x

Iklan

febry simeon

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Pemberdayaan Potensi UKM Papua

Seminar dan klinik bisnis yang digelar Kadin Bidang Perbankan dan Finansial bertujjan menyeleksi, mendampingi, dan memodali UKM potensial di Papua

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Papua dikenal secara nasional sebagai daerah yang sangat kaya dalam sumber daya mineral dan sumber daya hayati. Namun, kekayaan alam serta potensi bisnis yang dimiliki belum membawa pengaruh besar pada level kesejahteraan masyarakatnya.

Untuk itulah Kadin Indonesia menilai penting untuk mulai menggerakkan ekonomi Papua melaui pemberdayaan ekonomi masyarakat. Usaha kecil dan menengah (UKM) potensial dapat dijadikan motor penggeraknya. Namun ada kendala dalam menggerakkan ekonomi masyarakat lokal.

Asisten I Gubernur Papua Doren Wakerkwa menilai kendala tersebut terletak pada persoalan adat-istiadat dan mentalitas. Usahawan Papua, menurutnya, sulit berkembang dan berdikari lantaran belum memiliki mental enterpreneurship.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Orang Papua terlalu baik dan masih kuat berpegang pada budaya lokal. Baru punya modal usaha sedikit, datang keluar minta bantuan untuk orangtua yang sakit, anak mau kuliah, atau tetangga yang meninggal. Akhirnya modal habis sebelum usaha berkembang," terang Wakerkwa dalam seminar "Pengembangan Usahawan dan Potensi Daerah yang Berorientasi Ekspor di Jayapura, Papua, Kamis(16/4/2015).

Seminar tersebut diselenggarakan oleh Kadin Indonesia, bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan dan Kadin Provinsi Papua.

Kendala pengembangan usaha lokal dalam pandangan Kadin adalah dalam hal permodalan, Wakil Ketua Kadin Bidang Perbankan dan Finansial Rosan Perkasa Roeslani menilai peluang usaha di Papua sangat terbuka.

"Masalahnya, usaha yang dirintis belum bankable untuk mendapatkan bantuan modal dari pihak bank. Karena itulah pengusaha lokal, khususnya UKM masih sulit berkembang.

Untuk itulah Kadin berinisiatif menggelar seminar dan klinik bisnis. Rosan menerangkan, seminar ini tidak hanya bertujuan untuk mengarahkan para pelaku bisnis pemula maupun UKM. Kegiatan ini akan dilanjutkan peninjauan langsung ke lokasi usaha, penyaluran bantuan modal dengan skema yang ringan dan mudah, serta pendampingan kewirausahaan.

"Pasar nasional masih terbuka luas dan Papua perlu menggembangkan potensi unggulan lokal, terutama bidang agrobisnis dan produk kreatif khas daerah. Dengan modal yang memadai, usaha rintisan ini bahkan bisa berbicara melampaui market lokal dengan menjajagi potensi impor," ulas Rosan.

Sementara itu, Ketua Komite Tetap Modal Ventura dan Pembiayaan Alternatif Kadin Indonesia, Safari Aziz memaparkan pentingkan masyarakat Papua untuk tidak lagi mengandalkan kekayaan tambang semata.

"Produk hutan, kekayaan laut, dan potensi lainnya masih banyak yang belum digarap. Karena itu, penting artinya pendampingan, sebab visi dan spirit enterpreneurship bisa dibentuk dan diarahkan untuk melirik semua peluang yang ada," ulas Azis.

Hadir dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang UKM dan Asosiasi Kadin Indonesia, Tata Wahyudin. Dijelaskan Tata, Kadin menyertakan PT Palapa Nusantara Mandiri, perusahaan yang didirikan Kadin, dalam lawatan ke Papua. Perusahaan inilah yang akan memberikan bantuan modal kepada usaha-usaha yang belum bankable untuk mendapatkan pinjaman modal.

"Bantuan diberikan kepada usaha-usaha yang dinilai potensial untuk berkembang tapi sulit mendapatkan bantuan modal melalui bank. Setelah dinilai bankable barulah UKM tersebut dibiarkan mandiri dan menggunakan modal dari bank untuk melakukan pengembangan usaha," papar Tata.

Ikuti tulisan menarik febry simeon lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu