah mereka itu ternyata asri juga menurut para saudaranya dan para  tetangga mereka.

“Enak ya,,hidup si ma,ruf diamah tinggal diam dan mengurus sawah dan kebun bapaknya , kini dia dibuatkan rumah oleh orang tuanya !” itu kesan pertama tetangga dekat ma,ruf dan minah ketika rumah indahnya pertama dibuat pada tiga tahun yang lalu.

Sejurus  Penghakiman “Enak” yang  diucapkan para tetangganya  dia tidak melihat bagaimana kehiduapan ma,ruf yang sesungguhnya , mungkin para tetangga ma,ruf tidak bisa melihat kehidupan  kesehariannya Rumah tangganya seorang ma,ruf yang kadang cape , cape atas emosi cape juga tentang bagaimana mereka menghadapi gejolak keinginan  pasangan berumah tangga yang telah  di-anugrahi dua orang anak ,pahit getirnya kehidupan itu kadang-kadang bagai burung belibis disana yang kini tinggal sendirian,,,,!.

                ****************************************************************

“Kang ,,nyai pingin kita tinggal didekat kedua orang tua nyai dikampung ,adik nyai telah punya mobil dan motor ,mereka  kini maju hidupnya !” minah sang istri ma,ruf yang “Suka” disapa Nyai oleh ma,ruf membuka dialog kecilnya disore yang tengah diguyur hujan itu.

Ma,ruf yang tengah merokok kretek disudut dapur kecilnya itu lantas menjawab ,“ Ah,,nyai mah ada-ada saja fikirannya,adik-adik Akang juga disana ditempat perantauannya telah punya Mobil dan Kendaran  ber-Motor untuk perjalanan usaha mereka , akang tidak berfikiran seperti nyai yang ingin pindah kekampung nyai disana, begini saja ,kita simpulkan saja bahwa kita hidup telah punya jalan masing-masing , untuk keinginan punya Mobil dan Kendaraan bermotor kita fikirkan bersama sambil kita jalani kehidupan kita sehari-hari,yang harus membiayai kedua orang anak kita berdua agar hidup mereka dapat menjadi orang-orang yang berguna bagi semuanya bagi  Negaranya  dan bangsanya   ,,nyai,,!” Ma,ruf yang suka dipanggil Akang (Bahasa sundanya = Kakak) itu menjawab sambil menjelaskan dengan cara memberikan pengertian yang jelas kepada sang istri yang kini tengah dilanda “Perubahan” pola berfikir dalam menjalani kehidupan  berumah tangganya tersebut.

“Tapi kapan kang ,,,! Kita punya hasil mengolah tani sawahnya bapak dan emaknya  akang,, kan dibagi dua , kapan kita punya Mobil dan Motor itu kang,,?” Ketus minah menjawab penjelasan Ma,ruf.

Dari dialog kecil itulah , kini minah pulang ke-rumah kedua orang tuanya  dia  dikampungnya sana  , kedua Orang Anak mereka belum mengetahui Konfliks Horizontal yang terjadi  menimpa kehidupan kedua orang tua mereka , dengan  cara dan kepiawaian ma,ruf dalam berkomunikasi dengan kedua anaknya maka  kedua orang anak mereka  sempat dikasih pengertian oleh Ma,ruf bahwa ibunya tengah beristirahat dikampunya dirumah  Nenek dan Kakek mereka , dikatakan pula bahwa ibunya mereka itu kepingin beristirahat  seperti mereka yang cuti dari pekerjaan kantornya.

Penjelasan ma,ruf kepada Kedua orang anaknya untuk jangka pendek ini dapat dimengerti keduanya , terlihat kedua Orang Anaknya tidak terhalang dengan Aktifitas Sekolahnya dan mereka tahu apa yang harus dikerjakan pada sewaktu pulang sekolah dan apa yang harus mereka lakukan ketika akan berangkat kesekolah , dari mulai Ngurus Keperluan kehidupan Anak-anak sampai  mengurus  sarapan pagi ,mencuci pakaian yang telah  kotor dan mempersiapkan sarapan sore ketika mereka pulang dari Sekolah.

                **********************************************************************

Tiga bulan sudah kini minah meninggalkan ma,ruf  yang “katanya”  akan pulang kerumah  kedua orang tuanya dikampung dan jelas , setelah dikroscek oleh ma,ruf-pun  , keberadaan minah memang tengah dekat dan tinggal dirumahnya Abah dan emaknya dikampung sana.

Namun ma,rufpun  berfikir  bahwa dirinya  tidak “Usah” mengetahui apa sebetulnya yang kini tengah diperbuat dan apa yang terjadi dengan kehidupan minah yang sesungguhnya  disana.

Menurut ma,ruf kepergian minah kerumah kedua orang tuanya hanya lagi marahan saja tentang “Upaya” diri  minah yang menuntut lebih dari sekedar  berumah tangga  , punya anak dan dibuatkan rumah oleh kedua orang tuanya  Ma,ruf.

Sebetulnya  kepergian  minah itu  lantaran   sempat berkenalan dengan seorang lelaki gagah dan kekar yang mengaku sebagai pegawai Leasing Mobil , dalam  aktifitasnya minah sehari-hari ketika diam dikampung dan dirumah mereka  kadang-kadang pula berjumpa dengan beberapa orang yang kebetulan lewat , dan ceritanya sempat ada seorang lelaki iseng yang   sempat iseng pula  meminta Nomor HP-nya.

Dan sebetulnya ,bila ditilik-tilik dengan jujur pula , bahwa ; Minah itu adalah seorang perempuan kampung yang punya kelebihan ,berupa kekuatan dari Aura dirinya , biarpun kulitnya minah tersebut  tidak putih namun dia punya Body amat sexy , dengan Postur tinggi besar pantatnya minah memang menarik “Simpati” lelaki iseng , dan Sex a feel-nya  yang dia miliki kadang membuat lelaki iseng kalang kabut dengan goyangan pantatnya yang lumayan gede tersebut.

Wajahnya minah itu  tidak begitu cantik namun punya kelebihan , yang bisa menarik simpatinya lelaki yang tengah dirundung “fuber ke-dua” apalagi Fuber keduanya lelaki yang phenomenal itu sampai sekarang tidak bisa diungkap lebih dalam lagi oleh para Ahli Pshycology Bukan?.

Kembali kepada niatan minah untuk pulang kekampungnya ;

Atas bantuan lelaki gagah dan kekar pegawai leasing mobil itu , tiga bulan dia tinggal dikampungnya , minah selalu dapat jatah “uang”  jajan yang diberikan oleh lelaki yang punya keinginan “Menikmati” tubuh minah yang Gempal punya pantat sekal dan gede itu.

Maklum  pegawai  leasing , kalau dia berniat sambangi minah, dia selalu gonta-ganti mobil dengan ukuran mobil termewahpun dia pernah bawa kehadapan Minah yang sering janjian melalui HP-nya, “Kita jumpa diwarung dekat rumahmu sayang,,!” itulah SMS yang selalu diterima minah 3 bulan kebelakang ini .

Dunia kadang terbalik dengan kenyataan sesungguhnya , dan minahpun mulai sadar sekarang , dia kadang khilaf juga ketika keinginan punya Mobil dan Kendaraan Bermotor itu telah sampai pada klimaksnya , dia selalu terpukau ketika lelaki pegawai leasing mobil itu datang menyambanginya .

Minah tak menyadari “Dosa” apa yang telah  diperbuat bersama lelaki yang terpukau pada Ke-gempalan tubuhnya itu , namun untuk kembali kepangkuan Ma,ruf ,  minah kini bingung juga karena “Sempat” ada yang mengganjal di-dadanya antara rasa malu dan ingin membuktikan mimpi yang dia kini tengah digeluitinya   yaitu bermimpi memiliki Mobil bagus dengan kehidupan rumah tangga klasic yang hampir 20 tahun dijalaninya bersama ma,ruf.

Seperti kata pepatah bilang , sepintar-pintarnya menyembunyikan bau bangkai , maka baunya akan tercium jua , begitupun cerita drama kehidupan rumah tangga Ma,ruf dan minah tersebut kini sampai pula ke-telinga kedua Orang Tua ma,ruf dan minah.

Dari informasi  samar-samar yang kadang dikurangi ketika  ada cerita yang baiknya dan ditambahin ketika ada jeleknya itu kini   terkabarkan  bahwa;  Kedua belah pihak Orang tua mereka kini  tengah menjalani perundingan serius , yang mengarah kepada kesimpulan ,“Bagaimana mempersatukan kembali kehidupan berumah tangganya  Ma,ruf dan Minah yang kini tengah  diguncang prahara”.

Namun karena minah telah merasa “Kotor” atas noda-noda percikan cinta palsunya pegawai leasing mobil  itu , kini minahpun  bimbang ,,pertanyaannya ,akankah dia  bisa menjalankan roda rumah tangga clasik-nya dengan ma,ruf bila dia kembali ketengah-tengah kehidupan berumah tangganya  ?.

Lalu bagaimana nasib kedua orang anaknya ,apabila mereka berpisah ?.

Lalu ma,rufpun kini dirundung gelisah , karena bagaimanapun hatinya seorang suami yang baik itu akan bisa menangkap signal aneh pada denyutan “aneh”  dikehidupan istrinya yang dia sebetulnya sayangi. Yang Dia kini  bimbangkan  adalah sebuah  ungkapan  hatinya “masih sucikah istrinya?” baik apa tidaknya ketika dia kembali mempersilahkan minah kembali ke-kehidupannya ?.

Mulanya sebuah cerita prahara itu  sederhana , namun uniknya kehidupan  kadang mengandung mistery –mistery dan sejuta Tanya ,Dimana posisi Tuhan Berada? Atas do,a Ummatnya yang terus bergemuruh di-angkasa?.

Ma,rufpun  kini berandai-andai ;

“Aku seperti burung belibis itu dia tidak punya pasangan namun dia tidak linglung  !” getaran hati ma,ruf menggetarkan lelaki sholeh didunia , biarkan Tuhan menundukan dunia ini aku akan kembalikan minah ketengah –tengah hidup dua anaknya .

Hanya karena inginkan mobil dan kendaraan bermotor maka kini minah tengah dirundung malu dan deraan dosa  yang disadari pula oleh  minah sebagai dosanya seorang  manusia yang susah ditobatinya , namun tuhan kita maha pemaaf dan minahpun sadar , namun kini bingung ,akankah lelaki gagah pegawai leasing itu “kasihkan” mobilnya?.

Burung blibis-pun terlihat tersenyum ketika Ma,ruf  menyeka air mukanya yang bangkit dengan semangat membara “ hanya tuhan yang berhak memberikan hukuman bagi orang-orang yang berdosa , tentang salah kaprahnya istriku , aku tidak berhak menghukumnya dengan memisahkan anak-anakku dari cintanya seorang ibu mereka !”…

Dan penulispun bergumam dalam hati ,,,,,”Hebatnya Ma,ruf!”….

*Semua Nama dan Initial yang tertulis dicerpen ini hanyalah berupa cerita dan nama Viksi belaka dari puluhan ribu para cerpenis dunia.

TAMAT.

*Tasikmalaya ,Indonesiana.Tempo.co(02/03/2015).

 (Asep Rizal).           

Ikuti tulisan menarik Asep Rizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu