x

Iklan

Hari Gunawan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Tersesat, 14 Pendaki Indonesia Dievakuasi Menggunakan Helikopter di Bayern, Jerman

Tim pendaki yang beranggotakan 14 pelajar Indonesia terjebak badai salju di ketinggian 1800m dpl di Kederbichl, Bayern, Jerman

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pada Minggu malam 24 Mei 2015 sekitar pukul 20:30 GMT+1 operator pusat penerima Jerman (Leitstelle) mendapat panggilan darurat. Tim pendaki yang beranggotakan 14 pelajar Indonesia di Jerman ini awalnya berencana pada hari Minggu untuk mendaki dari danau Königssee (Bayern) menuju Watzmannhaus (sebuah tempat menginap/peristirahatan). Pelajar dari seluruh Jerman ini datang pada hari Sabtu.

Salju menghambat pendakian

Mereka menyempatkan diri beristirahat di Kühroint. Meskipun cuaca buruk dan kabut esok harinya mereka tetap bergerak menuju Waltzmannhaus. Setiba di atas Falzsteig, karena salju dan kabut mereka mulai kehilangan orientasi dan tersesat. Mereka bergerak menuju Kederbichl sampai dengan ketinggian 1.800 meter, di mana mereka tidak bisa lagi bergerak menembus salju.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dua helikopter dikerahkan

Basah kuyup dan tanpa orientasi, mereka melakukan panggilan darurat. Karena pada saat itu di wilayah Watzmannkar masih terdapat kabut yang tebal, disamping Bergwacht (palang merah Jerman untuk pegunungan) wilayah Ramsau dan skuad helikopter kepolisian, juga dikerahkan satuan tugas kepolisian Alpen Republik Austria (Alpine Einsatzgruppen). Tim palang merah dalam perjalanan bersama dengan beberapa petugas penyelamat di wilayah Falzalm dan Kühroint, sementara satuan helikopter mengirim dua helikopter, satu dilengkapi oleh kamera thermografik, dan satu lagi dengan tali pengangkat.

Cuaca yang membaik untuk terbang pada malam harinya

Tim pendaki tersebut mengirimkan sinyal cahaya (di wilayah Watzmannkar), yang mendapat perhatian tim penyelamat dan menghubungkan komunikasi diantara mereka. Karena cuaca pada malam itu terus membaik dan kabut telah menipis, tim pendaki tersebut dapat dengan cepat dilokasikan oleh helikopter.

Berkat kerja sama satuan helikopter dengan palang merah (Bergwachtrettern), tanpa kesulitan 14 pendaki yang berusia 23 sampai 25 tahun dan barang bawaan mereka tersebut dapat dievakuasi.

Aksi penyelamatan terbesar untuk Satuan Helikopter

Para anggota perkumpulan Alpen (Alpenvereinsmitglieder des DAV) Berchtesgaden yang kebetulan hadir di pondok mereka menyediakan teh hangat dan selimut untuk para pendaki yang kedinginan dan basah kuyup namun tidak cedera tersebut. Selanjutnya grup pendaki tersebut turun untuk menginap di sebuah pondok yang dikelola di Kührointalm untuk malam berikutnya.

"Pendakian dapat berakhir dengan menyedihkan"

Ekspedisi atau tour yang lebih jauh sangat tidak dianjurkan. Dengan aksi sembrono ini, pergi tanpa menginformasikan diri tentang kondisi medan terlebih dahulu dan tanpa perlengkapan yang memadai, pendakian ini dapat berakhir dengan peristiwa yang menyedihkan.

Satuan tim penyelamat menyimpulkan di tempat, bahwa para pendaki tersebut tidak memakai alas kaki yang cocok dan membawa ransel yang terlalu berat. Disamping kedua helikopter dari satuan kepolisian, dikerahkan juga dua pemandu gunung, 15 personil satuan palang merah (Bergwacht) Ramsau, dan dua dari palang merah Berchtesgaden.

Menurut pilot dari helikopter, aksi malam penyelamatan 14 orang ini adalah aksi penyelamatan terbesar dalam sejarah Satuan Helikopter Kepolisian Bayern.

(Salzburg24)

Ikuti tulisan menarik Hari Gunawan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB