x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Secangkir Kopi untuk Menulis

Begitu pentingkah kopi bagi penulis, komposer, maupun filosof untuk membangkitkan energi kreatif mereka? “Banyak orang mengklaim kopi menginspirasi mereka,” tutur Balzac, “tapi, orang tahu, kopi hanya membuat orang yang membosankan makin membosankan."

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

“Coffee is a language in itself.”

--Jackie Chan (Aktor, 1954-....)

 

Honoré de Balzac bertahun-tahun menjalani ‘ritual’ seperti ini: Ia makan malam pukul 6 sore, lalu pergi tidur. Pada pukul 1 dinihari, penulis Prancis abad ke-19 ini bangun dan duduk menghadap meja kerjanya untuk menulis hingga tujuh jam lamanya. Pukul 8 pagi, ia tidur sebentar selama 90 menit; lalu ia menulis lagi hingga pukul 4 sore. Sepanjang ia bekerja, ia ditemani bercangkir-cangkir kopi hitam. Mungkin ia menghabiskan 50 cangkir per hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beethoven menjalani sarapan pagi dengan ditemani kopi, yang ia seduh sendiri dengan sangat berhati-hati—ia memastikan bahwa harus ada 60 biji kopi per cangkir, dan seringkali menghitungnya satu per satu. Søren Kierkegaard, filosof Denmark, punya cara yang aneh dalam membuat kopi. Ia menuangkan gula ke dalam cangkir hingga menumpuk, kemudian ia masukkan cairan kopi hitam yang perlahan-lahan melarutkan piramida gula. Ia kemudian mengaduk campuran gula dan kopi dan meneguknya.

Begitu pentingkah kopi bagi penulis, komposer, maupun filosof untuk membangkitkan energi kreatif mereka? “Banyak orang mengklaim bahwa kopi menginspirasi mereka,” tutur Balzac, “tapi, seperti setiap orang tahu, kopi hanya membuat orang yang membosankan jadi semakin membosankan.” Balzac kelihatannya berkelakar, atau ini sekedar meledek diri sendiri?

Entah bercanda atau tidak Balzac, tapi kenyataannya kopi selalu menemani dirinya. Bahkan, kabaranya, ia menderita kram perut, kejang wajah, pusing kepala, hingga tekanan darah naik, dan akhirnya mengalami gagal jantung di usia 51 tahun. Entah, apakah Voltaire mengalami gangguan seperti Balzac, sebab Voltaire minum kopi juga terlampau banyak setiap hari: 30-40 cangkir, dicampur dengan cokelat.

Mengapa kopi begitu menggoda? “Aromanya sangat menyenangkan,” begitu kata Jean Jacques Rousseau, penulis dan filosof yang pikirannya memengaruhi Revolusi Prancis. “Ketika mereka memanggang kopi dekat rumah saya, saya membuka pintu dan jendela agar aromanya masuk.” Boleh jadi, ransangan aroma itu menggerakkan saraf-saraf otaknya untuk mulai bekerja dengan bersemangat.

Sebuah studi yang dipublikasikan National Writer’s Association di AS pada 2013 menyebutkan bahwa semua penyair dan penulis minum kopi untuk merangsang pikiran mereka. Mungkin karena kopi lebih dari sekedar minuman. Mungkin minum kopi adalah sebuah peristiwa.

Dan seperti yang dilaporkan majalah Popular Science, kopi dirujuk sebagai salah satu minuman paling sehat—tentu saja bila kita tidak meminumnya seperti Balzac dan Voltaire melakukannya. Kopi, menurut Popular Science, memperbaiki fungsi otak, membantu membakar lemak, menurunkan risiko terpapar Alzheimer dan Parkinson, mungkin bagus untuk liver, serta mengandung nutrisi dan antioksidan.

Sebagian orang yang pekerjaannya menulis menempatkan kopi sebagai teman yang meningkatkan kemampuan berkonsentrasi, mendongkrak kinerja motorik dan kognitif, dan membuat terjaga—yang terakhir tak selalu (sebagian orang minum kopi, tapi tetap mengantuk dan segera tertidur). Sebagian lainnya merasa lebih percaya diri.

Dengan sederet sisi baik kopi tersebut, apakah kopi itu baik bagi penulis? Dalam tulisannya, Why Coffee and Writing Go Hand in Hand, Derwood Talbot menulis seperti ini: “Menulis dianggap oleh banyak orang sebagai tugas sulit dan menakutkan, tetapi efek energizing kafein dalam kopi membantu mengatasi hal ini sekurang-kurangnya saat-saat awal menghadapi rintangan, yakni halaman kosong. Penulis tahu bahwa kadang-kadang bagian paling sukar dalam menulis ialah memulainya, tapi begitu kopi menyuntikkan bahan bakar, proses kognitif dan imajinasimu akan mengalir....”

Tak semua orang setuju kopi bermanfaat bagi manusia. “Kopi sangat berbahaya bagi kesehatan. Tidakkah Anda tahu bagaimana Shakespeare mati? Karena minum kopi. Mengapa Revolusi Prancis meletus? Gara-gara kopi. Jatuhnya Dinasti Han? Lantaran kopi. Kopi membikin orang pusing, pusing yang tidak perlu. Jadi, ini ancaman. Tidak ada penjelasan lain.”

Anda setuju? Baik, yang terakhir tadi ucapan penjual minuman berenergi. ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler