Basic First Aid Training
Kecelakaan tidak memandang waktu, orang dan tempat. Bisa saja kecelakaan itu justru terjadi di Rumah Sakit dimana tersedia segala peralatan medis dan tenaga medis serta para medis. Insiden itu mungkin lebih banyak terjadi diluar kawasan perawatan atau di sekitar rumah sakit. Apabila terjadi insiden di area ini kepada siapa harus dimintakan pertanggung jawaban,
Kecelakaan mungkin saja terjadi ketika seseorang baru memasuki areal rumah sakit. Mungkin calon pasien terjatuh atau pingsan karena lemahnya kondisi tubuh sebelum sampai di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Siapa yang bisa menolong pasien sedangkan dokter dan perawat stand bye di bagian dalam Rumah Sakit. Pada situasi dan kondisi seperti inilah diperlukan peran petugas non medik seperti satpam, cleaning servis, dan tukang parkir dalam posisinya terdekat dengan korban.
Kecepatan pertolongan pertama kepada korban sangat menentukan keselamatan jiwa. Keterlambatan pertolongan akan membuat kondisi fatal. Oleh karena itu agar warga yang datang berobat ke institusi keesehatan mendapatkan pelayanan paripurna dan terhindar dari insiden yang tidak diinginkan maka perlu dilakukan pelatihan para pegawai non medis tersebut.
Pelatihan Basic Life Support diikuti Satpam, cleaning service, juru parkir, sopir dan pegawai lain yang terkait dengan pelayanan di rumah sakit. Tujuan kemampuan kegawat daruratan diberikan kepada pegawai non medis dimaksudkan untuk melakukan pertolongan pertama kepada pasien terutama kasus emergency sejak masuk melalui pagar dan di sekeliling areal rumah sakit.
Pelatihan Bimbingan Teknis Bantuan Hidup Dasar diikuti 40 orang personil Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bekasi terdiri dari 2 kelompok. Emergency Medical Training 911 (EMT 911) diberi kepercayaan untuk melatih para pegawai non medis selama 4 hari mulai tanggal 25 sampai 28 Mei 2015. Setelah memahami peran mereka terhadap kegawat daruratan di tempat bekerja kemudian pelatihan dilanjutkan dengan praktek dilapangan.
Tutor EMP 911 yang terdiri dari Bapak Rohmat Skep, Bang Alvis Syamsi dan Ns. Gianto secara bergiliran menjelaskan dan mempraktekkan Teknik Resusitasi Jantung Paru (RFP) , penanganan luka bakar, penanganan keracunanan, penanganan luka dan perdarahan, penanganan fraktur, teknik evakuasi & transportasi.
Diakhir pelatihan sebagai pamungkas dilakukan simulasi kegawat daruratan. Trainner menyusun skenario sebuah insiden tabrakan mobil. Simulasi digelar di depan gedung RSUD Kabupaten Bekasi. Terdapat beberapa korban pada kecelakaan. Peserta workshop basic life support dengan semangat penuh mempraktekkan ilmu yang baru saja mereka dapat. Ada peserta yang menolong korban terjepit di dalam mobil. Peserta lain melakukan pertolongan pertama kepada korban lainnya. Kerja sama tim sangat diperlukan agar evakuasi dapat dilaksanakan sesuai dengan kaedah Basic First Aid.
Kepala Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi Dr, Sumarti M,Kes tampak puas ketika menyaksikan simulasi kegawat daruratan. Ketika menyampaikan sambutan pada acara penutupan pelatihan Dr Sumarti yang baru bertugas 5 bulan memimpin manajemen Rumah Sakit menyambut baik pelatihan ini. Beliau menyatakan bahwa pelatihan untuk pegawai non medis merupakan bagian terpenting untuk memenuhi persyaratan Akreditasi Rumah Sakit.
Mata Karumkit tampak berbinar binar ketika mendeskripsikan situasi dan kondisi RSUD Kabupaten Bekasi. “ banyak hal yang perlu kita lakukan bersama untuk membenahi rumah sakit ini” Penguasaan medan atau mapping problem sangat dikuasai oleh Dr Sumarti, tinggal bagaimana secara bertahap satu persatu benang kusut harus diurai.
Pihak Emergency Medical Training 911 yang diwakili oleh Kombes Pol (p) H Thamrin Dahlan SKM, M.Si menyampaikan ucapan terima kasih kepada manajemen RSUD Kab. Bekasi yang telah mempercayakan pelatihan. EMT 911 telah memberikan pelatihan yang terbaik melalui instruktur terlatih dan berpengalaman baik yang berlatar belakang tugas di PMI dan Emergency Rumah Sakit.
Salam salaman
TD
Ikuti tulisan menarik Thamrin Dahlan lainnya di sini.