x

Iklan

muthiah alhasany

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Belajar dari Kasus Nurbaety

Pembunuhan Wartawati Nurbaety menjadi Warning Bagi Kaum Perempuan

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kasus pembunuhan terhadap wartawati Nurbaety, seharusnya menjadi pembelajaran penting bagi kaum perempuan. Khususnya yang bekerja di bidang pers atau tempat lain yang membuat mereka terpaksa pergi pagi pulang malam. Banyak bahaya yang mengincar mereka. Keamanan mereka bisa terancam, baik di tempat kerja, dalam perjalanan atau bahkan di rumah sendiri.

Nurbaety adalah salah satu contoh perempuan masa kini yang menjalani karir sebagai jurnalis. Pada umumnya pekerjaan ini sangat menyita waktu. Ibaratnya bekerja selama 24 jam. Apalagi jika bekerja di media harian, dan media online yang harus selalu di up-date berita-beritanya. Sisi negatif dari profesi ini adalah tidak bisa bergaul dengan tetangga atau lingkungan sekitar. Tidak heran jika para tetangga Nurbaety jarang melihat dia berada di rumah.

Kesibukan berkarir juga membuat perempuan mengabaikan kehidupan pribadi. Tidak sedikit wartawati yang masih hidup melajang. Mereka tidak sempat membina hubungan jangka panjang dengan seorang pria. Pekerjaan menjadi prioritas dan mendominasi semua sisi kehidupan mereka. Di antara mereka, ada yang masih tinggal bersama anggota keluarga lainnya. Tetapi kebanyakan justru memilih hidup sendiri agar tidak mengganggu ketika harus pulang di tengah malam. Inilah sisi rawan dari hidup seorang wartawati.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nurbaety dibunuh setelah para pelaku telah memperhatikan rumahnya selama bekerja menjadi buruh bangunan di sebelahnya. Jadi mereka mengetahui kalau Nurbaety hidup seorang diri dan rumah itu sering kosong karena wartawati ini selalu pergi pagi pulang malam. Dan pastinya salah satu dari mereka pernah mengintip apa saja yang ada di rumah itu sebelum merencanakan sebuah perampokan.

Belajar dari kasus tersebut, beberapa hal harus dicamkan oleh perempuan yang bekerja di bidang pers atau tempat lain yang mengharuskan pulang malam, antara lain:

1. Jika memang hidup sendiri, harus pandai memilih tempat tinggal.   Pertama, jangan memilih rumah di daerah yang sepi, pilihlah yang sudah banyak  penghuninya. Kedua, pastikan ada satpam atau sistem keamanan yang baik di kompleks tempat tinggal tersebut. Ketiga, berinteraksi dengan tetangga terdekat, minimal di sebelah menyebelah agar mereka mengetahui perkembangan kita.

2. Jangan lepas komunikasi dengan orang terdekat. Sesibuk apapun, sempatkan untuk tetap berhubungan dengan orang-orang terdekat, misalnya sahabat atau anggota keluarga yang paling dekat. Mereka akan segera mengetahui jika ada sesuatu yang tidak beres.

3. Perkuat keamanan diri sendiri. Bayangkan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi pada kita. Kalau perlu, persenjatai diri dengan benda-benda yang tidak menyolok, misalnya gunting kuku, cairan merica dll. Lebih baik lagi adalah jika mau belajar ilmu bela diri.

4. Pastikan salah satu telepon genggam ada dalam jangkauan dan dalam keadaan on agar mudah mengirim isyarat atau sinyal kepada seseorang.

5. Jangan lupa berdoa dalam memulai suatu kegiatan. Hanya Tuhan yang bisa melindungi di saat kita tak  berdaya dan tak ada seorang pun yang mengetahui.

  

 

Ikuti tulisan menarik muthiah alhasany lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler