x

Iklan

Mahendra Ibn Muhammad Adam

Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja - FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Yunani Krisis Utang, Apa Kata Orang?

Yunani menjadi Negara maju pertama yang gagal bayar utang kepada Troika (kapitalisme internasional)

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Yunani sudah tiga kali musim kejatuhan, tak heran, sekarang di depan pintu kehancuran. Apa sebab? Pasalnya, rasio utang dengan PDB-nya lebih dari 100 persen. Belum lagi utang yang makin berbunga. Yunani menjadi Negara maju pertama yang gagal bayar utang kepada Troika (kapitalisme internasional). Rakyat 61 % menolak bailout dari Troika (yang mana syaratnya pajak naik, dana pensiun disunat dan program penghematan/austerity lainnya). Intinya, Yunani Krisis Utang. Apa kata ‘Orang’?

Kata Media Yunani

Portugal, Irlandia, Spanyol dan Italia mungkin akan menyusul apa yang dialami Yunani (krisis utang).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kata Rusia

Rusia tidak akan memberikan dana talangan untuk Yunani sebagai solusi sebab hanya akan merugikan Rusia. Rusia juga seolah berpikir seperti Troika yakni “kami tidak dapat untung” dengan cara bersedekah.

Kata Troika

Jerman sebagai yang mewakili Troika (UniEropa, ECB, IMF: tiga lembaga pemberi utang) menyesalkan hasil referendum. Kemudian tersebarlah opini-opini bahwa Yunani akan hancur jika menolak persyaratan Troika.

Kata Orang Sipil Yunani

Kami tidak takut tekanan dari Eropa. Kami ingin hidup dengan adil dan bebas di Eropa. Seandainya Yunani tidak bergabung dengan  dengan euro Yunani diperkirakan akan meningkatkan ekonominya dengan lebih banyak mencetak mata uangnya, drachma. Kemudian akan menurunkan nilai drachma di pasar internasional, membuat ekspor Yunani lebih kompetitif. Diperkirakan ada hubungannya dengan penurunan suku bunga domestik, mendorong investasi domestik dan mempermudah Yunani melunasi utangnya.

Kata Paul Krugman

Prof. Paul Krugman menyebut proposal eurogroup sebagai  a list of European demands “madness” (daftar “gila” tuntutan UniEropa). Ia juga menyebut beyond harsh into pure vindictiveness (melampaui kekejaman dendam suci). Bahwa kemenangan mutlak suara “Tidak” dalam referendum Yunani, merupakan kesempatan bagi negara itu untuk melarikan diri dari jebakan mengerikan UniEropa dan IMF.

Kata Tony Prasetiantono

Tony Prasetiantono, Doktor alumnus National University (Canberra-Asutralia) sekaligus sebagai  komisaris independen PermataBank menyatakan  bahwa rasio utang Yunani terhadap PDB-nya lebih dari 100 persen itu sangat berbahaya.  Perekonomian Indonesia lebih baik  dari Yunani dilihat dari utangnya (rasio utang Indonesia terhadap PDB sebesar 25 persen). Selain itu juga karena pemerintah Indonesia menjaga deficit anggaran kira-kira 2 persen. Dilihat dari tingkat pengangguran, Yunani tergolong tinggi yaitu 25,6 persen, sedangkan Indonesia 5,81 persen.

Kata Enny Sri Hartati

Enny Sri Hartati dari Institute for Development of Economics and Finance, Doktor alumnus Institut Pertanian Bogor konsentrasi ekonomi pembangunan, menyatakan bahwa secara umum kondisi ekonomi Yunani tidak berdampak langsung terhadap ekonomi Indonesia, selain karena Indoensia tidak mengandalkan pasar ekspor Yunani, kondisi keuangan Indonesia relative sehat pasca krisis 1998 dan 2008.

Kata Ndiame Diop

Ndiame Diop, Ekonom Utama World Bank menyatakan, krisis utang Yunani memang tidak berdampak langsung, tapi jika krisis Yunani berlarut-larut, maka akan berdampak pada pemulihan Eopa dan dampaknya mungkin ke global (termasuk Indoenesia)  karena saat ini Eropa masih sangat penting bagi ekonomi global, eropa masih menjadi “mesin” ekonomi dunia saat ini.

Kata Tito Sulistio

Menurut Dirut Bursa Efek Indonesia, Tito Sulistio, krisis Yunani hanya gambaran psikologi market (pasar). Ia menghawatirkan pristiwa di China, market turun 30%. Menurutnya China merupakan emerging market terbesar. Itulah yang menurutnya harus dikhawatirkan.

Kata Bambang Brodjonegoro

Menteri Keuangan, Prof. Bambang Brodjonegoro, Guru Besar Fakultas Ekonomi UI, (alumnus doktoral dari Universitas Illinois-AS), menilai krisis utang Yunani saat ini serupa dengan krisis 1998, terjadi karena pemerintah tidak menjaga stabilitas fiskal.

Kata Anwar Nasution

Prof Anwar Nasution, yang juga guru besar FE-UI (alumnus doktoral dari Universitas Tufts-AS) menyatakan bahwa krisis ekonomi di yunani disebabkan karena besarnya pinjaman luar negeri pemerintah Yunani yang sudah lama hidup besar pasak dari tiang. Di Indonesia, masalahnya berbeda. Utang pemerintah Indonesia dewasa ini masih terkontrol.  Masalah perbankan di Yunani saat ini seperti krisis 1997/1998 di Indonesia.

Kata John T. Harvey

John T. Harvey merupakan Profesor di Texas Christian University-AS yang domainnya di bidang ekonomi internasional, makroekonomi, sejarah ekonomi, dan pemikiran kontemporer. Professor yang menyukai sejarah perang dunia II ini menilai hasil “tidak” dari referendum Yunani adalah benar. Dengan kata lain ia mendukung keputusan menolak bailout ketiga dari Troika. Ia juga menilai buruknya sistem euro, mata uang tunggal untuk negara-negara di Eropa (poorly designed system). Aturan Eurozone menciptakan self-destructive trend atau tren merusak diri-sendiri ketika suatu negara bergabung bersamanya.

Kata Noam Chomsky

Prof Noam Chomsky Professor di Massachusset Intitute of Technology, berpendapat bahwa penghematan (austerity) yang didesak UniEropa untuk Yunani itu tidak tepat. Sebagaimana perkataannya, “as an economic program, austerity, under recession, makes no sense. It just makes the situation worse”. Menurutnya proposal Troika itu tidak masuk akal dan akan memperburuk situasi.

Kata Ellen Brown

Dr. Ellen Brown, pendiri sekaligus presiden Public Bank Institute mengusulkan Quantitative easing, program yang tidak berdampak inflasi meskipun uang dicetak banyak.

Kata Paus Fransiskus

Kekuatan kapitalis itu tidak memiliki masa depan dan hanya akan menimbulkan krisis baru setelah pemulihan yang lambat. Diperlukan strategi untuk perubahan nyata. Mari memikirkan kembali proses secara keseluruhan, untuk tidak cukup dengan hanya memasukkan pertimbangan dangkal! Sementara gagal mempertanyakan logika yang mendasari kultur masa kini! Perkataannya tercantum dalam ensikliknya.

Kata Anis Matta

Krisis utang Yunani ini sangat menarik, karena kapitalisme internasional diveto oleh rakyat suatu negara. Referendum Yunani mengembalikan prinsip bahwa legitimasi tindakan Negara ada di tangan rakyat. Kekuasaan kapitalisme terbatas, yakni dibatasi oleh kedaulatan rakyat. Kapitalisme bukan kebenaran tunggal. Diperlukan reformasi sistem keuangan.

Kata Mario Teguh

Kadang orang yang Anda percayailah yang berpotensi berkhianat.

Kata Saya

Sistem riba yang beberapa abad kita percayakan, telah berkhianat atas amanat dan klaimnya menyejahterakan umat?

Ikuti tulisan menarik Mahendra Ibn Muhammad Adam lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler