x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Berpikir dari Kepala Seekor Anjing

Sebuah peristiwa mungkin terlihat tidak menarik untuk dituturkan karena dianggap lumrah. Seringkali, itu lantaran kita menempatkannya sebagai peristiwa yang steril dari lingkugan, yang tak punya sejarah.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Suatu hari Cesar Millan dipanggil untuk mendamaikan Lynda Forman dan Sugar. Keduanya makhluk berbeda: yang pertama seorang ibu rumah tangga dan yang kedua anjing piaraannya. Si ibu mengeluh kerap dicakar oleh anjingnya sendiri, seolah orang asing. Si anjing sering membuat ulah, mengobrak-abrik perabot rumah. Walau si ibu mengaku menyayangi hewan itu, indera Cesar merasakan ada sesuatu yang kurang.

Maka, berlangsunglah percakapan antara Cesar dan si anjing. Lewat jurus tertentu, yang pendeknya mendisiplinkan perilaku si anjing, di hadapan Cesar hewan itu berubah jinak. Sepertinya, kepribadian Cesar hadir di situ. Sore harinya, lelaki yang memelihara puluhan ekor anjing itu mengajak Sugar berjalan-jalan. Menakjubkan, sepulang ke rumah ibu Lynda, Sugar menjadi hewan yang manis.

Apa yang dipikirkan seekor anjing ketika ia berhadapan dengan ibu Lynda? Dan Cesar?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kendati bukan buku ‘utuh’ seperti The Tippping Point, Blink!, maupun Outliers, Gladwell tetap menawarkan pesonanya. Kumpulan tulisan What the Dog Saw and Other Adventures menjadi pemandu kita dalam menelusuri jejak kepenulisan Gladwell, khususnya di The New Yorker. Di media ini, ia memperoleh kesempatan luas untuk mengeksplorasi cara berpikir dan bertuturnya.

Pengisahan tentang penciptaan saus tomat membukakan kenyataan betapa rumit relasi yang melahirkan sebotol saus tomat. Di dalamnya tersimpan sejarah pencarian kualitas, kepekaan akan cita rasa, perkara gengsi, pertarungan memperebutkan pasar, dan juga kisah tentang ambisi. Sejarahnya melebihi apa yang dikatakan Andrew F. Smith, penulis The History of Home-Made Anglo American Tomato Ketchup, bahwa “Sebagian penting sejarah peradaban kuliner bisa diceritakan lewat buah tomat.”

Sebuah peristiwa, atau suatu benda, mungkin terlihat tidak menarik untuk dituturkan karena dianggap jamak, lumrah. Seringkali, itu lantaran kita menempatkannya sebagai peristiwa atau benda yang steril dari lingkugan, yang tak punya sejarah, yang miskin relasi, yang luput dari konteks. Gladwell piawai membongkar apa yang tersimpan dalam ‘kotak hitam,’ menelusuri tali-temali peristiwa lain, pikiran, kekuatan, yang akhirnya membentuk apa yang tampak di permukaan.

Sebanyak 19 tulisan dalam What the Dog Saw dikelompokkan ke dalam tiga kategori. Yang pertama tentang orang-orang yang terobsesi, yang disebut Gladwell sebagai genius minor. Mereka bukan Einstein, Churchill, atau Mandela, tapi orang-orang seperti Ron Popeil, si pembuat oven Veg-O-Matic yang pantang menyerah hingga meraih sukses. Yang kedua, cara-cara berpikir yang salah: mengapa terdapat banyak tunawisma? Apakah mereka yang malas atau sistem yang salah? Yang ketiga fokus pada bagaimana kita membuat prediksi tentang orang: apakah mereka akan menjadi karyawan yang baik, mampukah mereka mencipta karya seni yang hebat, atau bakal menjadi pembunuh berantai?

What the Dog Saw, yang berkisah tentang kepiawaian Cesar bersahabat dengan anjing tadi, adalah salah satu tulisan yang memikat dalam buku ini—dan karena itu dijadikan judul sampul. Gladwell lagi-lagi menunjukkan cara lain dalam melihat suatu persoalan, dan tentu saja menarik membayangkan bagaimana seekor anjing berpikir tentang manusia atau membayangkan apa pikiran dan perasaan yang dialami John F. Kennedy Jr. ketika pesawat yang ia kemudikan meluncur tanpa kendali. Bahkan, untuk ‘merasakan’ apa yang dialami John, Gladwell menyewa pilot untuk menemaninya melakukan manuver yang hampir menyerupai manuveur John.

Esai-esai Gladwell, yang dalam istilah psikolog Steven Pinker dari Harvard University ditulis dari kacamata seorang little-know expert(ahli yang tahu serba sedikit), layak diakui sukses bila meminjam pengertian sukses menurut definisinya: mengajak pembaca berpikir ulang dan berpikir dengan cara berbeda. Karya Gladwell selalu ditunggu, barangkali karena Gladwell telah tumbuh menjadi sebuah merek. (sumber ilustrasi: jamaicaobserver.com) ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB