x

Wartawan televisi merekam kolase foto Konferensi Asia Afrika 1955 di Musium Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat, 8 April 2015. Koleksi foto-foto dan semua peralatan serta perlengkapan dalam sejarah sejarah KAA 1955 bisa dilihat di ruang pamer sisi tim

Iklan

tajak pingkuk

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Aku, Apa yang Terindah Padaku

orang yang melihat apa yang indah padaku aka terpana

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Aku ingin mengisahkan kepada kalian tentang nasib seseorang,yang aku pikir bahwa ini adalah kisah yang sangat menyentuh.Sudikah kalian menyimak kisahku ini.

Lalu lewat media mana aku akan menyampaikan kisah ini.Lewat media televisi?Ya lewat media televisi.

Jika aku memilih media televisi untuk menyampaikan kisah ini,tentu aku akan menjadi pembawa acara disalah satu program stasion televisi.Tentu pula wajahku akan di make up sedemikian rupa agar lebih menarik.Ya agar terlihat lebih menarik.Tapi tanpa di make up pun wajahku sudah sangat menarik.Tapi itu adalah aturan jika mau masuk televisi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masuk televisi.......!!!!!!!Wah aku akan masuk televisi...........!!!!!!! Wajahku akan lebih dikenal banyak orang.Itu adalah mimpiku selama ini.Dan aku yakin banyak orang yang memimpikan untuk masuk televisi dan menjadi terkenal.Dan  tidak semua orang dapat mewujudkan mimpi itu jadi nyata.Tapi aku?,sebentar lagi mimpi itu akan menjadi nyata.Aku akan masuk tv, membawakan program acara dalam mengisahkan nasib seseorang.

Didalam sebuah ruangan,mungkin studio satu atau studio dua,tiga,empat,atau studio berapa sajalah,dan dilantai berapa sajalah.Terserah.Tapi,bukankah akan lebih baik di stodio utama dan dilantai utama juga milik stasion televisi swasta yang terkenal itu.Yang gedungnya sangat besar menjulang tinggi itu.Wajahku yang telah dimake up itu akan disorot oleh lampu terang.Dan juga dengan beberapa buah kamera, yang tentu saja akan dioperasikan oleh kameramen yang akan mengambil gambarku.Satu,dua,tiga.Siap, mulai.

Selamat pagi pemirsa,itu jika aku menyampaikannya dipagi hari.Dan jika siang aku akan menyapa pemirsa dengan selamat siang pemirsa.Selamat malam,selamat sore pemirsa.Berjumpa lagi dengan saya.Kali ini saya akan mengisahkan pada kalian tentang nasib seseorang.

Dalam menyampaikan kisah ini,aku akan berusaha membuat para pemirsa hanyut terbawa emosi.Ketika sang tokoh yang akan aku kisahkan ini tiba pada suasana sedih,maka mimik mukaku akan kubuat sedih.Dan jika memungkinkan akan aku titikkan sedikit air mata,agar para pemirsa lebih merasakan suasana kesedihan yang dialami sang tokoh.Dan tentunya harapanku adalah apresiasi pemirsa adalah bukan hanya sekedar merasakan kesedihan dan sedikit menitikkan air mata.Tapi aku akan mengharapkan lebih.Bahwa pemirsa akan menangis meraung-raung,meratap-ratap,mendengar bahwa sang tokoh merasakan kesedihan.

Dan ketika tiba pada kisah tentang kegembiraan yang dialami sang tokoh.Tentulah mimik wajahku dalam menyampaikan kisah ini akan aku buat ceria dan segar.Aku akan membuat pemirasa dapat juga merasakan kegembiraan yang dirasakan sang tokoh yang nasibnya aku kisahkan.Apakah aku juga perlu menyelipkan cekikikan tawa kecil sebagai pesan bahwa diriku pun juga merasakan kebahagiaan sitokoh.Dan tentulah bukan tawa cekikikan kecil yang kuharap kan dari afrisiasi pemirsa.Tentu lebih dari itu.Mungkin akan terbahak-bahak bebas,dan menggedur gedur meja,kursi,bahkan dinding.Bahwa para pemirsa sekalian sangat-sangat gembira sekali mendengar sang tokoh gembira.

Dan aku akan aku buat mimik muka ku setengah menggeram,pertanda bahwa aku marah.Ketika mengisahkan tokoh ini sedang dalam keadaan mendapat sesuatu yang tidak adil.Mungkin sedang di jahili orang.Akan aku sebut segala hal ihwal bagaimana perlakuan orang yang tidak adil itu kepada sang tokoh.Bahkan akan aku lukiskan perumpamaan seperti apa bentuk wajah orang itu.Sehingga akan memungkinkan para pemirsa mendapat gambaran bahwa orang yang berwajah seperti itu adalah yang telah menzalimi sang tokoh.

Tentang hal ini,apakah patut aku mengharap tanggapan kemarahan berlebih dari pemirsa sekalian.Bahwa ketika bertemu dengan orang yang ciri-cirinya mirip seperti yang aku gambarkan tadi.Tentang orang yang menjalimi sang tokoh.Kurasa tidak.Apalagi pemirsa sekalian sampai memukul orang tersebut.Sebenarnya aku hanya menggambarkan saja.Tentang persisnya aku pun juga tak tahu seperti apa rupa orang yang menzalimi sang tokoh.

Aku akan ditonton oleh banyak orang.Aku akan masuk televisi.Membawakan acara disalah satu program acara distasion televisi.Aku akan mengisahkan tentang nasib seseorang.Apakah saudara mau menyimaknya.Apakah saudara mau mendengarkan kisah ku ini.Tapi aku sangat tidaklah yakin kalian bisa menyimak kisahku ini.

Aku benar-benar tidak yakin kalian akan dapat menyimak kisahku ini.Sebab pikiran kalian bukan tertuju pada tutur kisahku.Kalian hanya akan terpesona oleh ketampanan wajahku.Tak satu kalimatpun yang dapat kalian perhatikan selain hanya keterpanaan pada ketampananku.

 

Tentang ketampananku,masih kalian ingat kah tentang kisah dimasa lalu.Tentang isteri isteri para pejabat isatana ketika mereka masing masing sedang mengupas buah dengan pisau.Lalu manusia yang ketampanannya sangat melegenda,nabi Yusuf lewat didepan mereka.Dan tangan para isteri pejabat itu berdarah teriris pisau tanpa mereka sadari.Itu karena mereka terpesona oleh ketampanan Yusuf.

Lalubagai mana dengan aku,si calon legenda manusia tertampan diabad ini.Yang jika aku masuk tv,cuap-cuap mengisahkan tentang nasib seseorang.Para wanita,bisa itu ibu-ibu,janda,gadis remaja.Ketika ditangan mereka terpegang pisau,mungkin untuk mengupas bawang.Seketika teriris tak terasa jari jemari mereka,karena terpesona oleh ketampanan ku yang muncul dilayar televisi mereka.

Dan karena ketampananku juga,mungkin membuat pasangan mereka,mungkin suami dari ibu-ibu itu,atau pun juga pacar,tunangan,calon suami.Mereka akan merasa minder dan mungkin juga akan merasa cemburu,karena kekasih-kekash mereka,perhatiannya akan tertuju pada wajah ku yang tampan.

Semua wanita jika dulu ditanya siapakah manusia paling tampan.Mereka pasti akan menjawab adalah suaminya,kekasihnya.Tapi setelah kemunculanku ditelevisi nanti,tanyakan saja pada para wanita itu siapakah manusa paling tampan.Tentunya mereka akan menunjuk kepada wajahku yang terpampang dilayar kaca.Bahwa akulah manusia yang paling tampan.Bagai mana dengan suaminya,kekasihnya.Ah mereka lewat.Kalau masih ada yang lebih tampan,kekasih lama akan aku lepas.Itulah kenyataannya jika aku mengisahkan nasib seseorang dengan menggunakan media televisi.

 

Karena berbagai pertimbangan,aku mengurungkan niatku untuk masuk televisi.Dan berarti juga bahwa tidak ada kisah nasib seseorang yang dapat kalian simak ditelivisi.Lagian juga aku takut juga karena ketampananku ini yang membuat wanita terpesona,akan mencelakakan diriku.Mungkin juga akan terjadi kekerasan dari para lelaki yang merasa cemburu.

Lalu bagai mana pula aku bisa menyampaikan kisah nasib seseorang ini yang aku pikir sangat menyentuh untuk disimak.Agar  wajahku tidak bisa kalian lihat.Bagai mana kalau lewat radio.Ya lewat radio.Aku bisa mengisahkannya lewat radio.Dan tentunya ketika aku mengudara aku akan menyapa kalian sebagai pendengar yang budiman.Wahai pendengar yang budiman,berjumpa lagi dengan saya diudara.........bla....bla......

Sebagai penyiar pada sebuah stasion radio,yang disorot untuk disiarkan adalah suaraku saja.Maka oleh sebab itu kalian semua akan lebih konsentrasi menyimak kisahku ini.Para ibu-ibu takkan perlu takut lagi jika tangannya harus teriris bawang.Para lelaki pun tentu tak perlu cemas lagi pada pasangan mereka yang jadi terpesona ketampananku.Karena lewat radio aku mengisahkannya,hanya suaraku saja yang terdengar dipesawat radio kalian.Bukan wajahku.Wajahku,tubuhku,keseluruhan yang menjadi anggota badanku yang mendukung ketampananku.Tetap,tetap saja ia diruang ini.Diruang stodio.

Tapi tunggu,tunggu dulu tentang rencana ini.Tentang rencana mengisahkan nasib seseorang lewat media radio.Aku jadi teringat sesuatu.Ini tentang suaraku.Ketika itu,ketika aku disebuah ruangan tertutup.Apakah itu ruang tidur kamarku.Atau apa sajalah.Yang penting tertutup .Hanya suara ku saja yang terdengar diluar.Ketika itu aku marah-marah,mengumpat-umpat tak karuan.Entah kenapa,aku tak tahu.Mungkin karena aku sedang mencari barangku.Tapi tak ketemu.Aku lupa meletakkannya.Ini salahku sendiri.Aku memaki-maki diriku sendiri.Sekeras-kerasnya.

Dan ketika tak sengaja aku melirik keluar lewat celah lobang dinding.Aku melihat diluar sana,banyak orang-orang berkerumun,berkompol.Bukan saja ratusan.Tapi ribuan.Tak sampai sejuta.Karena jika dijumlah penduduk kotaku ditambah dengan orang yang datang dan pergi selama satu minggu.Takkan mencukupi sejuta.

Mereka semua diam,seakan-akan mereka menunggu sebuah suara.Dimana nama mereka  dipanggil.Aku penasaran.Lalu aku bertanya pada orang yang lewat didepan ruang yang mungkin itu adalah kamar tidurku.Apa yang terjadi?Sehingga menyebabkan mereka berkompol diluar sana.Apa yang mereka tunggu.Atau apa yang mereka sakskan.

 

Tahukah kamu,kenapa mereka berkompol dihalaman.Tadi,semenjak awal kamu marah-marah tadi.Mereka mulai berkompol.Mereka mendengarkan suaramu.Kata mereka suaramu terlalu merdu untuk didengar.Sangat lah indah.Bahkan ketika engkau sedang marah sekalipun.Apalah lagi ketika engkau mengucapkan kata-kata yang indah.atau jiga mungkin bernyanyi.Sudikah engkau untuk bernyanyi.Tak seorang pun yang lewat selain untuk singgah ketika mereka mendengar suaramu.

 

Mengisahkan tentang nasib seseorang lewat media radio?..............Suaraku sangat indah.Bahkan ketika sedang marah sekalipun.Tetap indah.Ribua orang berkompol hanya untuk sekedar mendengar suaraku.Apalah lagi jika suaraku terdengar dimana-mana.Lewat pesawat radio mereka.Mengisahkan tentag nasib seseorang.Apalah yang akan terjadi.

Dirumah-rumah,Suami isteri,anak-anak.Mereka saling berebut pesawat radio.Hanya sekedar untuk mendengarkan indahnya suaraku.Lewat pengeras suaraku akan diperdengarkan keseluruh kota.Lalu suaraku juga akan direkam dan diedar keseluruh penjuru dunia.Apa yang akan terjadi dengan dunia ini,jika seluruh penduduknya menyukai indahnya suaraku.Seluruh aktivitas akan terhenti.Mereka semua terlena oleh indahnya suaraku.Seluruh penjuru bimi memutar ulang rekam suaraku.

 

Itulah yang akan terjadi jika aku mengisahkan tentang nasib seseorang lewat media radio.Lalu lewat mana lagi aku akan mengisahkan nasib seseorang yang kuanggap sangat menyentuh ini.Lewat sebuah tulisan.Lalu selebarannya aku bagi pada kalian.Tapi aku bukan lah seorang penulis yang baik.Bahkan untuk menulis sebaris kalimat sekalipun,aku harus memikirkannya berjam-jam,berhari-hari,berminggu-minggu,berbulan-bulan,atau juga sampai bertahun-tahun.Apalagi untuk sebuah hasil tulis keseluruhan kisah yang sangat utuh.Tapi jika aku akan mulai menuliskannya,apakah kalian akan mau membacanya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik tajak pingkuk lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB