x

Iklan

Ipul Gassing

Pemilik blog daenggassing.com yang senang menulis apa saja. Penikmat pantai yang hobi memotret dan rajin menggambar
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Balla Lompoa, Sisa Kejayaan Kerajaan Gowa

Kerajaan Gowa pernah menjadi salah satu kerajaan besar di Nusantara. Sayang, tidak banyak peninggalan yang bisa bercerita tentang kebesaran kerajaan ini

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kerajaan Gowa pernah menjadi kerajaan besar yang makmur dan berkuasa penuh di Nusantara sekira abad ke 16 sampai abad ke 17. Kerajaan ini tumbuh pesat sejak Raja Gowa IX Karaeng Tumapa’risi’ Kallonna Daeng Matanro (1510- 1546) memindahkan pusat kerajaan Gowa dari bukit ke delta sungai Jeneberang.

Keputusannya berbuah manis karena sejak itu kerajaan Gowa tumbuh menjadi salah satu pusat perdagangan terbesar di Nusantara. Para pedagang asing memilih berlabuh dan berdagang di kerajaan Gowa setelah Malaka atuh ke tangan Portugis di tahun 1511. Kejatuhan Malaka ke tangan Portugis juga berarti kejatuhan sebuah pusat perdagangan yang selama ini menjadi pusat perdagangan paling ramai di Asia Tenggara. Perlahan kerajaan Gowa mulai tumbuh menjadi kerajaan besar dan maju.

Perkembangan yang pesat dari Kerajaan Gowa serta merta menarik perhatian orang Eropa yang tidak hanya datang untuk berdagang, tapi juga datang dengan nafsu menguasai yang besar. Di antaranya adalah orang-orang Belanda yang ingin menguasai jalur perdagangan dengan memanfaatkan kuasa dagangnya yang terkenal; VOC.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Usaha Belanda lewat VOC untuk memonopoli tidak serta merta berhasil. Mereka butuh ratusan tahun sampai akhirnya kerajaan Gowa di bawah pemerintahan Raja Gowa ke XVI Sultan Hasanuddin menyerah lewat perjanjian Bongayya tanggal 18 November 1667. Sejak saat itu kerajaan Gowa mulai mengalami kemunduran yang berarti.

Kemunduran pertama adalah ketika Sultan Hasanuddin memilih menyingkir meninggalkan area Benteng Somba Opu yang sekaligus membuat area ini perlahan-lahan mulai terbengkalai. Dari pusat perdagangan yang ramai dan metropolis menjadi benteng yang terlupakan dan baru ditemukan bekas-bekasnya beratus-ratus tahun kemudian.

Sisa peninggalan lain dari Kerajaan Gowa yang masih bisa dilihat sampai hari ini adalah istana Balla Lompoa yang terletak di pusat kota Sungguminasa, Kabupaten Gowa. Istana ini sebenarnya dibangun ketika masa kerajaan Gowa sudah memudar, tepatnya pada tahun 1936 oleh Raja Gowa ke-35 I Mangimangi Daeng Matutu Karaeng Bonto Nompo Sultan Muhammad Tahur Muhibuddin Tuminanga ri Sungguminasa.

Bangunan istana ini seperti umumnya bangunan khas rumah suku Bugis Makassar yang berbentuk rumah panggung yang didominasi kayu. Bangunan ini terletak di kompleks raja Gowa dengan halaman yang luas. Dulu halaman depannya dimanfaatkan warga untuk berolahraga di pagi dan sore hari, tapi sejak tahun 2007 lokasi tersebut ditutup untuk umum. Sebagai gantinya bekas lapangan olahraga itu beton dan pelataran untuk acara-acara tertentu.

Di samping istana Balla Lompoa yang sekarang sudah dialihfungsikan menjadi museum berdiri satu lagi bangunan besar yang bentuknya sama dengan Balla Lompoa. Namanya istana Tamalate, bangunan yang dibangun tahun 2007 ini difungsikan sebagai bangunan serba guna untuk beragam acara, baik acara pemerintahan maupun pernikahan.

Istana Balla Lompoa sendiri sempat mengalami renovasi, bangunannya ditinggikan agar sejajar dengan bangunan baru yang megah di sampingnya. Balla Lompoa yang dalam bahasa Makassar berarti rumah besar ini sekarang diisi oleh artefak dan benda-benda keramat kerajaan mulai dari kereta, panji kerajaan, silsilah kerajaan sampai senjata para raja dan bangsawan kerajaan Gowa.

Istana yang ramai dikunjungi wisatawan di akhir pekan ini sayangnya tidak bisa bercerita banyak tentang kebesaran kerajaan Gowa di abad 16. Istana ini tidak punya catatan yang mampu membuat pengunjung meresapi besarnya kerajaan Gowa kala itu. Museum hanya diisi sedikit benda-benda yang tidak mampu membuat pengunjung berdecak kagum.

Sayang sekali, padahal harusnya istana ini bisa menjadi pintu bagi kita meresapi besarnya kerajaan Gowa kala itu. Tapi buat Anda yang ingin tahu sepintas tentang kerajaan Gowa sambil berfoto dengan busana khas para raja dan bangsawan kerajaan Gowa, Balla Lompoa bolehlah jadi pilihan. 

Ikuti tulisan menarik Ipul Gassing lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler