x

Iklan

BedjoSL

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Teknologi Jadul Amerika Menyimpan Air Hujan

Anak muda yang punya mimpi teknologi masa depan kini tengah merana, dicokok menjadi tersangka. Jadi tidak perlu bicara muluk tentang teknologi masa depan

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mungkin sudah berulang dibahas dan ditulis berbagai cara menanggulangi atau cara mengantisipasi kekeringan di musim kemarau. Tiap tahun telah banyak sumbangan pikiran dituang diberbagai media, jajaring sosial hingga warung kopi pinggir jalan. Namun kelihatannya pemerintah masih saja membuta-tuli, seolah tidak melihat dan mendengar aspirasi rakyat pinggiran.

Dan apa yang saya tulis ini mungkin juga sudah ribuan kali pernah ditulis ataupun dibicarakan orang lain pula, namun melihat kekeringan dan krisis air bersih yang saat ini tengah melanda berbagai daerah di Indonesia LAGI, maka dengan tangan tebal (beda tipis sama muka tebal) saya tulis juga artikel ini.

Kenapa mesti lélés teknologi kuno milik Amerika yang telah dibuang jauh sama penduduk di Amrik sono? Kenapa tidak menjiplak teknologi versi terbarunya saja?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Soalnya begini, para anak muda yang punya mimpi teknologi masa depan kini tengah merana, dipreteli kaki dan tangan kreatif mereka, dicokok menjadi tersangka.

Maka dari itu, tidak perlu bicara muluk-muluk tentang teknologi masa depan, tapi cukup menggunakan teknologi jadul saja. Seperti yang terlihat pada gambar diatas adalah teknologi yang sangat cocok untuk kondisi Indonesia saat ini. Teknologi yang murah, mudah dan sangat tepat guna.

Teknologi ini tidak memerlukan puluhan atau ratusan anak negeri yang jempolan jebolan universitas luar negeri, tapi hanya membutuhkan niat dan tekat yang kuat maka bisa dengan mudah diterapkan diseluruh pelosok tanah air. Dan tak perlu waktu yang lama hingga puluhan tahun untuk mewujudkannya.

Dengan asumsi jumlah anggaran Rp. 1,4 M untuk tiap desa per tahun (kalau ditepati), maka tiap tahun satu desa bisa menyisihkan dana untuk membangun 2 buah tandon air, dalam jangka 5 tahun akan tersedia 10 tandon air yang siap digunakan untuk menghadapi musim kemarau (yang tiap tahun pasti datang).

Kenapa mesti menggunakan tower? Kenapa tidak ditaruh rata dengan tanah saja atau sistem embung? Karena dengan menempatkan tandon air diatas memiliki beberapa keuntungan.

Tidak gampang dicemari oleh ulah iseng anak-anak, seperti dirusak, dikencingi, dimasuki kodok dan aneka jenis sampah lainnya. Tidak mudah untuk menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk, dengan posisi diatas nyamuk akan sulit menjangkau karena anginnya lebih kencang. Dan akan lebih mudah untuk mengontrol serta mengalirkannya ke segenap penjuru desa.

Satu hal yang benar-benar perlu diperhatikan adalah komitmen warga desa untuk menggunakkannya hanya pada saat musim kemarau saja, disaat desa benar-benar krisis air bersih. 

Sumber gambar: https://www.pinterest.com/pin/575757133589003181/

Ikuti tulisan menarik BedjoSL lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler