x

Korban penculikan anak yang berusia enam tahun, Cintya dipeluk ayahnya Indra saat dipertemukan di Mapolsek Kramat Jati, Jakarta, 21 Juli 2015. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

Iklan

muthiah alhasany

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Penculikan Sintya, Cermin Buat Orang Tua

Kasus penculikan yang menimpa gadis kecil Sintya seharusnya menjadi cermin untuk orangtua agar selalu mengawasi anak-anaknya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kasus penculikan yang terjadi pada bocah perempuan berusia 6 tahun, Sintya yang terjadi di PGC Sabtu lalu harusnya mampu menyadarkan para orangtua agar tidak lengah dalam menjaga anak-anaknya. Sintya, yang dibawa kedua orangtuanya berdagang asesoris hp di PGC telah di bawa orang yang tak dikenal. Selama dua hari dia menghilang. Namun sebelum polisi berhasil menangkap pelakunya, Sintya telah dikirim pulang ke rumah dengan diantar seorang sopir taksi.

Kasus ini hendaknya menjadi peringatan bagi para orangtua agar selalu mengawasi anak-anaknya. Terutama ketika berada di keramaian seperti pusat perbelanjaan dan tempat wisata. Walau kita sudah merasa familiar dan biasa datang ke tempat tersebut, bukan berarti aman dari incaran para kriminal.  Seperti kedua orangtua Sintya yang berdagang di PGC setiap hari. Mereka membiarkan Sintya pergi sendiri setelah pamit akan ke lantai 3A dimana terdapat permainan anak-anak. Kedua orangtua Sintya tak pernah berpikir bahwa putri mereka akan dibawa oleh orang tak dikenal.

Pusat perbelanjaan adalah tempat yang rawan bagi anak-anak, mereka bisa hilang karena tersesat atau diculik orang lain. Pada umumnya kelengahan orangtua disebabkan oleh beberapa faktor. Misalnya karena asyik melihat barang-barang yang dijajakan. Lalu sibuk menawar harga barang dan melakukan transaksi. Dalam hal ini orang tua Sintya yang menjadi pedagang sibuk melayani pembeli sehingga mereka tidak punya waktu memperhatikan gadis kecil itu. Mereka malah mengijinkan Sintya bermain di lantai berbeda tanpa ditemani sama sekali.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pria yang menculik Sintya membawa gadis kecil itu tanpa paksaan. Bahkan dalam rekaman CCTV, Sintya tampak senang dan ceria digandeng tangannya oleh si penculik. Ini merupakan suatu kejanggalan, karena pria itu tidak dikenal. Ada kemungkinan si penculik adalah oarng yang pandai memikat dan mendekati anak-anak. Kemungkinan lain, orang tersebut memiliki ilmu hipnotis dan semacamnya agar si korban mengikutinya dengan senang hati.

Beberapa hal yang harus ditekankan kepada orangtua agar tidak mengalami kasus penculikan; Pertama, jangan membawa anak-anak ke tempat ramai jika tidak terpaksa. Titipkan saja pada kakek nenek, saudara atau orang yang dapat dipercaya. Kedua, kalau memang harus membawa anak-anak jangan sampai lepas dari pandangan. Jika mereka ingin pergi ke suatu tempat, temani mereka dan awasi dengan baik. Ketiga, ajarkan anak agar tidak mudah berkenalan dengan orang asing, apalagi mengikuti ajakan mereka.

Mudah-mudahan kasus ini benar-benar dapat memberi pembelajaran kepada semua orang tua yang masih memiliki anak-anak yang belum dewasa. Terutama kepada orangtua yang gemar mendatangi pusat perbelanjaan dan keramaian lainnya. Ingatlah bahwa kriminalitas bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Kita harus waspada terhadap setiap kemungkinan-kemungkinan buruk. Pikirkan setiap tindakan yang akan dilakukan agar tidak menyesal dikemudian hari.

 

Ikuti tulisan menarik muthiah alhasany lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler