x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Cerita Kecil tentang Gutenberg dan Kalashnikov

Teknologi mampu berkembang melampaui saat ia ditemukan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Berikut ini cerita kecil tentang dua orang yang mashur berkat penemuannya: Johan Gutenberg dan Mikhail Kalashnikov. Yang pertama penemu mesin cetak di saat Eropa tengah merangkak dan yang kedua penemu senjata mematikan AK-47.

Johan Gutenberg, si orang Jerman itu, mungkin tak menyangka bila mesin cetak ciptaannya akan mempercepat bergeraknya gagasan dari satu titik ke ribuan titik lain di seantero bumi. Mesin cetak Gutenberg seperti menyediakan tunggangan bagi beragam pikiran untuk melaju dari satu tempat ke tempat-tempat lain yang tidak terbayangkan.

Berkat inovasi Gutenberg, puluhan tahun sesudah The Wealth of Nations terbit, orang masih membawa karya hebat Adam Smith itu. Menembus jarak berkilometer dan lorong waktu, melewati zaman demi zaman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kekuatan ide mesin cetak Gutenberg barangkali jauh melampaui yang ia bayangkan. Menyebarkan pengetahuan, menebarkan kebijakan, mungkin itulah yang terpikir olehnya ketika sebuah buku dicetak dengan mesinnya. Bukan angan yang buruk, melainkan iktikad baik yang bersahaja. Dengan membaca, orang jadi lebih pintar, lebih lapang pikirannya, dan lebih arif langkahnya—sebuah angan ideal.

Gutenberg mungkin tidak membayangkan mesinnya akan melahirkan buku-buku yang isinya mengusik ketenangan masyarakat, merongrong pemerintah, atau menggoyang otoritas mapan. Ia, setidaknya, tak berniat menciptakan mesin yang mendorong kebencian, menebarkan kata yang dianggap tak senonoh, menggugat kemapanan, menghujat penguasa, maupun menyebarkan agitasi.

Tatkala menciptakan senapan serbu AK-47, Mikhail Kalashnikov mungkin berpikir bahwa senjata mematikan itu dapat membantu bangsanya dalam melawan musuh dan mempertahankan negara. Senjata otomatis yang ia rancang menjadi salah satu senjata mematikan yang paling populer di dunia dan banyak digunakan dalam berbagai pertempuran. Senjata ini murah untuk diproduksi karena strukturnya sederhana, mudah dirawat, dan tahan lama.

Namun seperti halnya Gutenberg, Kalashnikov barangkali tidak menyangka bahwa senapan legendaris itu akan digunakan untuk mencapai tujuan apapun. AK-47 digunakan untuk mematikan rintangan yang menghalangi tercapainya tujuan itu. Senjata ini banyak digunakan oleh tentara di manapun dalam berbagai medan pertempuran.

Mungkinkah Kalashnikov tidak berpikir sejauh itu, sehingga di akhir hayatnya ia menyesali kematian semua orang yang diakibatkan oleh penggunaan senjata ciptaannya? “Rasa sakit dalam jiwa saya tak tertahankan,” tulisnya dalam surat yang ia tujukan kepada pemimpin Gereja Ortodoks Rusia. “Saya terus mencari jawaban untuk satu pertanyaan: jika senjata ciptaan saya mencabut nyawa seseorang, apakah saya berdosa atas kematian orang itu, sekalipun jika orang itu musuh?”

Belajar dari pengalaman Gutenberg dan Kalashnikov, ciptaan manusia tampaknya beranjak dari apa yang dibayangkan dan diinginkan penciptanya. Tatkala bertemu konteksnya, mesin cetak menjadi alat yang ampuh untuk menggandakan pamflet, poster, manuskrip, buku, hingga suratkabar—media untuk merebut pikiran orang.

Ketika pertikaian antar penganut agama pecah di Eropa, beberapa abad yang lampau, pamflet menjadi sarana ampuh untuk menyebarkan propaganda demi melemahkan semangat lawan. Fungsinya berjalan melampaui yang diangankan Gutenberg. Dan begitu pula kisah yang dijalani oleh senapan AK-47 ketika siapapun bisa menggunakannya untuk merenggut nyawa orang. Inilah yang disesali oleh Kalashnikov. Tapi, tidakkah ia membayangkan kematian demi kematian, tragedi demi tragedi, tatkala ia tengah merakit senapan dan mencoba memuntahkan isi magazinenya?

Membayangkan atau tidak, ciptaan Gutenberg dan Kalashnikov telah berjalan jauh melampaui yang mereka kehendaki pada mulanya. **

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler