x

(Ki-ka) Personil 2NE1 grup hip hop wanita asal Korea, Lee Chaerin (CL), Sandara Park (Dara), Gong Minji (Minzy) dan Park Bom Lee (Bom) saat berpose sebelum konser 2NE1 di Mata Elang International Stadium, Jakarta, (8/6). Konser pertama kalinya di Ind

Iklan

Adib Rifqi Setiawan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

2NE1TV

Melihat sisi manusiawi personil 2NE1 dalam 2NE1TV

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Salah satu video favorit saya di YouTube adalah 2NE1TV, salah satu acara dari 2NE1. Tayangannya biasa-biasa saja sebenarnya, cuma saya memang kesengsem dengan 2NE1, terutama Park Bom, saya jadi gemar menonton video tersebut. 2NE1TV menayangkan aktivitas keseharian personil 2NE1. Tidak bisa disangkal bahwa acara tersebut tentu sudah didesain agar kelihatan seperti aktivitas keseharian personil 2NE1, alias bukan mutlak menampilkan aktivitas sehari-hari ala jepretan Paparazzi. Hanya saja memang desain acaranya nyaris memperlihatkan aktivitas sehari-hari personil 2NE1 seperti manusia pada umumnya. Seperti Park Bom yang ngumpet-ngumpet menghabiskan sisa makanan, Dara yang usil pada teman-temannya ketika di dalam pesawat, saat-saat mereka di-make up sebelum tampil di panggung, dsb dst.

Saya cukup intens mengikuti perjalanan 2NE1 sejak mulai menggemarinya girl group dengan lagu perdana “mandiri” Fire ini. Musik video, performance ketika konser, sebagai pengisi acara, latihan, hingga aktivitas keseharian yang ditampilkan dalam 2NE1TV, serta seluruh beritanya dalam media lokal dan interlokal. Belakangan khusus Park Bom dan Sandara Park ada juga Double Park TV. Ketika menyaksikan musik video, saya melihat garapan yang serius dan telaten dibuat. Performance ketika konser menampilkan kebolehan 2NE1 beserta manajemen dalam meramu sajian panggung yang bagus. Agak beda dengan Girls Generation yang konsernya nyaris sama saja dengan musik video, 2NE1 ketika konser menampilkan komposisi musik yang berbeda dengan musik video (diaransemen menjadi rock, jazz, misalnya) serta unjuk penampilan yang biasanya tak terduga (muncul di tengah kerumunan penonton misalnya). 2NE1 biasa diduga bakal unjuk penampilan tak terduga ketika konser.

Baik ketika menyaksikan musik video atau performance mereka di atas panggung, seakan saya melihat 2NE1 sebagai idola. Sebagai sosok yang dikagumi yang menjadi pusat orientasi (cita-cita). Melihat mereka sebagai sosok bintang yang memiliki aura pawang: tak perlu berbuat banyak pada pengagum, cukup hadir di tengah pengagum, sudah membahagiakan. Apalagi sampai memberikan “sesuatu”, semisal Dara yang suka menembak penonton laki-laki untuk diciumnya di atas panggung ketika menyanyikan lagu Kiss.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, semua kebintangan personil 2NE1, tampak sirna ketika saya melihat 2NE1TV. Kekaguman masih ada memang, cuma dalam 2NE1TV, saya menyaksiskan keculunan mereka. Park Bom yang marah-marah ketika jagungnya diambil Dara misalnya, atau CL yang kesal ketika tiga peer-nya tampak kurang bersemangat ketika hendak manggung. Minzy dengan keisengannya mengacak-acak kamar tidur Dara dan Bom. Park Bom yang suka makan sebelum tidur dan langsung ke dapur ketika terjaga. Semuanya bisa disaksikan dalam 2NE1TV yang tayangannya sudah diambil pada 2000-2011.

Menyaksikan 2NE1TV membawa saya pada kekaguman yang wajar. Sosok yang saya kagumi adalah manusia juga, hanya saja mereka memang memiliki bakat yang digarap oleh sekelompok orang yang tepat, sehingga bakat mereka bisa dijual. Tak hanya itu, setelah bakat sukses dijual dan memberikan panggung kebintangan untuk mereka, aktivitas keseharian mereka pun layak jual. Selain mendapatkan untung lebih, setidaknya keputusan manajemen membuat tayangan 2NE1TV dan juga Double Park TV membuat penggemar bisa melihat sosok yang mereka kagumi sebagai manusia.

Sayang hal seperti ini jarang dilakukan sebagian besar penulis dalam menuliskan sosok tertentu yang memiliki nama besar. Belum pernah saya saksikan, misalnya, Mbah Hasyim Asy’ari dan Mbah Ahmad Dahlan, yang satu pesantren ketika nyantri, dituliskan keakrabannya dalam keseharian mereka, joinan sabun pada waktu mandi misalnya. Memang tidak penting, tapi hal-hal remeh temeh biasanya lebih menarik bagi saya. Syekh Ja’far yang menulis buku Al-Barjanji, pun sempat melukiskan keseharian Gusti Kanjeng Muhammad sebagai manusia, yang tampak remeh temeh. Jane Wilde, mantan istri Stephen Hawking, malah menulis satu buku khusus mengenai kebersamaannya dengan Hawking mantan suaminya itu. Di dalamnya diulas cerita biasa layaknya pasangan dua sejoli, tapi menjadi menarik lantaran melibatkan Hawking yang telah menjadi fisikawan fenomenal abad ini.

 

B.Sb.Pa.100936.260615.23:13

 

Ikuti tulisan menarik Adib Rifqi Setiawan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler