x

Iklan

Mahendra Ibn Muhammad Adam

Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja - FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Sepuluh Tips: Saya Yakin Indonesiana Bisa Rame

Saya merasa yakin adanya simbiosis mutualisme. Salah satunya saya beruntung opini saya diapresiasi tim admin. Bagaimana dengan kamu?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Indonesiana emang bukan home saya, yang mana saya bisa menginap setelah lelah bekerja, yang mana saya bisa bercengkerama bersama teman-teman, yang mana saya bisa membersihkan diri, yang mana saya bisa menikmati membaca buku, yang mana saya bisa membuang hajat, yang mana saya bisa makan dan minum, yang mana saya mendapat inspirasi dan seterusnya. Namun ini home memberi saya keuntungan dalam menuangkan opini dan membaca opini para penulis (reporter, komentator dan seterusnya). Saya merasa yakin adanya simbiosis mutualisme. Salah satunya saya beruntung opini saya diapresiasi tim admin. Bagaimana dengan kamu? Saya yakin kamu merasakan hal yang sama.

Ini home sejak awal saya bergabung kok gak rame ya? Saya menulis ini sambil senyum, karena saya merasa bahwa saya di sini sekadar menuangkan opini tapi tidak peduli dengan opini teman-teman indonesianer (istilah saya kalo boleh untuk anggota Indonesiana). Selain itu juga karena ada penulis dari tetangga sebelah yang baru bergabung ke indonesiana. Saya tak ingin sebut namanya, saya gunakan inisial aja, GA yang menulis Indonesiana Bukan Kompasiana.

Saya ingin singkat saja, kalau banyak mungkin tidak terserap pesan dalam tulisan saya ini. Berikut tips menurut saya agar indonesiana rame. Yuk simak, bagi yang ngerasa indonesianer (kayaknya panjang banget indonesianer, saya singkat ya kalo boleh I’er aja).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertama. I’er harus membaca artikel I’er yang lain. Itulah cara insan yang mulia menghormati insan mulia yang lain.

Kedua. I’er harus meninggalkan komentar di kolom. Sayangnya untuk nge-like kok gak bisa ya. Jadi jumlah like-nya tetap 0 (nol). Tolong dunk admin!

Ketiga. Meski di Indoenesiana ini tidak banyak promosi lomba menulis, bukan berarti indonesiana gak laku. Buktinya banyak juga pembaca Indonesiana ini dan sejumlah iklan suatu produk. Setiap situs jurnalisme warga (citizen journalism) punya keunikan tersendiri. Keunikan itu di antaranya terbangun oleh penulis yang mengupload tulisannya. Jujur aja ya saya tertarik dengan tulisan Dian Basuki karena gaya thinking-out—the-box-nya. Saya tertarik salah satunya dengan artikel berjudul perpustakaan yang menakutkan penguasa. kembali ke topik. Sebenarnya gak itung-itungan iklan sih, yang penting I’er harus aktif berbalas komentar.

Keempat. Kadang saya mendapat inspirasi dari berbalas komentar, sebab di sana ada sudut pandang yang berbeda dan wawasan menjadi paripurna, oleh karena itu mana tau itu menjadi peluang kamu untuk menulis buku. Kan enak tu, bisa berkontribusi dalam katalog perpustakaan nasional Indonesia.

Kelima. Saran buat admin, kalo bisa nih ya. Kalo bisa admin membuat kolom komentar dengan format speed (kecepatan) seperti facebook, sehingga putaran diskusi berjalan cepat. Setiap yang berkomentar langsung muncul. Admin mau gak ini home jadi rame? Di lembaga tempat saya bekerja, komentar pelanggan diperlukan selain untuk mengevaluasi diri perusahaan tapi juga untuk merangsang pelanggan perhatian dengan perusahaan. Kamu jarang sadari ini kan? Makanya ayo, tingkatkan speed komentar ya Pak/Bu admin.

Keenam. Ie’r harus memberikan penilaian terhadap artikel I’er lainnya. Ada pilihannya, bintang 1 ampe bintang 5 lho. Selama ini gak beri nilai karena apa sih? Lupa pake kaca mata ya? (heheh just kidding) Penilaian ini kan cerminan penghormatan kamu buat saudaramu? Bahkan lebih dari itu penilaian itu menjadi tanda bahwa kamu mencintai ilmu pengetahuan. Kalo gak mau beri bintang 5 kan masih ada bintang 1? Itulah gunanya variasi penilaian 1 ampe 5 bintang (wah saya tidak menuduh I’er di sini pelit-pelit ya, sembarang aja lu!)

Ketujuh. Kalo udah menilai artikel I’er lain jangan lupa menilai artikel punya diri sendiri ya! Sebab itu mengajarkan kamu percaya diri.

Kedelapan. Sekadar saran nih, admin beri dunk penghargaan dengan kategori tertentu dalam jangka waktu tiap tahun. Misal penulis teraktif, tulisan terbanyak terkomentari dan seterusnya.

Kesembilan. Saran lagi nih, admin memberi honor opini yang layak dan direkomendasikan masuk ke Koran Tempo. Wah saya yakin deh banyak yang termotivasi dan membuktikan kualitas diri.

Kesepuluh. Siapapun jangan tersinggung dengan tulisan saya ini, karena saya menulisnya dengan sambil senyum. Lagipula saya sendiri juga menyindir diri sendiri karena salah satunya baru-baru inilah saya menyadari bahwa saya kurang peduli dengan I’er lainnya. Saya udah move-on, saya udah menilai artikel tertentu yang saya baca, udah pula memberi komentar, udah juga mencoba ngelike meski gagal (entah mungkin karena jaringan eror). Tips yang terakhir adalah para I’er jangan sungkan-sungkan mengkritik admin, kecuali jika kamu gak peduli dengan indonesiana. Kalo kamu gak peduli? Boleh lah kamu gak memberi saran.

Ikuti tulisan menarik Mahendra Ibn Muhammad Adam lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB