x

Iklan

Ipul Gassing

Pemilik blog daenggassing.com yang senang menulis apa saja. Penikmat pantai yang hobi memotret dan rajin menggambar
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Samalona, Surga Kecil di Luar Makassar

Samalona jadi salah satu pulau yang paling sering dikunjungi wisatawan. Keindahannya memang mengagumkan, apalagi karena jaraknya yang tidak seberapa jauh dari kota Makassar

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Matahari pagi tidak terlalu menyengat, tertutup mendung tipis di atas sana. Sehari sebelumnya hujan mengguyur kota Makassar dari siang sampai malam. Kami yang sudah berencana menyeberang ke Samalona agak kuatir. Beruntung, selepas subuh matahari mulai mengintip meski tidak terlalu cerah. Jam 9 lewat, akhirnya teman-teman yang akan sama-sama menyeberang ke Samalona sudah berkumpul. Karena jumlah kami 25 orang, kami harus menyewa 3 kapal untuk menyeberang.

Penyeberangan ke Samalona memang tidak ada yang reguler. Untuk satu kali menyeberang kita harus menyewa kapal bermotor yang bisa memuat maksimal 9 sampai 10 orang tergantung berat badan. Satu kapal mematok harga Rp. 400.000,-, sebenarnya harga normalnya Rp. 450.000,- tapi karena salah satu pemilik kapal adalah langganan jadi kami dapat diskon Rp. 50.000,-

Perjalanan ke Samalona ditempuh selama 30 menit. Kapal kami diombang-ambingkan ombak yang agak kencang. Mungkin karena cuaca yang mendung. Sesekali perahu terangkat ke atas lalu terhempas ke bawah dengan agak keras. Lumayan membuat tegang, perutpun rasanya seperti dikocok-kocok.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak lama berselang pulau kecil yang indah itu mulai terlihat. Perahu yang kami tumpangi mulai merapat dengan pelan ke dermaga terapung. Dermaga ini sepertinya baru dibuat, terakhir ke Samalona seingat saya dermaga ini belum ada. Kami berpindah dari kapal ke dermaga yang terus bergerak karena arus laut itu. Sedikit kerepotan apalagi karena barang bawaan yang lumayan banyak.

Dari dermaga pemandangan menawan sudah terlihat jelas. Pasir putih dengan air laut kebiruan yang jernih seperti menyambut kami. Puluhan orang yang sudah lebih dulu datang bercengkerama di sekitar bibir pantai pulau Samalona. Kami merapat ke daratan dulu, mencari balai-balai tempat menaruh barang bawaan.

Beberapa penduduk lokal mendatangi kami, menawarkan balai-balai yang berada di bawah pohon. Sekadar tempat berteduh dan menaruh barang. Satu petak balai-balai ukuran 1.5 x 2m dihargai Rp. 50.000,-. Karena jumlah kami yang banyak, kami mengambil 4 petak. Cukuplah untuk menaruh barang dan duduk bersantai.

Ada 7 kepala keluarga yang berdiam di pulau Samalona. Nama-nama mereka terpasang di sebuah papan yang digantungkan di dermaga. Ketujuh orang inilah yang kemudian turun temurun beranak pinak di pulau Samalona. Mereka juga yang mengelola pulau itu sebagai tempat wisata bagi para pendatang. Selain menyediakan balai-balai kecil untuk disewakan, mereka juga menyediakan rumah untuk pengunjung yang ingin bermalam.

Satu rumah dihargai antara Rp. 350.000,- sampai Rp. 1.000.000,- per malam tergantung ukuran dan fasilitas. Selain itu penduduk lokal juga menyediakan snorkle, mask dan fin untuk dipakai para pengunjung. Harga sewanya bervariasi mulai Rp. 25.000,-

Datang ke Samalona memang tidak lengkap tanpa menikmati alam bawah lautnya. Beberapa penyelam, utamanya penyelam pemula memang menggunakan Samalona sebagai tempat untuk berlatih atau sekadar menikmati alam bawah laut. Untuk yang tidak bisa menyelam, sekadar snorkeling di Samalona sudah cukup untuk memuaskan hasrat.

Kalau sudah capek dan perut terasa lapar kita bisa memesan ubi goreng atau pisang goreng yang disediakan penduduk setempat. Segelas teh panas atau kopi panas bisa jadi teman untuk leyeh-leyeh di balai-balai di bawah pohon. Angin laut yang membuai perlahan pasti dengan cepat mendatangkan rasa kantuk. Singkatnya, berwisata ke Samalona memang bisa jadi pilihan utama untuk mereka yang ingin sejenak keluar dari rutinitas yang melelahkan.

Buat kami, Samalona adalah surga kecil yang berada tidak jauh dari kota Makassar yang mulai sumpek oleh hiruk-pikuk kota besar.

Ikuti tulisan menarik Ipul Gassing lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler